Jisoo berada di kamarnya, dia sedang bersiap-siap untuk pergi bersama ibunya.
Ya pergi ke rumah temannya.
Sebenarnya Jisoo malas untuk keluar, karna dia ingin goleran di kasurnya. Tapi karna ibunya memaksanya untuk ikut, jadi akhirnya dia hanya pasrah saja.
Dari pada nanti dia kagak dapet duit jajan selama seminggu, mending dia ikut aja.
Itulah, ancaman terkuat dari ibunya kepada Jisoo.
"Jisoo! Sudah siap belum!" teriak ibunya yang berada di lantai bawah. Jisoo berdecih, "Cih, Iya ibu!! Ini Jisoo mau turun!". Jisoo merapihkan peralatan make upnya, dan turun menemui ibunya.
Ibunya Jisoo tersenyum, lalu mengambil kunci mobilnya dan mereka berdua keluar dari rumahnya.
"Jisoo, kamu mau ngendarai atau ibu yang ngendarai mobilnya?" tanya sang ibu. Jisoo menoleh, "Sini bu, biar Jisoo aja yang ngendarai" jawabnya.
Walaupun Jisoo dikenal sebagai gadis yang suka buat masalah di kampusnya, tapi dia selalu teladan pada ibunya.
Ibunya Jisoo memberikan kunci mobilnya ke Jisoo. Jisoo menerimanya, kemudian mereka berdua masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju rumah teman ibunya.
🎡
Brak!!!!
Seokjin terlonjak kaget. Gimana tidak? Pintu kamarnya tiba-tiba di dobrak oleh kakaknya. Kakaknya hanya menyengir saja, seolah tidak ada dosa ama sekali."Woy hyung! Ngapa lo dobrak sih pintu kamar gue! Kalo rusak gimana?! Lo mau tanggung jawab?!" protes Seokjin yang masih menghelus dadanya sendiri.
Seokjung menyengir, "Hehehe, sorry Jin. Gw mau ngasih tau sesuatu ke lu" ujarnya. Seokjin mendengus, "Mao ngasih tau apa?". Seokjoong mendekati adeknya itu, dan duduk di sebelahnya.
"Lu di panggil ama ibu noh"
Sumpah demi apapun, rasanya Seokjin ingin membuang kakanya itu ke laut. Seokjin menghela nafas perlahan-lahan, agar emosinya tidak meluap ke kakanya.
Tapi tetap, dia akan emosi.
Seokjung yang tau kalau adiknya itu akan meledak, dia langsung berlari menjauh dari sang maungnya.
1
2
3
"SEOKJUNG HYUNG!!! GW BUANG LO KE LAUT YA!! MAMPOS AJA LO SANA!!!! GUE RUSAKKIN BARANG LO YA!"
Seokjung yang mendengar teriakkan adiknya itu langsung masuk ke kamarnya dan menguncinya. Dia takut.
Takut kalau barang kesayangannya dirusakin oleh Seokjin.
Mampus gue.
🎡
Jisoo dan ibunya sedang dalam perjalanan menuju ke rumah teman ibunya itu. Jisoo melirik ke sang ibunya yang sedang memainkan handphonenya. Jisoo tersenyum, lalu menfokuskan kembali untuk mengendarai mobilnya.
"Jisoo" panggil ibunya.
"Ya bu, ada apa?" tanya Jisoo tanpa menoleh, karna dia harus fokus mengendarai.
"Kamu kok mirip ya, sama anak teman ibu itu" ucapnya.
"Memangnya dia siapa, bu?"
Ibunya Jisoo berpikir, lalu menggeleng. "Ibu lupa namanya siapa, yang pasti dia itu laki-laki. Tingginya 179. Punya bahu yang lebar. Dan dia ganteng kok" jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny | Jinsoo✓
RomanceKalian percaya pada takdir? Mungkin sebagian ada yang percaya, namun ada sebagian juga yang tidak percaya. Ini berlaku pada Kim Seokjin dan Kim Jisoo, mereka awalnya tidak percaya apa itu takdir. Namun, seiringnya waktu mereka mulai mempercayakan so...