Abnormal ; 07
❝Nungguin gue, ya?❞
warn; bahasa kasar, umpatan, sikap tidak berakhlak.
×××
Pagi-pagi buta bersama nutrisari jeruk nipis dan sekantong risol pakai saus bekas kemarin emang paling top kalau lo belum sarapan. Bagi Donghyun, risol tante kantin oren adalah yang terbaik. Bahkan katanya pete tumis mamanya saja kalah.
Jam segini sekolah masih sepi. Biasanya siswa-siswi dan para guru datang lima belas menit sebelum jam masuk. Khusus Donghyun, sejak kelas sepuluh dirinya sudah terbiasa datang ke sekolah tepat pukul enam lebih dua menit. Paling telat pukul enam lebih sepuluh menit.
Tap
Tap
Tap
"Anjing apaan tuch?" Kaget boleh, alaynya jangan sampai ketinggalan.
Seharusnya hanya Donghyun yang berjalan mondar-mandir di lorong kelas 11 pagi ini. Seharusnya tidak ada suara menapak berirama seperti yang dirinya dengar barusan. Meski suara langkah kaki itu samar, Donghyun yakin ada orang lain selain dirinya di area kelas 11.
"Ada orang?" tanya Donghyun agak keras. Risolnya sampai ia abaikan.
Hening tidak ada jawaban. Anehnya bunyi tapak kaki tadi masih terus terdengar.
'Apa risolnya udah basi dan gue berhalusinasi?'
Hampir dua menit lamanya Donghyun hanya diam berdiri di tempatnyaㅡsambil makan risol tentunya. Penantian Donghyun tidak sia-sia. Dari posisinya, netranya menangkap seorang cowok berpakaian serba putih seperti dirinya menjinjing tas merah sedang melompat dari satu ubin ke ubin lainnya.
Tap
Tap
Tap
Makin dekat, Donghyun mendapati cowok itu sedang fokus menatap lantai di depannya; memilihi ubin mana yang sebaiknya ia pijak selanjutnya. Donghyun juga menyadari satu hal kalau cowok itu punya kulit putih seperti orang Eropa, namun wajahnya lokal khas Indonesia (sepertinya).
Tapi, serius, dia sangat putih. Tangannya tidak besar dan tidak tampak urat yang menonjol disana, beda jauh sekali dengan Donghyun. Bibirnya kemerahan, manik matanya bulat bersih, rambut hitamnya terhentak ke atas tiap ia melompat, dan jangan lupakan cekikikan yang cowok tak dikenal itu keluarkan tiap ia berhasil berpindah posisi.
Donghyun tidak berkata apapun. Fokusnya teralihkan sepenuhnya. Dua kata untuk cowok yang ia pandangi itu; Manisnya keterlaluan.
Tiba-tiba saja cowok itu mendongak dan terkejut ria mendapati Donghyun tengah menatapnya intens. Donghyun juga ga kalah kaget sewaktu matanya berhadapan dengan cowok tak dikenal itu.
'Beneran jernih,' batin Donghyun dengan cengengesan ga jelas.
Cowok itu berjengit kaget dan segera berbalik badan dan berlari kencang.
"WOI ANJING NGAPA LARI?!"
Dan begitulah, asal mula perjalanan Donghyun Ananda menemukan Youngmin Ramadani dengan perantara tas merah yang tergeletak mengenaskan di lantai.
×××
"Namanya Youngmin Ramadani.. hehe."
"Lucu banget sih namanya hehe."
"Anjing kebayang heheheh."
"Kok jantung gua berdetak gini ye? Apakah ini yang namanyaㅡ"
"Donghyun! Ngomong sama siapa kamu?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
cafuné; dongpaca.
FanficLet's see. How will Kim Donghyun treat Im Youngmin in this universe? ca·fu·né - kegiatan menyisir rambut atau bulu menggunakan jari. boyslove, bxb, yaoi! oneshoot!