"Ada apa, Sayang?" Shakira naruh handphone-nya di nakas samping tempat tidur waktu Fajar baru keluar dari kamar mandi dan ambil tempat duduk di sampingnya. Tadi setelah makan malam, Fajar sempet bilang mau ngomong serius sama dia.
"Aku mau kita selesai."
Shakira gak kaget.
Fajar tau banget ceweknya ini gak bakal kaget kalo dia bilang gini, dia juga tau kalo ini bukan masalah buat Shakira. "Alasannya?"
"Capek." jawab Fajar sekenanya. "Ngejalanin hal yang sama-sama kita gak seneng. Lo gak capek?"
"Kata siapa aku gak seneng?"
"Kalo seneng ngapain masih sama Bobby?"
Sekarang Shakira baru kaget. "Kok tau?"
"Basi."
"Aku juga mau selesai, Jar. Tapi kamu tau kan? Aku gak bisa. Ibu kamu punya jasa besar buat aku," jelasnya pelan. "Aku gak mungkin bilang kalau aku gak mau ke dia, aku gak mau ngecewain ibu kamu."
"Gue yang bakal bilang langsung."
"Baguslah." Shakira balik ngambil hp-nya. "Kamu harus punya sikap buat nentuin jalan kamu sendiri."
"Lo gak punya kaca?"
Shakira senyum kecil. "Tapi aku udah jadi bekas kamu, gimana dong?"
"Elah, awal gua pake juga udah gak perawan."
Si cewek ngedecak. "Udah mutusin sekarang sinis gini?"
"Udah tidur. Besok gua anter ke tempat Bobby."
"Ngusir?"
"Iya."
"Btw Jar, siapa ceweknya?"
.
Rian hampir aja jatuhin es krimnya waktu tiba-tiba ada tangan yang nepuk bahunya. Penakut Rian mah.
Tapi waktu balik badan dan liat Shakira yang ngelakuin, dia nyunggingin senyum. Merhatiin Shakira yang ngambil soda dan gelas kecil terus duduk di meja makan.
Rian sadar ada sesuatu, Fajar emang gak pernah main-main sama kata-katanya.
"Ada masalah?"
Iya lah, Yan, lo sumber masalahnya. Pake nanya lagi
Rian ngerutuk sendiri dalam hati.
"Fajar minta udahan."
Fajar emang kurang ajar. Tapi ini kan gara-gara gua juga.
"Aku sama Fajar emang gak pernah saling suka dari dulu, Yan." lanjutnya. Nuang soda ke gelas kecil dan ngabisin satu tegukan. "Aneh ya?"
Rian gak jawab. Dia tau Shakira masih mau ngomong lebih panjang dari ini.
"Ibunya Fajar itu bos aku dulu, dia bantuin aku sampe jadi kayak sekarang. Satu-satunya yang bisa aku kasih cuman jagain Fajar," sambung Shakira lagi.
"Tapi bohong kalo aku bilang aku gak ada rasa sama Fajar." Shakira ngulang nenggak sodanya. "Siapa sih yang gak luluh sama Fajar? Apalagi kalo dia soft gitu."
Iyasih. Gue juga luluh.
"Manggil aku-kamu, nyium kening, cium bibir, Fajar cuman ngelakuin ke aku." Dia jeda sebentar sebelum kekeh kecil. "Ya, di depan aku sih. Kayak aku di depan dia."
Rian ngerutin alisnya, bingung. "Maksudnya?"
"Kita gak pernah saling suka."
"Terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena (FAJRI)
Fanfiction[REMAKE] Original story: 'Arena (Ongniel)' by Key Keyla @Kaevi_ Just Fajri!!! 18+++ Warning! Cerita ini mengandung unsur boyxboy, bagi yang tidak suka boyxboy atau homophobic, silakan menyingkir!