19-shion II

1K 149 0
                                    

*-*

   Shion masih saja menggenggam tanganku,yang kurasakan saat dia mengenggam tanganku adalah hangat.

Tubuhku seperti dicas saat dia menyentuhku,aneh bukan?

"Ne shion-chan" panggilku dan dia menoleh.

"Ada apa nee-san?" tanyanya.

Adem,kenapa saat dia memanggilku 'nee-san' aku merasa senang.

"Ah bukan apa-apa" alibiku.

Hening,kita sama-sama diam entah kenapa aku merasa tiba-tiba canggung.

Aku.menoleh kearah shion ketika shion melepaskan tautan tangan kami,wajahnya sedikit lebih pucat.

"Sekarang nee-san bisa mencari temam nee-san" ucap shion membuatku tersadar.

"Ah iya,haruna dan yang lain belum kembali" pekikku sambil berdiri.

Aku melirik ke shion lalu tersenyum dan jongkok didepan shion,membuat shion bingung dan terkejut.

"Nee-san?" gumam shion membuatku tersenyum.

"Aku akan menggendongmu,ayo shion-chan" ucapku membuat shion melebarkan senyumlah lalu naik dipundakku.

Aku berdiri,enteng banget nih anak.

Aku mulai melompat dari dahan ini ke dahan lain.

'Sepertinya sugou itu tidak mengejarku'batinkua llalu menghenbuskan nafas legah.

Sudah 20 menit aku mencari mereka namun aku tidak menemukan atau merasajan keberadaan mereka.

Yang kuharapkan adalah mereka baik-baik saja.

Set!

Aku mendarat didekat batu besar dan menurunkan shion.

"Kenapa nee-san?" tanya shion heran.

"Bukan apa-apa,hanya saja aku sedikit mengkhawatirkan harun,yotsun dan ibiki-sensei" ucapku membuat shion tersenyum.

"Daijou,yotsun-san dan haruna-san pasti baik-baik saja" ucap shion yang kukira dia hanya ingin menenangkanku.

Aku hanya menganggukkan kepalaku.

"Boleh aku memegang tangan nee-san lagi?" tanya shion membuatku terkekeh.

"Boleh saja sih''ucapku membuat shion melebarkan senyumnya lalu mengenggam tanganku dengan kedua tangannya.

" kenapa kau ingin memegang tanganku?"tanyaku,pasalnya saat shion menyentuhku aku merasa tenagaku bertambah banyak.

"Itulah istimewaku nee-san" jawab shion membuatku sedikit terkejut.

"Keistimewaan?omae?!sugoii" ucapku kagum membuat shion tersenyum polos.

Kami mengobrol sambil sesekali bercanda ria,ternyata shion enak juga kalau diajak ngobrol.

Sampai akhirnya aku merasakan ada orang yang mendekat membuatku sedikit panik dan membawa shion ke belakangku.

Srek srek.

Semak-semak di hadapanku bergerak membuatku meningkatkan kewaspadaanku.

Saat aku akan melemparinya kunai,disemak itu keluarlah tiga orang membuatku melebarkan mata.

"Haruna!!yotsun!ibiki-sensei!" pekikku senang.

Aku menarik shion dan menghampiri mereka.

"(Namamu)-san!akhirnya kami menemukanmu''pekik haruna sedikit mewek membuatku tertawa renyah lalu melihat kearah ibiki-sensei yang sepertinya pingsan.

My New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang