Enak ya kalau punya sahabat yang udah melalui perjalanan usia yang panjang, paham seluk-beluk kita, deket banget sampai kalau jalan sama dia kemanapun selalu dikasih ijin sama orang tua. May punya seseorang seperti itu dihidupnya, adanya Tawan Vihokratana a.k.a Tay yang selalu jadi Knight in shining armour. Tapi tahu sendiri gimana pandangan orang-orang melihat persahabatan langgeng yang berjalan diantara opposite-sex dan gimana denying mati-matian yang dilakukan oleh kedua orang yang bersahabat itu. Ini kisah up and down-nya sesuatu yang May dan Tay sebut sebagai pertemanan.
**
May sedang berbaring dikamarnya sambil mendengar suara Billkin yang meng-cover lagu Joni Anwar, lampu utama kamarnya sudah padam dan satu-satunya pencahayaan yang ada hanya lampu tidur di meja samping ranjangnya, tak ada suara lain selain CD-player yang tergantung di tembok. May diam-diam mencuri pandang kepada seseorang yang kini berbaring disampingnya, Tay disebelahnya tampak begitu tenang dan terkadang menggumamkan nada dari lagu yang diputar CD-player. Sejak dulu keduanya sudah terbiasa seperti ini, menginap di rumah satu sama lain dan bahkan berbagi ranjang. Hal-hal yang biasanya keduanya lalui bersama dalam beberapa tahun terakhir berubah menjadi hal-hal paling menegangkan untuk May yang harus bergelut dengan detak jantungnya yang tidak karuan hanya karena berada di dekat Tay.
May teringat upaya mati-matiannya mengingkari bahwa ia memiliki rasa lebih dari sahabat pada Tay, semua pengingkaran yang telah dilakukannya dalam beberapa tahun ini. Disatu sisi ia tidak ingin mengubah segala bentuk kebersamaan Tay yang selalu menjadi zona nyamannya, tapi ada waktu tertentu ia ingin dengan percaya diri melantangkan bahwa Tay adalah lelakinya agar tidak ada lagi yang menggoda Tay, May hanya ingin klaim Tay secara utuh hanya untuknya. Segala harap itu terbatasi oleh tembok kokoh yang dibangun keduanya dengan pernyataan "Kami hanya teman baik".
Kini Tay yang berbaring dengan posisi terlentang, merubah posisinya untuk bertumpu pada sisi kanan, menghadap May. May yang merasakan hal itu melirik sekilas kearah Tay namun kemudian langsung mengalihkan pandangannya kearah plafon kamar, berusaha terlihat tetap tenang, sekalipun degup jantungnya sudah tidak karuan.
"May.."panggil Tay halus,
"Huh?" balas May kikuk,
"Aku akan selalu bisa tidur di sampingmu seperti ini ya",
"Kau gila, Tay?!",
"Ya setidaknya sampai kau punya suami nanti. Masa nanti aku tidur bersama kalian?! Emangnya mau threesome?!",
"Euiiii Tay!! Kau bicara apa?!!!" seru May yang kini dengan sebal meninju lengan Tay,
"Au au au May!!" rintih Tay, purah-pura mengadu kesakitan,
May berhenti sesaat ketika menyadari jaraknya semakin dekat kepada Tay, melihat wajah lelaki itu dengan bantuan secercah cahaya bulan yang menyelinap dari jendela kamarnya. Tay pun mengambil kedua tangan May untuk menghentikan tangan gadis itu memukulnya. May menelan ludah menerima pikiran gila dalam kepalanya yang ingin menyerang bibir laki-laki dihadapannya saat ini juga. Saat May menahan diri mati-matian dari pikiran kotornya kini malah laki-laki itu yang perlahan mendekatkan kepalanya kearah May, dengan kedua tangan terkepal yang masih di genggam Tay, May membeku menantikan ciuman pertama dalam hidupnya, perlahan-lahan menutup mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISH MY BESTIE IS MY LOVER [TAY, NEW, YOU]
Fanfiction[TAY TAWAN, NEW THITIPOOM, OC] Orang-orang bilang tidak ada pertemanan diantara laki-laki dan perempuan, bila tidak ada intensi yang berarah lebih dari sekedar teman FRIENDSHIP❌ FRIENDSHIT✔️ Gimana rasanya punya dua HOT BF? Oops bukan boyfriend tapi...