Obat

3.2K 380 30
                                    

Juyeon hanya tersenyum masam ketika Hyunjae mengatakan bahwa ia mengkonsumsi obatnya lagi karena ada urusan.

Jadi, yang ia lakukan hanyalah mengikuti kemana pun omega manis itu pergi, sampai pada akhirnya ia mulai lelah dan memutuskan untuk merokok di area merokok.

Kepalanya bergerak ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada orang yang melihatnya.

Ia mengeluarkan sebuah botol dikantung celananya lalu membuang seluruh isi botol tersebut di tempat sampah. Ia— entah bagaimana bisa, secara diam-diam mengambil botol obat milik Hyunjae lalu membuang seluruh isinya.

Sangat cerdas.

"Eric?"

Matanya memicing kala melihat tubuh Eric bersandar di dinding sedang menghisap sebatang rokok diantara sela-sela bibirnya.

Eric meringis ketika melihat Juyeon mulai mendekat ke arahnya. "Shit, hai?"

"Kamu sekarang merokok?" Tanya Juyeon sambil menyelipkan sebatang rokok dibibirnya lalu menyalakan ujungnya dengan pemantik.

"Iya." Jawab Eric sambil memperhatikan Juyeon yang sedang menyalakan ujung rokoknya.

"Juyeon dari dulu tidak pernah berhenti merokok ya." Eric menghisap rokoknya dalam lalu menghembuskannya dengan perlahan.

Juyeon menahan rokoknya dibibir lalu tangannya terangkat untuk menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari-jarinya.

"Mana bisa berhenti kalau sudah kecanduan nikotin."

Eric tersenyum setuju, tangannya bergerak membuka bungkus rokoknya untuk melihat isinya. "Aku tidak mengira Hyunjae mating denganmu."

"Setahuku ia sedang memiliki hubungan dengan Sunwoo, donatur terbesar proyek ini."

Juyeon mengangkat kedua bahunya. "Aku juga tidak mengira."

Setelah hisapan terakhir, Eric menekan ujung bara rokoknya di dinding lalu membuangnya sembarangan. "Aku sudah selesai dan harus membeli beberapa kotak rokok lagi dibawah, aku duluan ya." Pamitnya.

Juyeon hanya mengangguk dan melihat punggung Eric yang mulai menjauh.

"Omong-omong— aku senang melihatmu lagi, aku merindukanmu, Juyeon."

"Kalau kau butuh sesuatu— kau bisa mencariku."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut tubuh Eric benar-benar menghilang dari pandangannya. Sudut bibir Juyeon terangkat, membentuk sebuah seringaian.

Tak lama kemudian Hyunjae datang menyusulnya dengan wajah teduh yang terlihat lelah dan berkeringat.

"Sudah selesai?" Tanya Juyeon sambil mematikan rokoknya.

Hyunjae mengangguk. Kemudian ia merasakan tangan Juyeon bergerak menyapu bulir-bulir keringat di keningnya.

"Aku lelah dan ingin beristirahat sebentar." Keluhnya pada Juyeon.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk kembali ke kamar saja.

"Jadi, nanti malam ada kegiatan apa lagi?" Tanya Juyeon.

"Fasilitas bar akan dibuka malam ini, aku harus ke sana untuk bertemu dengan beberapa kolegaku."

Juyeon mengangguk, salah satu tangannya bergerak merangkul pinggang Hyunjae. "Well, omegaku adalah omega karir yang sukses."

Salty || JuMil JuJae 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang