Welcome Back.
Aku up lagi...Gimana? Udah tau siapa pemainnya??
Visual nya nyusul yaa :v
.
.
.
CandraAluna♡Di lain tempat,
"Lun,katanya si Candra di bully lagi." Giselle,salah satu teman Luna memberitahu berita tersebut disaat Luna sedang mengerjakan tugasnnya.
Terdengar helaan nafas dari Luna.
"Huft, tugas gue belum sepenuhnya kelar,nanti dikumpulin. Disana ada siapa?""Banyak sih.. kebanyakan cuma liatin, ga ada yang nolongin. Kasian gue."
Luna yang mendengar penuturan dari Giselle segera mengambil ponselnya.
"Hallo. Bintang. Lo dimanaa?!!"
"Gue lagi boker woii. Kenapaa?" Giselle yang mendengar sahutan Bintang spontan terbahak.
"Suara siapa tuh. Anjay!" Terdengar dengusan Bintang dari sebrang telefon."Candra dibully. Cepetan tolongin. Gue lagi ngerjain tugas banyak banget."
"ANJING.!"
PIP.Telefon di putus secara sepihak oleh Bintang. Pasti dia emosi.
"Astaga. Gimana Sel,gue khawatir nihhh." Terlihat Luna sangat khawatir dengan keadaan Candra. Sedari menelfon Bintang, dia berjalan mondar-mandir sambil menggigiti kukunya.
"Luna. Udah, sekarang lo ngerjain tugas aja. Entar kita kesana ok?!" Giselle menenangkan Luna dan mengajak Luna mengerjakan tugas. Kadang Giselle sempat berfikir, kenapa Luna tidak memutuskan Candra saja? Toh, dia juga bisa mendapat ganti yang lebih dari Candra.
Beberapa menit berlalu, tiba-tiba datang seorang perempuan dengan tampilan yang bisa dikatakan nerd dengan nafasnya yang memburu. Sepertinya dia habis berlari.
"Kenapa Put?" Tanya Giselle sambil menulis tugasnya.
Luna hanya melihat sekilas dan kembali menunduk."I-itu hhh. S-si--"
"Atur nafas dulu Put." Luna memberi saran pada Putri yang mendadak gagap saat bicara jika dia kelelahan. Putri pun menuruti saran dari Luna, in hell out hell in hell out hell.
"Jadi. Candra di bully sama Deril. Terus Bintang dateng mau nolongin. Tapi di Deril malah bikin nangis si Candra. Terus ,Bintang sama Deril mau berantem." Ucap Putri dalam satu kali tarikan nafas.
What. Tanpa di komando,Luna segera berlari ke tempat dimana Candra di Bully. Didepan kelas Candra. Luna merutuki ruang kelas Candra yang sedikit jauh dari Ruang Guru. Tanpa mempedulikan teriakan Giselle,Luna terus berlari menuju tempat Candra.
"BUBAR ATAU GUE TAMBAH POIN KALIAN!!." Luna berteriak sangat kencang hingga kerumunan tersebut serempak menoleh ke arah nya. Terlihat Deril sedang memegangi bibir sebelsh kirinya,dan pergi begitu saja setelah membisikan sesuatu pada Bintang.
"Candra. Are you okay hm?" Tanya Luna lembut. Mata bulat yang siap menumpahkan air tersebut membuat dada Luna nyeri. Matanya ikut berkaca kaca melihat kekasihnya.
"Hmm. Nggak papa. Tadi Bintang udah nolongin aku." Candra tersenyum sambil memegang tangan Luna.
"Bin. Thanks ya udah nolongin Candra. Lo emang the best."
Bintang tersenyum sambil berkata
"Candra udah gue anggep kayak sodara gue. Dari orok kita barengan. Dulu,dia yang lindungin gue ,dan sekarang gantian gue yang lindungin dia. Ya kan Ndra."
Bintang menepuk bahu Candra sambil mengusung senyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/235635223-288-k517074.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Loser
Подростковая литература#25Gokil dari 1.32ribu cerita #5poster #3deril #7candra #6loser (16-08-20) Masa lalunya membuat segala sesuatu dalam dirinya berubah dalam sekejap. Ketakutan selalu mendominasi saat dirinya sedang dalam masalah. Lalu,mampukan ia mengembalikan di...