03. Kehidupan Mahasiswa Baru

6 1 0
                                    

Haddong masih asik bermain basket saat ini, banyak orang yang beranggapan kami berkencan. Kami hanya mengabaikan itu semua, keuntungannya jadi tak ada yang menggangguku untuk mengajakku berkencan.

Aku bahkan mulai memanjangkan rambutku sejak tahun terakhirku SMA. Kini aku mulai tampak feminim dari biasanya, bahkan Haddong dan Dami jadi terkejut melihatku. Dami saat ini berkuliah di jurusan animasi karena bakat menggambarnya. Tapi akhir-akhir ini sangat sulit menemuinya karena dia sedang sangat sibuk. Dia sudah tahun ketiga di universitas sedangkan kami baru saja 7 bulan sejak menjadi mahasiswa baru disini.

"Nana, kau belum makan? Ayo pergi" kata Haddong

Aku dan Haddong pergi ke cafe yang di depan kampus, seorang kenalan Haddong datang dan menyapa saat melihat kami di cafe itu. Bisa ku lihat, dia tertarik padaku maka dari itu aku tak ramah sedikit pun padanya. Aku bahkan mengabaikannya dan hanya fokus pada makananku.

"namaku Kang Dowoon" katanya padaku

"dia senior di jurusanku" kata Haddong

"aku Hanna" kataku tak peduli, sepertinya dia tak terganggu dan terus berbicara dengan Haddong.

Selesai makan, aku berjalan bersama Haddong kembali ke kampus.

"aku masih ada 1 kuliah lagi siang ini" kataku

"aku akan menunggu di lapangan basket saja, katakan padaku jika sudah selesai aku akan datang menjemputmu" kata Haddong lalu pergi

Aku sangat bersyukur memiliki teman sepertinya ini, sangat bisa diandalkan dimanapun dan kapanpun.

Tak ada yang spesial dari kehidupanku sebagai mahasiswa baru, aku menjalani kehidupanku seperti biasanya. Aku bahkan mulai kerja part time untuk menghabiskan waktu.

Aku bekerja di sebuah cafe di dekat kampus, cafe ini tidak seramai cafe yang berada di depan kampus. Hanya ada beberapa pelanggan tiap harinya disini, aku bahkan melihat beberapa orang yang datang tiap harinya dan tinggal hingga berjam-jam.

"cappuchino latte" kata pelanggan yang memesan

"berhenti tersenyum seperti itu saat memesan minuman" kataku

"ey Hanna, kau itu harus ramah pada pelangganmu" katanya

Ini salah satu alasanku tak mengelak opini orang-orang yang mengira aku dan Haddong berkencan.

"ini pesananmu sunbae" kataku

Iya, dia senior di jurusanku. Namanya Lee Jihoon, lelaki yang terus mendekatiku walau sudah jelas aku pernah menolaknya. Nama itu bahkan membuatku jadi teringat dengan Seo Jihoon, lelaki yang entah bagaimana kabarnya sekarang.

"'sunbae'? aku kan sudah bilang panggil aku oppa saja" katanya

"ya! hentikan, jangan ganggu Hanna terus" kata teman yang disampingnya. Dia Baek Junho, lelaki yang sama sekali tidak tertarik padaku untungnya. Dia selalu membuatku kesal dan sering kali beradu mulut dengannya. Tapi dia selalu menghentikan temannya ini jika mulai menggodaku.

"Nana" kata Haddong yang baru saja datang setelah kuliahnya selesai

"kuliahmu sudah selesai?" kataku

"eum, aku akan menunggumu selesai bekerja" katanya dan duduk setelah mendapatkan pesanannya, aku hanya tersenyum pada sahabatku ini yang tak berubah sedikitpun.

Aku memang selalu pulang bersama Haddong, bahkan berangkat pun masih selalu bersama. Benar-benar tak ada yang berubah diantara kami.

Aku biasanya selesai pada jam 18.00, setelah itu kadang kami pergi makan sebelum pulang tapi kali ini kami langsung pulang. Haddong ikut ke rumahku karena Boah unni baru saja kembali dari Amerika. Aku penasaran apa unni bertemu dengan Jihoon disana, aku tahu bahwa Amerika itu luas tapi aku masih ingin berpikiran seperti itu.

February 29thTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang