''Kak Dejun! Bantuin aku dong, buku-buku aku banyak nih, aku mau ngambil barang-barang lainnya!''
Yangyang, adiknya Xiaojun, berseru dari kamar sambil mengangkat kardus berisi buku pelajaran miliknya menuju kamarnya. Xiaojun cuma mengangguk perkataan Yangyang dari luar kamar sambil membawa akuarium kosong dan makanan khusus kadal di dalamnya.
Kemudian cowok itu menaruhnya di meja belajarnya, dan menghela napas lega. Pindahan ke Bandung memang capek sih, tapi dia awalnya nggak setuju dengan keputusan orangtuanya untuk pindah ke Bandung, namun dia akhirnya setuju. Apalagi rumahnya di dekat ITB, jadi lumayan dekat juga aksesnya ke SMAnya.
Di luar sudah hampir malam dan dia belum makan. Kebetulan tantenya yang tinggal di Bandung juga mengantarkan nasi mentai untuknya dan Yangyang lewat ojek online, jadi dia tidak perlu ribet lagi harus minta duit atau apapun itu ke orangtuanya.
''Kak Dejun, nggak makan?'' tanya Yangyang setengah berteriak dari kamarnya. ''Ini dari tante Krystal, kakak nggak mau makan apa gimana?''
''Tunggu dulu, kakak mau bersihin akuariumnya dulu,'' kata Xiaojun, sambil membawa kanebo, lalu mengambil sebuah mangkok kecil berisi cacing Jerman, dan air dari tutup bekas galon.
Tapi tiba-tiba dia melihat sesuatu yang asing di jendela kamarnya.
Eh?!
Xiaojun melirik sesuatu yang menempel di jendela kamarnya. Itu tokek! Tokek jenis leopard gecko yang (katanya) lucu itu!
(visualisasi Hendery sebagai tokek)
''E-eh?! I-ini...'' Cowok itu kehabisan kata-kata, lalu menatap tokek itu. Sepertinya tokek itu ditinggalkan oleh pemiliknya. ''Tokek?!''
Dia berpikir sejenak, kenapa nggak? Toh ini kesempatan emas bisa memelihara tokek lagi. Dia juga bisa merawat tokek sejak kecil. Di Surabaya sih, dulu dia memang punya tokek. Tapi sayangnya tokek-tokek yang dipeliharanya kebanyakan diadopsi orang lain, mati dimakan kucing, atau hilang.
Tokek itu kemudian masuk ke kamar Xiaojun, lalu menatapnya seolah-olah dia merasakan kehadiran Xiaojun. Kemudian cowok itu menaruhnya di akuarium, lalu memberikannya makan sebuah cacing Jerman segar yang dibelinya tadi di toko pakan burung.
Anehnya tokek itu wangi. Wanginya seperti parfum mahal. Baunya adalah parfum pria keluaran Yves Saint Lauren terbaru, dan Xiaojun bisa menciumnya dari badan si tokek itu.
"Kok...wangi?" tanya Xiaojun pada dirinya sendiri. "Jangan-jangan..."
"Bodo amat ah! Nggak usah mikir yang aneh-aneh soal tokek itu, Xiao Dejun! Yang penting ngerawat dan melihara tokek nggak susah-susah amat kayak dulu!"
Xiaojun marah pada dirinya sendiri, lalu cowok itu berpikir untuk menamai tokek itu.
Tanpa berpikir panjang, dia sudah mendapatkan ilham untuk menamai si tokek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗉𝗋𝗂𝗇𝖼𝖾(𝗌𝗌) 𝖺𝗇𝖽 𝗍𝗁𝖾 𝗅𝗂𝗓𝖺𝗋𝖽 ⚣︎ henxiao (☑️)
FanfictionIntinya sih, cuma kisah kasih kusut antara Hendery sama Xiaojun. Wong Guanheng x Xiao Dejun non-baku || fantasy, slice of life, rom-com || BL (NOTE: INI BUKAN LANJUTAN DARI BFTL DAN LOVE LETTER.)