i

976 140 27
                                    


Yang dipanggil namanya mengangguk pelan kepada Xiaojun, dan cowok itu melanjutkan mandinya yang terpotong.

Heh...penampilannya itu... ujar Xiaojun dalam hati, dan wajahnya memerah ketika melihat cowok itu. Jadi, Dery itu sebenarnya tokek atau manusia, sih?!

Cowok itu kemudian mulai berkata sesuatu pada Xiaojun. "Hai, Xiaojun."

Xiaojun terkejut setengah mati. Hei, bagaimana bisa Dery tahu namanya?! Toh mereka baru saja bertemu di kamar mandi ini, tapi anehnya Dery tahu namanya!

''K-Kenapa...kamu bisa tahu namaku?!'' ujar Xiaojun. ''Jangan-jangan kamu...tokek itu?!''

Yang dipanggil cuma mengangguk. ''Karena kamu menemukanmu di jendela beberapa jam yang lalu sebelumnya, dan aku mendengar semuanya, jadi jelas-jelas aku juga tahu namamu. Namamu Xiaojun, kan?"

Xiaojun makin bingung dengan perkataan cowok itu. Sebenarnya cowok ini maunya apa sih sama Xiaojun?!

"Sebenarnya, namaku Hendery—tapi seperti yang kamu katakan, kamu memanggilku dengan nama pendekku, Dery," katanya. "Aku terkena sebuah kutukan."

Apa yang dikatakan Hendery barusan? Kutukan?

"...Kutukan?" tanya Xiaojun.

"Lebih tepatnya, sebuah iya yang sangat besar, sih," kata Hendery sambil membasuh rambutnya dengan sampo milik Xiaojun. "Kutukan ini membuatku menjadi sebuah tokek oleh seorang kakek jahat dan kadang-kadang aku bisa berubah jadi manusia di jam-jam tertentu. Jika ada seseorang yang bisa memecahkan kutukan itu, maka aku bisa bebas dan aku akan menjadi manusia selamanya."

"Bagaimana caranya aku memecahkan kutukan itu?" tanya Xiaojun lagi.

"Ehem," Hendery berdeham pelan. "Menciumku. Kutukan itu harus dipatahkan dengan sebuah ciuman dari seseorang. Kalau tidak, tubuhku akan selamanya menjadi tokek."

Xiaojun kini baru paham maksud Hendery barusan. Ternyata...cowok itu dikutuk tak berdosa oleh seorang kakek jahat..dan...berubah menjadi...tokek?!

"Menciumimu?! Di bibir atau-"

"Terserah. Bisa di pipi, kening, atau di bibir. Tapi, kalau kamu menciumku di bibir, itu artinya, aku sudah benar-benar bebas dari kutukan itu."

Tidak. Tidak. Jangan sekarang. Xiaojun akan menunggu semuanya tenang sekarang, apalagi jika adik bawelnya-Yangyang, tahu semua yang akan terjadi dengan dirinya dan Hendery, Xiaojun bersumpah akan mengatai adiknya itu dengan kata-kata kasarnya.

"Tunggu dulu," kata Xiaojun. "Aku...aku...aku takut."

"Takut...?" tanya Hendery sambil membasuh badannya dengan sabun wangi jeruk milik Xiaojun di kamar mandi itu. "Takut kenapa?"

"Aku takut jika adikku mengetahui segalanya." Xiaojun mendesah ketakutan, dan kini wajahnya benar-benar takut sekarang. "Aku benar-benar takut jika adikku mengetahuimu bahwa kau adalah tokek itu."

Hendery cuma terkekeh dengan penjelasan Xiaojun. Cowok itu kemudian melanjutkan mandinya, lalu mengambil mainan bebek karet di kamar mandi itu, lalu memainkannya.

Heran! Hendery kayak anak kecil aja, mainin bebek karetnya Yangyang segala! umpat Xiaojun dalam hati, lalu berusaha fokus melihat cowok itu asik memainkan bebek karet Yangyang.

"Dery..." ujar Xiaojun. "...kenapa kamu mainin bebek karet?"

"Oh, ini?" tunjuk Hendery. "Um, ini...lucu. Sama seperti kamu. Bebek karetnya bagus."

Perkataan Hendery barusan membuat wajah Xiaojun memerah lagi. Lagi, dan lagi. Kali ini pipinya lebih merah dari sebelumnya.

''B-Barusan kamu ngomong apa...?'' tanya Xiaojun dengan gagap. ''Lucu....?!''

Tapi Hendery malah cuek. Sesaat kemudian, cowok itu terkekeh lagi sambil menatap Xiaojun sebentar.

"...Xiaojun..."

"E-e-e-eh?!"

Cowok itu mendekat ke arah Xiaojun, lalu menciumnya pelan dan lembut.

Hendery...menciumnya di keningnya!

Jujur, Xiaojun belum pernah merasakan dirinya dicium orang lain seperti ini. Dan, ini benar-benar pertama kalinya dicium oleh orang lain.

Ya Tuhan, ini...batin Xiaojun. Kenapa dia manis, sih?!

Cowok itu kemudian bangkit dari bathtub itu, dan menyuruh Xiaojun untuk tidak melihatnya sedang berganti pakaian.

Tapi tiba-tiba Xiaojun tidak sengaja mengintip Hendery lewat tirai kamar mandi itu. Heol, dia benar-benar hot! Absnya yang terbentuk itu membuat penampilannya jauh dari kata sempurna!

Tapi semenit kemudian, ketika dia berbalik ke tirai itu, yang dia lihat adalah seekor tokek Leopard yang berada di lantai kamar mandi itu.

Bahkan, Xiaojun tidak menyadari kalau sekarang sudah jam 2 pagi dan sudah hampir satu jam berlalu dia berbicara pada Hendery.

Dia jadi ingat kalau Hendery bisa berubah jadi manusia di jam-jam tertentu. Apakah dia akan berubah menjadi manusia lagi?

Xiaojun merasa dirinya benar-benar mengantuk. Dan kemudian dia merebahkan dirinya sambil menarik selimutnya, lalu tertidur pulas lagi.

Tanpa sepengetahuan Xiaojun, Hendery berubah menjadi manusia lagi.

"Sweet dreams, Xiaojun."

Cowok itu mendekatkan dirinya untuk mencium bibir mungil Xiaojun, lalu berubah menjadi tokek lagi sehingga dia tertidur di sebelah Xiaojun.

late update, sorry:)

okay, sorry for very late update. i've been taking a little bit hiatus for a while because some personal reasons, and finishing my AUs on Twitter.

hope y'all enjoy it. stay safe<3

—Yaku

𝗉𝗋𝗂𝗇𝖼𝖾(𝗌𝗌) 𝖺𝗇𝖽 𝗍𝗁𝖾 𝗅𝗂𝗓𝖺𝗋𝖽 ⚣︎ henxiao (☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang