Jakarta!!

503 41 1
                                    

***

Ntah sebuah mimpi atau hadiah istimewa dari Tuhan, intinya Haluna sangat-sangat berterima kasih pada sang pencipta. Akhirnya ia bisa pergi ke kota dimana itu adalah kota yang menjadi impiannya.

"Gak sabar banget deh, mau ketemu Rassya," ucap Haluna.

Nadra mengekerutkan alisnya.

"Kamu pikir kita ke Jakarta mau ketemu sama Rassya? Kita ke Jakarta itu sibuk bantuin pestanya Tante Shinta. Kita gak akan sempat ngurusin halu-haluan kamu itu," omel Nadra.

"Gak mungkin dong kita disana cuman bantu-bantu, pasti 'kan ada waktu refeshing atau istirahatnya gitu," jawab Haluna.

"Iya Tante, lagian Tante kok gak dukung impiannya Haluna sih.Walaupun itu gak akan mungkin jadi nyata, harusnya Tante tetap dukung dong," ujar Aneska.

"Iya dehh, iya. Semoga di Jakarta kamu bisa ketemu sama idol kamu itu."

R
A
S
S
Y
A

Singkat cerita, mereka telah sampai di Bandara Jakarta. Dengan segera mereka menaiki mobil yang sudah di pesan Tante Shinta, dan pergi menuju kediaman Tante Shinta.

"Ini rumah saya,"

Mereka turun dari mobil. Dan tampaklah sebuah rumah megah, mewah dan indah disana.

"Tan, didaerah sini ada tempat shooting film gak?" tanya Tante Shinta.

"Ada, udah ayo masuk!"

"Kata Tante Shinta ada Nes," bisik Haluna pada Aneska.

"Belum tentu film Djs 'kan, bisa aja film mermaid," jawab Aneska.

"Mermaid 'kan udah tamat bego!" kesal Haluna.

"Udahh ayo, masuk aja dulu. Gue gak sabar pengen liat kamar gue," ujar Hana." Haluna berdecak kesal.

Maniss beutt sih jodoh orang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maniss beutt sih jodoh orang!

Keesokan harinya, Hana, Aneska dan Haluna terbangun dari tidur mereka. Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi.

"Yang lain pasti udah bantu masak-masak," ujar Hana.

"Iya Han, sumpah males banget gue," kata Aneska.

Haluna beranjak dari tempat tidur. Berjalan menuju jendela.

"Andai aku bisa ketemu sama kamu sekarang," batin Haluna.

Matanya mengarah ke luar jendela. Kebetulan kamar mereka berada di lantai dua, membuat matanya leluasa memandang suasana dibawah.

"Gangguin pemandangan aja sih dua cowlk itu!" gerutunya.

"Ada apa Lun?" tanya Aneska.

"Itu ada---"

"Ada apa Lun?" tanya Aneska lagi.

Haluna membulatkan matanya, dua orang itu ternyata...

"Lun, lo mau kemana?!"

Haluna berlari tergesa-gesa keluar dari kamar. Ntah mau kemana dia.

"Misii...misi...."

"Haluna jangan lari-lari!"

Haluna menerobos siapapun yang ada di laluannya, ia tak perduli. Intinya ia ingin turun kelantai satu dan melihat siapa yang lewat tadi.

Sampai di halaman, ia berlari menuju gerbang. Mendapati dua cowok yang dilihatnya tadi telah hilang di ambang-ambang pertigaan jalan.

"Yahh, udah pergi," gumamnya.

"Woi, Lun gila lo!"

"Kita capek ngejer-ngejer lo tau gak!"

"Siapa suruh kalian ngejer-ngejer aku?!" tanya Haluna.

Aneska dan Hana saling memandang.

"Emang lo lari-lari ada apan sih? Ada tukang cilok? Mana? Gue seumur hidup belum pernah makan cilok lho, mumpung di Jakarta nih," celetuk Hana.

"Gue tadi liat Rey bong sama Keisha!" ujar Haluna.

"Pffftt!"

Aneska terkekeh, kemudian memukul bahu  Haluna.

"Ngapain Rey sama Icha lewat sini? Mau jualan ketoprak? Ada-ada aja deh lo!" kekeh Aneska

"Gue serius Nes," ucap Haluna.

"Lun, gue tau lo pengen ketemu sama Rassya dan kawan-kawannya. Tapi jangan sampe halusinasi lo makin menjadi-jadi deh. Masa' tukang ketoprak lo kira Rey sama Kiesha sih," omel Hana.

"Terserah kalian deh,"

"HALUNAA!"

Suara itu membuat mereka bertiga sama-sama menoleh kebelakang.

"Ada apa Tan?" tanya Haluna. Ternyata yang memanggil Haluja barusan adalah Tante Shinta.

"Lun, Tante minta tolong dong. Kamu keluar belanja. Nih ada catatannya," suruh Tante Shinta.

"Haluna 'kan gaktau daerah sini Tan," kata Haluna.

"Deket kok Lun, disitu doang,"

"Nes, Han,temenin gue ya?" ajak Haluna.

"Aneska sama Hana gak bisa Lun. Mereka ada tugas lain," kata Tante Shinta.

"Ck!" Haluna berdecak kesal.

"Udah lo keluar aja sana, siapa tau lo ketemu Jefan nathanio!" kata Hana.

"Jefan Nathanio?" tanya Tante Shinta.

"Hanya orang dengan Halusinasi kelas kakap kaya' Haluna yang tau Tan," ujar Aneska.

"Udahh deh, sana buruan beli,"

~Bersambung

Rayholic, doain Haluna supaya ketemu sama  Rassya dong. Kasian jauh-jauh dari Medan😂


About Rassya [Aku, kamu dan Mimpi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang