20. Puzzle

1.3K 149 38
                                    

Entah sudah berapa menit Taehyung terduduk di pinggir kasur. Di belakangnya nampak Raerin tengah tertidur pulas dengan selimut. Kejadian beberapa waktu yang lalu membuat Taehyung tak tega bertindak lebih jauh dan ia pun membiarkan Raerin beristirahat.

Taehyung menoleh ke belakang. Ditatapnya wajah Raerin lalu ia dekatkan bibirnya ke dahi gadis itu, dan menciumnya dengan penuh kehangatan.

Jika Taehyung harus memilih, ia ingin menghabiskan seluruh waktu miliknya untuk menemani Raerin sampai kapanpun, juga demi memulihkan masa lalu mereka. Tapi ada sesuatu yang merongrongi pikirannya saat ini.

Pria itu memutuskan untuk keluar. Mencari udara segar, dan lebih tepatnya mengunjungi neneknya yang terbaring di rumah sakit.

Saat Taehyung merasa gelisah, hanya nenek satu-satunya tempat yang dapat membuat dirinya merasa lebih baik. Taehyung akan mencurahkan segala isi hatinya kepada neneknya, meski ia tahu bahwa nenek tidak dapat memberikannya umpan balik.

Masih pukul tiga pagi, Taehyung terdiam di kursi kemudinya dalam waktu yang cukup lama.  Ia ingin kembali ke rumah, namun lagu yang terputar dari radio mobilnya seketika membuatnya tenggelam dalam bayang-bayang masa lalunya.

Bisakah kali ini... Kali ini saja aku tidak lagi menyakiti hati Raerin?

Taehyung menyisir rambutnya hingga ke belakang. Detik berikutnya, ia mulai melajukan mobilnya, melewati sisi kota yang nampak lengang.

Setibanya di rumah, langkah Taehyung terhenti sesaat. Tidak sampai berjarak lima meter, gadis itu sedang duduk di teras dengan kepala yang ditundukkan. Kedua alis Taehyung terangkat.

Dengan mata yang sayu, gadis itu menatap ke arahnya.

“Kau dari mana?”

Taehyung tidak segera menjawab. Akan tetapi kedua kakinya bergerak lebih dulu. Mendekati gadis itu lalu merengkuh tubuhnya.

“Kenapa sudah bangun? Matahari saja belum terbit.” Kekeh Taehyung.

“Kau bukan habis meronda dengan polisi patroli 'kan?”

Dugaan Taehyung benar, jika masih mengantuk Raerin suka berbicara asal. Pria itu pun segera menggendong tubuh Raerin dengan posisi di depan, seperti menggendong balita. Sedangkan Raerin sudah menyandarkan kepalanya di bahu Taehyung dan kembali memejamkan mata.

Taehyung pun mulai membuka langkahnya perlahan ke dalam rumah.

“Kau tidur?”

Tak ada jawaban.

Hanya suara napas yang terdengar teratur di telinga Taehyung.

“Kenapa cepat sekali?” bibir Taehyung melengkung tipis. Ada jeda sejenak sebelum ia kembali berkata. “Raerin-ah, jika mungkin suatu saat nanti aku kembali menyakitimu. Kau harus pergi sejauh mungkin agar aku tidak mengejarmu. Kau harus pergi agar tidak kembali terluka. Carilah kebahagiaanmu yang sesungguhnya. Jika bukan di sisiku, asal kau bahagia. Aku... akan rela melepasmu.”

Ya. Itu benar.

Sebab, cepat atau lambat.

Taehyung akan mengakhiri kisah ini.

***

To be continued

Sorry for the short part. But, i try to my best because i'm busy now. Tenang ceritanya masih lanjut kok.

Pertanyaannya : “Apakah Taehyung akan menyerah dalam mempertahankan hubungannya dengan Raerin?”

Tunggu part berikutnya yaa~

3 Agustus 2020

Diabolic || Kth 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang