⚫Aku takut.

1.6K 143 12
                                    

Mommy and Daddy nya Tan nich :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mommy and Daddy nya Tan nich :)















Happy Reading....

Seokjin sudah memampah Taehyung kedalam mobilnya, begitu juga dengan Jennie yang ikut serta dalam tangisannya melihat penampilan Taehyung yang sangat mengenaskan, selalu menggenggam jari Taehyung dan merapalkan doa agar Taehyung baik baik saja.

"Oppa cepatlah!"

"Baik ini sudah cepat"

Jennie kalut dengan sekalut kalutnya melihat Taehyung disamping nya, tangannya tak henti hentinya mengelus rahang Taehyung dengan lembut menyalurkan kehangatan sekaligus ketakutannya.

"J-jangan me-menang-is"

Jennie menangis saat Taehyung menyuruhnya untuk berhenti menangis, lalu menganguk dan menggigit bibirnya supaya tak terisak.

"Jangan banyak bicara Taehyung"

"K-kau can-tik sa-at menag-is uhuk-uhuk"

"Hentikan ucapan mu dan jangan banyak berbicara" bentak Jennie dengan kekhawatiran nya melihat Taehyung terbatuk batuk.

"Apa ka-au menc-cintaiku uhuk"

"Tentu saja! Jika tidak untuk apa ada Tan sekarang" seru Jennie dengan isakannya.

"Ucap-kan de-dengan roman-tis"

"Kumohon simpan ucapanmu dan jangan bicara Taehyung!"

"Se-seka-li s-saja uhuk"

Jennie menatap manik hitam Taehyung dengan diam dan mengangguk pasti, serta menahan isakannya "Aku mencintaimu, Ayah Tan"

Taehyung tersenyum dan membalas "Ak-aku j-uga"

Detik berikutnya Jennie melihat Taehyung yang menutup matanya, sangat takut sampai sampai membentak Seokjin yang terlihat lelet dalam menyetir "Oppa cepat!!"

Beberapa menit kemudian Seokjin menganggkat Taehyung pada ranjang dorong rumah sakit dan semua penanganan membawanya kedalam ruang operasi, Jennie menunggu dengan kekhawatiran yang menggebu di dalam dirinya, cemas takut terjadi apa apa pada Taehyung membuat dirinya tak henti menangis serta merapalkan doa doa nya pada tuhan.

Ku mohon selamatkan suamiku tuhan

Hanya sepatah kalimat tapi penuh dengan ketulusan yang Jennie ucapkan, hanya satu Jennie meminta pada tuhannya, untuk menyelamatkan suaminya. Itu saja.

***

Brakk...

Dobrakan pintu itu terdengar keseluruh ruangan, dengan raut amarah pria dengan rahang tegas itu memasuki sebuah apartemen.

"Apa yang sudah kau lakukan!?"

Sang lawan bicaranya hanya menatap pria itu dengan mendangak karena postur badannya yang menjulang tinggi.

I LOVE YOU [ End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang