DUA PULUH ENAM-SAJAK

19 12 0
                                    


Segulita hariku,
Saat apa yang aku ingin, tak izin untukku.
Aksaraku sudah melekat tentangnya.
Kataku-pun bergudang terkhusus untuknya.

Tapi, suratan datang menolak harapku.
Ada perasaan yang lebih dalam menikam, memintaku banyak belajar soal kehilangan.
Meski tangis jadi jawaban.

Tuan, katakanlah kau akan kembali.

-Manusia Dingin-

Aksara dari sudut jendelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang