DUA PULUH SATU-SAJAK

20 14 0
                                    


Kau, tetap pada aura dingin yang mengafsunkan netraku.

Pandangku terpaku, kataku terpena.

Nanti, kau tinggal bayang,
Aku, tinggal penikmat yang kehilangan.

-Manusia Dingin-

Aksara dari sudut jendelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang