Kementerian

4.6K 417 78
                                    

Juyeon cukup senang ketika mengetahui Hyunjae memiliki wawasan yang cukup luas walaupun ia hanyalah seorang omega.

Bukan merendahkan, tapi sangat sulit menemui omega yang berkarir, karena biasanya kebanyakan populasi omega memilih untuk berdiam diri di rumah dan belajar menjadi pasangan yang baik daripada bekerja lalu memiliki karir yang cemerlang.

Nilai tambahan untuk Hyunjae.

Mereka berkeliling menemui beberapa kolega Hyunjae dan berbincang-bincang santai. Tentu saja Juyeon mengikuti Hyunjae, ia merasa bersalah karena telah membuang obat miliknya dan ingin memastikan bahwa Hyunjae aman pergi bersamanya di kala omega manis itu sedang berada dalam siklus heatnya.

Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menemui kolega Hyunjae yang lainnya. Begitu melihat siapakah kolega Hyunjae selanjutnya, ia terbatuk cukup keras.

Itu Younghoon.

Ia hanya terdiam ketika Younghoon dan Hyunjae berbincang-bincang.

Begitu mereka telah selesai, Juyeon membuka mulutnya. "Hyunjae, aku ingin membicarakan sesuatu dengan Younghoon, tidak apa-apa kan kalau kau pergi sendiri dulu?"

"Baiklah, segera temui aku nanti." Hyunjae menyerngit bingung namun tetap mengiyakan permintaan Juyeon tersebut. Setelah meninggalkan mereka berdua, raut wajah Younghoon mulai tidak senang.

"Ya, aku mengetahui bahwa kau dan Hyunjae telah memiliki ikatan, sebagai sahabatmu, aku senang akhirnya kau telah mengklaim seseorang, tapi bagaimana dengan Chanhee yang telah di klaim orang lain?" Tanya nya mendesak Juyeon.

"Aku ceroboh, maafkan aku." Rautnya menunjukkan perasaan rasa bersalah.

Ia menjelaskan semuanya secara singkat pada Younghoon, hingga membuat lelaki tersebut mulai menyumpah serapahi Juyeon atas kecerobohannya.

"Kau tahu bahwa aku sangat menyayangi Chanhee. Kau pun mengetahui bahwa aku memiliki hak istimewa dan bisa saja mengklaimnya lalu memiliki 2 omega sekaligus, tapi tidak kulakukan semata-mata untuk menjaga perasaan Changmin."

"Terlebih sekarang Changmin sedang hamil besar. Untuk itulah, aku mencoba menyerahkannya padamu, orang yang ku percayai. Dan sekarang kita bahkan tidak mengenal siapakah orang yang telah mengklaim Chanhee."

Juyeon terdiam. Tentu saja ia mengetahui bahwa Younghoon memiliki hak istimewa karena ia bekerja di Kementerian dan memiliki jabatan yang cukup tinggi.

Younghoon menghela nafas panjang lalu menepuk bahu Juyeon perlahan. "Sudahlah, mau bagaimanapun ini sudah terjadi. Kalau begitu, aku akan membawa Chanhee pulang bersamaku ketika kapal ini berhenti lagi di kota selanjutnya, jauh lebih baik jika ia bersama keluarganya."

"Sekarang, kau harus benar-benar menjaga omegamu dengan baik, aku memperingatkanmu sebagai perwakilan dari Kementerian, jangan sampai kau menjadi alpha pengkhianat karena namamu telah masuk dalam daftar orang yang harus di awasi."

Younghoon pun langsung pergi meninggalkan Juyeon yang masih berada di sana. Ia berdecak kesal, Kementerian dan kekuasaannya yang selalu mencoba mengatur seluruh rakyatnya.























Juyeon terbangun dari tidurnya karena merasakan pergerakan Hyunjae yang bergerak gelisah di sampingnya.

Matanya terbuka perlahan dan melihat Hyunjae yang menggeliat, tubuhnya basah mengkilat karena di penuh keringat.

Matanya bergerak melirik jam di nakas yang menunjukkan pukul 1 dini hari.

Setelah benar-benar sadar, indra penciumannya mulai berfungsi dengan benar dan menghirup feromon yang Hyunjae keluarkan.

Ia menutup matanya pelan, menarik nafas lalu menghembuskannya panjang. Ia tidak boleh rut sekarang. Tidak ketika Hyunjae sedang tidur atau tidak sadar.

Ia bangun dari posisi tidurnya dan mencoba membangunkan Hyunjae. "Hyunjae." Tangannya bergerak menggoyang bahu Hyunjae.

Mata Hyunjae pun terbuka dengan perlahan. "Juyeon." Bisiknya serak.

"Tubuhku sakit."

"Aku tahu, heatmu datang sayang." Juyeon menunduk dan mengecup bibirnya perlahan. Hanya mengecup.

Hyunjae memejamkan matanya kala Juyeon memberikan kecupan singkat di bibirnya. Ia membuka matanya lagi ketika merasakan wajah Juyeon memberikan sedikit jarak.

Ia melenguh frustasi kala menghirup feromon yang di keluarkan oleh Juyeon. Aroma Juyeon benar-benar kuat— mendominasi, membuatnya tidak tahan dan mengeluarkan seluruh feromonnya. Tentu saja itu membuat Juyeon rut.

"Tolong, bantu aku." Tangannya bergerak melingkari leher Juyeon lalu meraih bibirnya ke dalam sebuah ciuman.

Kedua belah bibir itu saling melumat satu sama lain. Secara perlahan, Juyeon pun naik ke atas tubuhnya— menindih omega manis itu tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

Hyunjae meremat rambut belakang Juyeon dan melepaskan ciuman mereka— membuat benang saliva di antara bibir keduanya. Matanya menatap wajah Juyeon sebelum pada akhirnya Juyeon mengambil alih kendali.

Lidahnya bergerak masuk ke dalam rongga mulut Hyunjae sambil menghisap kedua belah bibirnya secara bergantian. "Hyunjae sangat manis." Bisiknya dengan suara yang serak.

Kemudian kedua belah bibir tersebut kembali bertemu, kali ini jauh lebih menuntut dari sebelumnya. Juyeon menghisap lidah Hyunjae dengan lembut sebelum mereka berdua melilitkan lidah masing-masing hingga membuat air liur mengalir dan menuruni dagu Hyunjae.

Hyunjae melepaskan ciuman mereka berdua, tangannya bergerak mengusap rahang Juyeon. "Setubuhi aku sekarang, aku membutuhkanmu."

"As you wish."











TBC

Yang nungguin skidapapap sawadikap mohon bersabar di part selanjutnya 👁👄👁





12 Agustus 2020.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Salty || JuMil JuJae 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang