17-anak kecil

1.1K 177 11
                                    

Karakter (namamu) resmi diganti sama yang diatas karna banyak yang milih ini.

Kalau mau protes silahkan:)

Selamat membaca minna>_<

*-*

Keesokan harinya,kita pun melanjutkan perjalanan kita.bedanya dengan kemaren sekarang kita hanya berjalan entah kenapa ibiki-sensei menyuruh kita berjalan.

"Sensei?mengapa kita hanya berjalan?bukankah lebih cepat lebih baik?" tanyaku membuat ibiki-sensei melirikku.

"Bukan itu,entah mengapa firasatku mengatakan kita harus berjalan saja" jawab ibiki-sensei.

"Sokka" pekik haruna membuatku sedikit terkejut.

'Kaget aing'batinku.

Setelah lama kita berjalan kita menemukan lahan luas yang sedikit hancur,sepertinya ada yang bertarung disini.

Hancurnya ga setengah-setengah dong,pohonnya hancur semua,ditambah tanahnya yang tidak pada tempatnya.

"Sugoi,pertarungannya pasti sangat sengit" gumam yotsun sambil melihat sekitar.

"Mitte,semua pohonnya hancur" tambah haruna sambil menunjuk sederetan pohon tumbang.

Sedangkan ibiki-sensei melihat kearah sungai dekat lahan hancur itu,ngapain si doi?

Aku melihat-lihat sekitar dengan heran.

Memangnya siapa yang habis bertarung sih?kok jadi penasaran gini,apalagi keliatannya pertarungannya hebat banget sampe ngancurin tempat ini.

Membingungkan.

Aku menghela nafas lalu menghampiri haruna dan yotsun yang sedang berbincang tentang siapa yang habis bertarung disini.

"(Namamu)-san!mitte kita menemukan ini!" pekik haruna sambil menunjuk setumpuk abu yang berhasil membuatku terkejut.

'Ini mengingatkanku saat perang ninja,waktu itu ada shinobi shuna yang mempunyai kekkei genkai lava,siapa ya namanya?lupa'batinku.

Tapi itu kan dari desa shuna,lah kenapa jadi nyasar di desa kumogakre?

"Abu seperti ini?sangat mencurigakan bukan?" tanya yotsun heran yang diangguki oleh haruna.

"Menurut (namamu)-san,ini bagaimana?" tanya haruna sambip menatapku.

"Menurutku?aku juga tidak paham,kita tanyakan aja sama ibiki-sensei" ucapku saat melihat ibiki-sensei berjalan mendekat.

"Apa yang kalian temukan?" tanya ibiki-sensei.

"Ini sensei,kami menemukan abu ini!" pekik yotsun membuat kening ibiki berkerut.

"Abu?''gumam ibiki-sensei.

" ini seperti abu yang diciptakan oleh api,tapi abu ini berwarna sesidikit hitam"ucap haruna yang sangat hapal tentang ke-apian.

"Mungkinkah desa kumo sedang ada masalah?" tanya yotsun.

"Bermasalah?" gumamku tak mengerti.

"Kita tidak akan tau selagi belum melihat,ayo" ucap ibiki yang diangguki olehku haruna dan yotsun.

Perjalanan kami dilanjutkan hingga sore hari,dan kita memustuskan untuk beristirahat.

"Aa hara heta!" keluh yotsun sambil memegangi perutnya dengan kedua tangannya.

"Duh,bukankah kau sudah habis 3 onigiri?" tanya haruna heran.

"Belum cukup!" pekik yotsun sedikit frustasi.

"Kau selalu lapar" keluhku sambil bersandar disalah satu pohon.

"Dia memang selalu kelaparan" gumam haruna disebelahku sambil tertawa kecil.

"Minna" panggil ibiki membuatku haruna dan yotsun menoleh.

Dan seketika yotsun tersenyum lebar sambil menghampiri ibiki-sensei yang memegang beberapa ikan.

"Sensei!" pekik yotsun senang.

Ikannya berjumlah 5 ekor jumlah kami hanya berempat dan satunya lagi dimakan oleh yotsun,yah biarin aja dah dari pada ngedumel nggak jelas.

"Setelah makan kalian harus istirahat" titah ibiki-sensei yang diangguki oleh kami semua.

*-*

Keesokan harinya,saat aku membuka mata aku dikejutkan dengan seorang anak kecil bermata besar yang sedang melihat kearahku dengan wajah polos membuatku kaget setengah mati,apalagi dia mengenakan baju putih selutut.

"Wuooh!!" pekikku sambil melompat membuat haruna dan yotsun yang sedang tidur ikut terbangun karna kaget.

"Ada apa?! (Nanamu)!" pekik yotsun dan haruna secara bersamaan.

Sedangkan aku hanya mengatur nafasku lalu menghampiri anak kecil tadi.

Saat aku menghampiri anak kecil itu,haruna dan yotsun menghentikan langkahku membuatku sedikit terkejut.

"Matte (namamu),kita harus waspada!" peringat yotsun dengan kunainya.

"Apaan sih,dia hanya anak kecil" ucapku sambil menyingkar tangan yotsun yang menghalangiku.

"(Namamu)-san,jangan dekat-dekat!" pekik haruna namun tak kuhiraukan.

Saat ini aku tepat didepan anak kecil ini,lalu aku mensejajarkan tubuhku dengannya.

Anehnya,sedari tadi anak kecil ini selalu melihatku dengan mata polosnya membuatku sedikit gemas.

"Hai?" sapaku membuat anak kecil itu memiringkan kepalanya.

"Kenapa kau berada disini?lalu siapa namamu?" tanyaku membuat yotsun dan haruna menatapku dan anak tadi dengan serius.

"N-nama?" gumamnya.

"N-namaku?" tambahnya dengan suara yang menggemaskan.

"Namamu siapa?" tanyaku sekali lagi.

''Si-on"ucapnya sambil mendekat kearahku membuatku terkejut sekaligus haruna dan yotsun.

"Nee-san"lirihnya lalu jatuh pingsan dipelukanku membuatku reflek memeluknya juga.

" hei?bertahanlah"pekikku sambil menidurkan anak kecil itu dipangkuanku.

"Kenapa dia bisa seperti itu?" gumam haruna sambil mendekat kearahku.

"Ada apa (namamu)?" pekik yotsun dengan berlari kearahku dan berjongkok.

"Dia,aku tidak tau" gumamku sambil menatap anak kecil dengan terpaku.

Anak kecil itu bermata hitam besar,berambut hitam panjang dan memakai baju putih selutut.

"Ada apa disini?aku mendengar suara teriakan?" tanya ibiki-sensei tiba-tiba muncul dari atas lalu menatap anak kecil yang sedang pingsan dipangkuanku.

"Anak kecil?" gumam ibiki-sensi.

*-*

Hola gaess maaf mentok banget:)

Jan lupa vote dan comen ya:)

My New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang