;ㅡSopa de Cação 2✿

89 14 12
                                    

Present and Us ; 08

❝Kau indah.❞

×××

Satu malam sebelum Youngmin merayakan ulang tahunnya, pasangan itu sampai di Bandara Toulouse Blagnac. Dengan dua koper besar dan dua tas jinjing yang baru saja diselamatkan, Donghyun menghampiri Youngmin yang kebingungan memilih menu makanan cepat saji di atas kepalanya.

"Pesankan aku sama sepertimu, ya. Aku akan menaruh ini di meja dulu," unjuk Donghyun pada Youngmin yang dibalas anggukan tidak serius.

"Hmm, apa, ya,"

"Have you consider the order, Sir?" sapa perempuan penjaga kasir yang mendengar gumaman Youngmin.

"Well," balas pemuda itu tidak yakin, "2 pack choix entre 4 protéines, a cheeseburger, 2 original muffins, a gourmet vanilla, and one soda, please."

"Will there be anything else for you?"

"Nope," jawab Youngmin seraya merogoh kartu debit dari tas punggung berbentuk dinosaurusnya.

"Alright, Sir."

Bulu mata tipis pendamping mata sipit si pekerja paruh waktu itu ikut bergoyang ketika ia menunduk untuk berbicara di depan mikrofon, memberitahukan pesanan baru yang harus disiapkan para koki di dapur. Mendengar lisan jernih milik Chloe, penjaga kasir yang sedang mengulang pesanan Youngmin sambil menghitung biayanya, membuat Youngmin mengambil kesimpulan jika perempuan ini pasti handal di bidang vokal.

"Will that be cash or charge, Sir?" tanyanya menyunggingkan senyum.

Begitu pertanyaan itu dilontarkan, Youngmin telah mendorong kartunya ke arah Chloe yang ia yakini sedang dalam masa-masa terberat pendidikannya.

"I'll take the card," ucapnya dengan dua tangan yang mengambil kartu berkilat milik Youngmin dengan cekatan.

Setelah sekian langkah pembayaran dan kartu yang sudah dikembalikan, Chloe tersenyum hingga cekungan di sudut bibirnya muncul. "Your order will arrive in 15 minutes. S'il vous plaît, attendez."

[S'il vous plaît, attendez : Mohon ditunggu.]

Youngmin berjalan balik ke arah di mana Donghyun telah menunggunya, di meja yang ada tepat di tengah-tengah di antara puluhan meja lainnya.

"Tidakkah ini strategi yang buruk memilih meja di tengah-tengah? Kau tidak lihat koper-koper menghalangi jalan?" protes Youngmin memutar kepalanya, lalu menjitak Donghyun yang sibuk dengan ponselnya.

"Aku memberitahu ibu?!" belanya membelalak.

Menerima pembelaan itu dengan lapang dada, tentunya, Youngmin memilih bersandar dan memangku tas dinosaurusnya. Sesekali ia menoleh ke arah kasir, berharap makanannya sudah siap beberapa menit lebih awal dari yang dijanjikan. Beralih pada dua koper dengan warna serasi, kedua benda besar itu memiliki tali kuning terang benderang yang terikat kuat di bagian trolley handlenya. Kain bekas baju Jean dulu.

Ya, Jean sudah bertambah besar sekarang.

Lama melamun, Youngmin yang biasanya begitu peka akan perhatian kepadanya ternyata tidak sadar ketika itu. Donghyun menopang satu pipinya supaya dapat menatap Youngmin nyaman.

Sampai mati pun, bahkan hingga di kehidupan selanjutnya, Donghyun takkan pernah lelah mengatakan Youngmin adalah yang terelok dari yang paling elok. Terlepas dari kekasarannya ketika berbahasa dan emosinya yang seringkali menyebalkan, Youngmin adalah satu kesatuan mengagumkan yang akan dan terus membuatmu memujanya. Selalu ada sesuatu yang membanggakan yang bisa dipamerkan mengenai Youngmin, dalam bidang apa saja. Tiap kali sisi lembutnya memegang roda kendali, maka tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk menentang pesona Youngmin. Setidaknya bagi Donghyun, sedalam itu makna sosok lucu kurang tahu malu di hadapannya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cafuné; dongpaca.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang