21-berkelahi II

1.2K 160 9
                                    

*-*

Lidah itu masih menyentuh pipiku dengan lendirnya yang terus menetes jatuh kepipiku membuatku ingin muntah saja.

"Matamu indah,setelah ini aku akan mengambil kedua matamu lalu mencabuti rambutmu,pasti akan menyenagkan" ucap siren yang sudah seperti psikopat.

"Bakemono!" umpatku malah membuatnya tertawa kencang.

"Yabbari,kaulah yang telah membunuh rei-sama!dasar kurang ajar!" pekik siren membuatku membelalakkan mataku.

'M-membunuh?'

"Gara-gara obsesinya untuk menemukan adiknya rei-sama malah merelakan nyawanya untuk orang yang tidak berguna seperti mu!''teriak siren dengan matanya yabg semakin menajam.

Lidah itu malah semakin gencar menyentuh lalu beralih keleherku.

" apa maksutnu?!"sentakku.

"Rei-sama adalah penyelamat kami,awalnya kami hanya manusia biasa tapi rei-sama memberikan kami kekuatan untuk bersedia mengabdi kepada rei-sama!demi rei-sama kami rela melakukan apapun,tapi dengan bodohnya dia malah merelakan nyawanya begitu saja oleh manusia rendahan sepertimu!" ucap siren murka dengan lidahnya yang melilit leherku.

"E-ekh"

"Kurang ajar!dasar manusia sial!aku membencimu!gara-gara kau kami kehilangan rei-sama!"teriak siren sambil memukuli wajahku.

Sedangkan aku hanya diam sambil menahan rasa sakitnya,timbul perasaan menyesal dibenakku.

Air mataku menetes begitu saja ketika aku mengingat hari dimana tanganku menusuk kakakku sendiri.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Siren berteriak.

"Gomen na!" pekikku membuat siren menatapku.

"Aku memang pantas untuk kalian benci!demo dari awal aku sama sekali tidak berniat untuk membunuhnya!gomen hontuni gomen"lirihku bersamaan dengan derasnya air mataku.

" dihari itu adalah hari yang paling kusesali dalam hidupku!asal kau tau saja nii-chan masih hidup,dia hidup dudalam hati kita itulah yang kuyakini!nii-chan pasti tidak akan memaafkanmu karna telah melakukan hal jahat!dia akan kecewa jika melihatmu seperti ini!tindakanmu berbanding balik dengan apa yang diinginkan nii-chan!!"ucapku dengan pekikan di kalimat terakhir membuat siren terpaku.

"N-nii-chan?jangan-jangan kau?!"

Siren mulai lengah aku mendorongnya hingga dia mundur beberapa langkah dan aku terbebas dari cekikannya membuatku batuk-batuk.

"Namaku (namamu)!" gumamku yang malah membuat siren meneteskan air matanya.

"Tidak mungkin!rei-sama!" lirih siren.

Flashback on!

Beberapa tahun sebelumnya..

   Siren,sugou beserta sora berlutut dihadapan rei membuat rei terkekeh.

"Kenapa kalian selalu begitu saat menemuiku,tidak perlu seformal itu" ucap rei membuat sora mengangkat wajahnya.

"Shikashi,rei-sama" ucap sora.

"Rei saja,kenapa kalian begitu memujaku?" tanya rei heran.

"Rei-sama telah menolong kami ditambah kami diberi kekuatan,maka dari itu kami akan mengabdi pada rei-sama!ijinkan kami!" ucap siren.

"Terserah kalian saja" pasrah rei membuat sugou,sora dan siren tersenyum senang.

3 minggu setelahnya.

My New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang