23. Secret Feeling

1.6K 158 23
                                    

*guys sorry baru update. Jujur lupa dan banyak kerjaan 😭


Setelah beberapa waktu yang lalu Taehyung membuat dirinya berendam di kolam yang dingin, Raerin mengganti gaunnya yang basah dengan bathrobe yang diberikan oleh Taehyung. Kini gadis itu menempati salah satu kamar mansion yang sedang lengang. Entah kamar milik siapa ini, Raerin tak sempat bertanya kepada pria itu. Taehyung sudah berlalu lebih cepat karena Seokjin menyuruhnya kembali ke ballroom untuk bertemu dengan beberapa rekan perusahaan.

Raerin menatap sekeliling kamar yang begitu luas. Gadis itu menggaruk lehernya yang tak gatal. Dia ingin segera mengenakan pakaian, tapi dia tidak tahu dimana Seokjin menyimpan baju-bajunya untuk dipinjamkan.

Ada sebuah pintu lain di kamar itu dan Raerin menduga pintu itu adalah ruangan tempat dimana Seokjin menyimpan beberapa pakaian. Ketika Raerin masuk, benar saja. Ruangan itu dipenuhi kemeja, jas, hoodie-hoodie juga beberapa jam tangan mahal yang tersusun rapi di meja kaca.

Yoksi, Seokjin oppa kaya sekali. Eh, tapi apa tak masalah jika aku langsung memakai baju miliknya. Semoga Taehyung sudah bilang kepada Seokjin oppa kalau aku terpaksa meminjam bajunya.” Gumamnya.

Raerin mengambil sebuah hoodie merah muda yang tergantung disana.

“Raerin-ah, maaf meninggalkanmu.”

Tahu-tahu saja Taehyung menyeruak ke dalam dan membuat gadis itu berjingit.

“Astaga, Taehyung-ah. Bisa tidak kalau masuk ketuk pintu dulu. Apa kau itu hantu? Bahkan aku tidak mendengar langkah kakimu.” Seru Raerin kesal.

Taehyung menarik salah satu sudut bibirnya. “Cepat berpakaian. Setelah itu kita pulang.”

“Sebentar aku harus menelpon Yeri terlebih dahulu. Bagaimana jika dia menunggu?”

“Temanmu itu sudah pulang bersama sepupunya.”

“Benarkah? Aiissyyhhh... Mengapa dia tidak mengabariku? Kalau gitu keluarlah, aku akan mengganti pakaianku.”

Taehyung memasukkan tangan ke dalam saku celananya lalu melangkah keluar ruangan.

Tepat pukul sebelas malam Raerin sudah kembali ke rumahnya bersama Taehyung yang tengah duduk di kursi kemudi. Taehyung menahan pergelangan tangan gadis itu saat ia hendak membuka pintu mobil.

“Ada apa?” Tanya Raerin sembari menoleh.

“Aku pergi sebentar. Tidak perlu menungguku. Tidurlah dan kunci pintu kamarmu.”

Raerin mengangguk sekilas. Ini sudah sangat larut dan Raerin penasaran kemana tujuan pria itu.

“Baiklah. Jangan pergi terlalu lama.”

Setelah Raerin turun dari mobil. Taehyung segera tancap gas, meninggalkan Raerin di depan rumah.

Taehyung menepikan mobilnya di pinggir jalan, tepat di depan bar kecil yang dirangkup menjadi sebuah mini restauran. Taehyung ingin menemui seseorang disana.

Tak banyak pelanggan yang datang ke bar malam itu. Ada satu pria dengan penampilan kasual yang sedang duduk di depan meja bar. Matanya menatap gelas berisi tequila yang ada di genggamannya.

Taehyung duduk di sebelah pria itu. “Sudah menunggu lama, hyung?”

“Tidak juga.” 

Taehyung ikut menegak segelas minuman beralkohol yang baru saja dipesankan oleh pria di sebelahnya. Wajahnya mengerut kala merasakan minuman itu masuk ke kerongkongannya.

Diabolic || Kth 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang