Selamat membaca!...
_
_
_Terdengar suara tangisan seorang anak laki-laki berusia 7 tahun itu dalam kegelapan di sudut ruangan, dan terdengar juga suara bising perkelahian antara dua orang lawan jenis di lain ruangan. Karena ketakutan anak laki-laki bersurai biru itu gemetar, kedua tangannya menutupi telinga agar tidak bisa mendengar suara yang dikeluarkan oleh kedua orang tuanya.
"Tidak apa..." tiba-tiba anak perempuan seumuran dengan anak laki-laki itu yang disampingnya bersuara. "semua akan baik-baik saja." lanjutkan anak perempuan itu sambil memegang kedua tangan anak laki-laki tersebut.
"Aku takut." ucap anak laki-laki itu yang semakin gemetar. "Tidak apa, aku disini menemani Zak." ucap anak perempuan itu sambil memeluk anak yang bernama Zak tersebut.
"Apa kamu tidak akan meninggalkanku sendiri?" tanya Zak. "Mhm, tentu saja, karena aku adalah kakakmu." jawab anak perempuan bersurai biru itu.
"Janji?" bertanya Zak lagi. "Hm janji." jawab anak perempuan tersebut. Zak mulai tentang dan tersenyum karena mendengar ucapan kakaknya.
BRAAKKK
Tiba-tiba pintu kamar kedua anak tersebut dibuka dengan keras. "Baiklah, kalo begitu aku akan membawa kakakmu pergi bersamaku. " ucap laki-laki yang mengenakan jas putih langsung menggendong anak perempuan itu.
"Pastikan kamu meminum obat-obat itu setiap hari. Mengerti" lanjutnya tegas dan membuat Zak takut.
"Tunggu Ayah, aku tidak akan meninggalkan Zak." ucap anak perempuan itu. "TUNGGU, kenapa kamu tidak membawa kedua anak ini saja." teriak perempuan yang jelas dia adalah ibu kedua anak itu.
"Kamu ini Ibunya dia, sudah menjadi kewajiban mu untuk merawat dan membesarkan dia." jawab Ayah kedua anak itu. "Hahh sudahlah aku akan pergi. Ingat rawat Zakuro dengan benar." lanjutnya
"Tidak, tunggu Ayah, aku tidak akan meninggalkan Zak." ucap anak perempuan itu mulai menangis. "Sudahlah ikut Ayah." ucap Ayahnya dan mulai meninggalkan Zak dan ibunya.
"Tidak, Zak... Zakuro... ZAKURO" teriak anak perempuan. "KAKAK..." teriak Zakuro.
GBRRAKK
"Aduhh" pekik anak laki-laki kesakitan karena terjatuh dari tempat tidurnya. "Heh? Apa? Barusan itu mimpi? Kenapa aku memanggilnya kakak?" batinnya, dia masih kebingungan.
"Terasa seperti nyata." ucapnya sambil bangun, karena tadi masih berbaring di lantai.
Dia adalah Zakuro Aoi umur 16 tahun, siswa kelas 1 SMA. Dia mengalami hilang ingatan pada umur 10 tahun dan menyebabkan para pembantunya khawatir karena dia tidak sadarkan diri selama sebulan, padahal tidak mengalami kecelakaan. Pembantunya? Ya, dia telah ditinggalkan oleh kedua orang tua nya setelang bercerai. Dia tinggal di rumah besar milik ayahnya bersama 3 pembantunya.
"Huahh, ini terlalu pagi untuk bangun." ucap Zakuro melihat jam yang menunjukkan pukul 5 pagi sambil menguap. "Tapi aku gak bisa tidur lagi." lanjutnya, lalu Zakuro keluar dari kamar menuju dapur karena merasa haus.
Setelah Zakuro menuruni tangga dan saat akan masuk ke dapur tiba-tiba ada pembantu yang sedang membawa piring keluar dari dapur
KRUMPYANGG....
"Aaa... Maaf Tuan. Apa Tuan baik-baik saja? Apa terluka?" tanya pembantu itu sedikit terkejut. "Tidak, aku baik-baik saja. Apa Bibi Sora baik-baik saja? Maaf karena mengejutkan." jawab Zakuro
"Yah, Bibi juga baik. Ahh Bibi harus membersihkan ini." ucap Bibi Sora
"Tunggu Bi! Pakai sarung tangan agar tidak terkena pecahan!" perintah Zakuro "Ah, baik Tuan." ucap Bibi Sora
"Tunggu, apa ini benar Tuan muda?" tanya Bibi Sora sambil mengumpulkan pecahan piring dan melihat Zakuro. "He? Apa maksud Bibi?" tanya Zakuro "Yahh tidak biasanya Tu-"
"HEHH! Tuan muda sudah bangun? Tidak biasanya haha." ucap pembantu lain bernama Hanami memotong pembicaraan Bibi Sora.
"Ternyata Tuan muda kita sudah dewasa T^T" ucap pembantu lain lagi bernama Yoru.
"Jadi selama ini kalian masih menganggap ku anak kecil? Yang benar saja." tanya Zakuro agak kecewa. "Soalnya jarang sekali Tuan muda bangun jam segini." jawab Bibi Yoru dan mereka bertiga terkekeh.
"Hahh sudahlah" Zakuro menghela nafas, lalu menuju ke kulkas untuk mengambil air minum.
"Hanami lain kali jangan memotong pembicaraan orang dong!" perintah Bibi Sora. "Baik, baik" jawab Bibi Hanami sambil tertawa kecil.
"O ya Tuan muda nanti jangan lupa untuk minum obat nya sebelum makan ya!" perintah Bibi Sora dan dijawab dengan anggukan oleh Zakuro yang sedang duduk sambil minimum air.
"Setiap hari harus minum obat yang sama, hahh~" Zakuro mengeluh di dalam hati.
"Padahal aku kan gak sakit." gumam Zakuro pelan.
____________#Bersambung#____________
Sekian.....
Terima kasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO NEW WORLD
ActionBermain video game memang sangatlah menyenangkan, tetapi bagaimana rasanya jika kita masuk ke dunia game tersebut? Merasakan sakit yang sesungguhnya jika terluka, mengikuti peperangan, memecahkan teka teki, memiliki kemampuan dan merasakan kekuatan...