Diculik

221 17 6
                                    

Hana membuka matanya perlahan. Kepalanya begitu sakit, pun dengan badannya. Ia melihat sekeliling meski dengan penglihatan yang masih samar-samar. Dilihatnya Rey disudut sana, duduk diatas kursi dengan tangan yang diikat. Rey pun tampak tak sadarkan diri.

Melihat hal itu, Hana langsung membuka matanya lebar-lebar. Dan akhirnya sadar bahwa sekarang ia sedang berada disebuah rumah tua, kotor, dan gelap. Berdua dengan Rey. Namun berjauhan.

"Rey!" teriak Hana.

Hana hendak berdiri, namun tertahan. Ternyata tangan dan kakinya juga diikat.

"Berarti berita penculikan itu?!"

Hana tertegun sesaat. Itu artinya, dirinya dan Rey diculik sekarang. Bagaimana dengan Haluna dan yang lain-lain?

Perlahan, air mata Hana tumpah.
________

Dua orang berbadan besar itu membawa Rassya dan Haluna kesebuah ruangan sempit. Pintunya bahkan sangat pendek sehingga mereka masuk dengan tertunduk. Jendelanya pun berada jauh diatas.

Rassya dihempas, hingga tersungkur.

"Aww," rintihnya.

Haluna terkejut melihat Rassya kesakitan seperti itu. Hingga akhirnya ia memijak kaki orang yang menahannya dan tangannya pun terlepas. Haluna segera menghampiri Rassya.

"Lo gakpapa?" tanya Haluna.

"Kurang ajar lo!" bentak Rassya kepada Violet.

"Selamat mati berdua di dalam ruangan ini," ucap Violet sambil menunjukk senyum smirk miliknya.

Mereka semua membalikkan badan, meninggalkan Rassya dan Haluna di dalam ruangan sempit tersebut.
__________

Kiesha dan Aneska sampai didepan sebuah gubuk bersama laki-laki misterius yang tadi mengajaknya.

Kepala Kiesha celingak-celinguk kesana kemari mencari motornya.

"Mana motor gue? Katanya--"

Belum sempat Kiesha melanjutkan ucapannya, ia dikejutkan dengan Aneska yang sudah pingsan dengan sapu tangan yang menutupi hidungnya. Aneska dibekap oleh laki-laki tadi.

"Nes?--"

Kiesha tak tau harus berbuat apa. Lari atau menolong Aneska. Tapi dalam cerita ini, Kiesha adalah orang yang tak perduli tentang keselamatan teman. Oleh sebab itu, dia memilih lari.

Namun, tiba-tiba ia terjatuh. Kakinya tertahan sebuah tali.

BRUKK!!

Badan Kiesha terasa sangat sakit. Tiba-tiba, laki-laki misterius tadi datang setelah memasukkan Aneska kedalam gubuk yang berada didekat mereka.

"Bangg, jangan culik saya bang. Please, saya mau pulang bang. Besok shooting," mohon Kiesha.

"Lo ganteng, kalo dijual pasti mahal," jawab laki-laki itu.

"Makasih pujiannya bang. Tapi asal abang tau aja, harga endorse saya itu lebih mahal dari harga abang jual saya. Kalo abang lepasin saya, berapa aja saya kasih deh," ujar Kiesha, masih dengan keadaan terjatuh.

"Banyak bacod lo!"

Laki-laki itu manarik paksa Kiesha sehingga Kiesha berdiri. Dan menggeretnya kedalam gubuk tadi.
________

"Rey, gimana caranya kita keluar?" tanya Hana agak keras. Sebab jaraknya yang berjauhan dengan Rey.

"Mana gue tau Han," jawab Rey.

Hana berusaha melepaskan ikatan tangannya dengan sekuat tenaga, namun nihil. Tenanganya tak cukup kuat.

Sementara Rey tampak pasrah dengan apa yang terjadi. Ia tak perduli bahkan jika dia harus berakhir disini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Rassya [Aku, kamu dan Mimpi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang