Certitude

1.5K 160 46
                                    

𝑳𝒆 𝒑𝒂𝒔𝒔é 𝒆𝒔𝒕 𝒖𝒏 𝒔𝒐𝒖𝒗𝒆𝒏𝒊𝒓 𝒅𝒊𝒇𝒇𝒊𝒄𝒊𝒍𝒆 à 𝒐𝒖𝒃𝒍𝒊𝒆𝒓.
𝑩𝒐𝒏𝒏𝒆 𝒏𝒖𝒊𝒕 𝒄𝒉é𝒓𝒊𝒆...

(10)

— 5 Juli 2020

"Hyung! Terima kasih ya sudah membelikanku daging sapi dan ginseng. Makanan ini akan membuat kondisi fisikku dalam keadaan terbaik saat berangkat wajib militer besok."
Dohwan kembali menutupi kepalanya dengan topi. Ia terlihat lebih bulat, berbeda dari sebelumnya. Minho jadi mengingat masa-masa dimana dia juga harus mencukur habis rambutnya sama seperti Dohwan sekarang. Esok adalah hari dimana Dohwan pergi untuk menjalankan kewajibannya sebagai warga negara yang patuh. Minho agak sedih karena di hari ulang tahun Dohwan nanti, dirinya, Gon dan tidak bisa merayakan bersama karena jadwal Dohwan untuk menjalani wajib militer lebih cepat dari hari ulang tahunnya. Sekarang Minho berada di salon tempat dimana Dohwan mencukur rambutnya sekaligus ikut menghadiri pesta perpisahan untuk Dohwan. Minho mengajak Dohwan untuk berfoto bersama, ia harus menyimpan foto Dohwan dengan kepala plontosnya ini, lalu akan ia bagikan di instagramnya. Saat mereka berdua mengambil foto, ada seseorang yang tertawa melihat kekonyolan mereka berdua dalam berpose. Karena tawa lepas Minho dan Dohwan, foto yang dihasilkan pun terlihat natural.

"Noona! Jangan tertawa saja, kemarilah ayo kita foto bersama!"
Dohwan memanggil Goeun yang duduk tidak jauh dari tempat Dohwan dan Minho berdiri. Goeun kemudian berdiri dan menghampiri Dohwan yang ingin berfoto bersama dengannya.

"Hyung, kau duduk dulu. Sekarang aku ingin foto berdua dengan Goeun noona saja, tadi kan kau sudah foto bersamaku." Dohwan mengusir Minho yang ikut berpose tepat disamping Goeun.
"Memangnya kenapa? Akan lebih bagus jika kita foto bertiga." Minho tidak mau pergi dan tidak mau menuruti kata-kata Dohwan. Minho tidak mau membiarkan Goeun foto berdua saja dengan Dohwan, dan ia tidak sadar akan rasa cemburu yang sekarang ia rasakan.

"Noona..."
Dohwan menunjuk Minho dengan dagunya dan merengek kepada Goeun, meminta tolong untuk menyingkirkam Minho, agar dia bisa berfoto berdua saja bersama Goeun. Dohwan sangat suka membuat hyungnya yang satu itu cemburu. Ia sangat tahu Minho adalah lelaki dewasa yang terkadang sifat ketidakdewasaannya muncul di saat-saat seperti ini. Kalau dihitung, sudah belasan kali Minho suka terlihat menunjukkan kecemburuannya di lokasi syuting. Semenjak itulah, dia menemukan sebuah keseruan dalam menjahili hyungnya itu.

"Sunbae... duduk sekarang."
Goeun berbicara dengan dingin sambil melotototi Minho yang daritadi memunculkan sikap kekanak-kanakkannya. Ia tidak habis pikir dengan sikap Minho sekarang, dan memutuskan untuk menegur Minho sebelum semua staf Dohwan mencurigai hubungan mereka berdua. Ia merasa seperti sedang mengurus dua anak kecil yang bertengkar karena masalah sepele. Untunglah satu anak kecilnya akan pergi untuk sementara waktu, dan ia akan fokus dengan satu anak kecil lainnya. Minho akhirnya mengalah dan menuruti perkataan Goeun, ia duduk dengan ekpresi masam di wajahnya memerhatikan Dohwan yang dengan mudahnya merangkul bahu Goeun. Minho menjadi pusing dibuatnya, terlintas di benaknya untuk mendorong Dohwan cepat-cepat masuk ke dalam camp militer sekarang juga.

『※』

"Besok telpon aku ya sebelum pergi! Jangan lupa kirim fotomu juga di grup chat!"
Minho berbicara tentang grup chatnya dengan Kimbum, Ilwoo dan Dohwan lewat jendela mobil. Minho sudah berada di dalam mobil, bertiga dengan Goeun dan Yongji. Yongji datang paling akhir, untungnya pesta perpisahan belum berakhir. Yongji duduk bersama Goeun di kursi belakang mobilnya, dan membiarkan Minho duduk di depan sendirian. Tugas Minho yang paling utama sekarang adalah, mengantar pulang Yongji ke apartemennya, karena Yongji tidak membawa mobilnya sendiri.

Us, OursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang