Lulun🌻 Rayen❣

353 28 12
                                    

(Haluna and fie, Tante'shinta home)

Malam hari tiba, akhirnya acara pun selesai dan semua kembali mengistirahatkan diri. Mereka bersyukur, Haluna tak ketahuan. Sebab setelah diantar Rassya tadi, Haluna langsung mengenakan gaunnya dan makeupnya.

"Cie...ada yang seneng nihh," ledek Aneska.

Mereka bertiga sudah mengenakan piyama tidur. Sebelum tidur, mereka mengobrol.

"Gue lagi nunggu chat dari Rassya nih, besok dia ngajak gue nge-date," ucap Haluna seraya mengutak-atik ponselnya.

"Jadi kita harus sandiwara lagi besok?" tanya Aneska.

"Kaya'nya gak usah deh Nes. Soalnya, Rassya nyuruh Mamanya buat permisiin gue sama Tante Shinta," jawab Haluna.

"Ihh, enak banget loh. Kapan deh gue nge-date sama Rey bong." Hana manyun.

"Lo mau kena sleding Sandrinna?!" tanya Aneska.

(Rassya, di rumahnya)

Rassya keluar dari kamarmya setelah mengganti pakaiannya dengan baju tidur. Ia berdiri didepan pintu kamar, melihat Mamanya yang sedang duduk sambil memainkan ponsel di sofa ruang tamu.

"Aku deg-degan, takut Mama gak mau dan malah jadi marah," batin Rassya.

"Tapi aku harus berani, demi Haluna" sambungnya.

Rassya memberanikan diri untuk menemui Mamanya, ia pun melangkah menuju sofa dan duduk disebelah Resnicha.

Merasa ada orang disebelahnya, Resnicha pun segera menoleh.

"Eh, sayang. Ada apa?" tanya Resnicha.

Rassya menghembus napas pelan, "Rassya mau ngomong Ma,"

Resnicha pun menutup ponselnya. Ia lebih memilih meladeni anaknya daripada membalas chat grup Bunda Sosialita yang sedang membahas enaknya rendang di pesta Shinta tadi.

"Kamu mau ngomong apa sayang?" tanya Resnicha.

Rassya tak yakin, tapi ia harus tetap yakin. Pasti Haluna sedang menunggu sekarang.

"Seru gak nikahan Tante Shinta tadi?" tanya Rassya.

"Yaelah, cuma mau nanya itu? Seru dong, pestanya meriah. Ditambah tadi Mama ngobrol sama dua anak gadis yang pake gaun cantik, mereka baik banget. Dan katanya mereka itu penggemar film Dari Jendela Smp. Dan mereka tau kalo Mama ini Mamanya kamu," tutur Resnicha.

"Pasti dua temennya Haluna itu," batin Rassya.

"Cuma mau ngomong itu?" tanya Resnicha.

"Sebenarnya Ma...."

"Knp Nak? Kamu ada masalah lagi sama kerjaan kamu?" tanya Resnicha khawatir.

"Sebenarnya Rassya mau ngajak jalan keponakan Tante Shinta, namanya Haluna. Tapi dia gak berani keluar, karna takut dimarahin Tante Shinta. Jadi, Rassya mau minta tolong sama Mama, please Mama mau ya bilangin ke Tante Shinta. Siapa tau kalo Mama yang ngajak, Tante Shinta ngizinin," tutur Rassya.

Resnicha tertegun mendengar penuturan anaknya. Membuat Rassya semakin bimbang, apakah Resnicha mau membantunya atau tidak.

"Oke." Kata itu keluar dari mulut Mamanya Rassya.

Rassya menghembus napas lega. Raut wajah kegembiraan terukir di wajahnya yang tampan itu.

"Mama mau bantuin Rassya? Serius Ma? Kapan Mama bilangnya? Sekarang aja ya Ma?" tanya Rassya terlampau bahagia.

"Siapa bilang Mama mau bantu kamu bilangin ke Shinta?"

"Hah?!" Rassya amat terkejut. Author pun terkejut.

About Rassya [Aku, kamu dan Mimpi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang