Part 7 # Diam☆

25 4 0
                                    

"Jangan terlalu deket dengan seseorang. Sekali pun dia seorang sahabat. Karena, bisa saja dia menjadi bangsat."

Angga Alfarizi

Setelah membolos 1 pelajaran bersama si kembar. Azzura pun, kembali masuk kedalam kelas. Meski pun sempat terjadi cekcok antara dafa dan dafi.

Mereka bertiga berjalan menyusuri koridor. Banyak murid murid yang berada di luar. Karena, saat ini memang sedang pergantian jam.

Banyak siswa ataupun siswi yang menatap mereka iri. Ada yang ingin menjadi Azzura, adapula yang ingin menjadi pacar dari si kembar. Namun, banyak juga yang menatap Azzura dengan tatapan iba. Bagaimana bisa? Seorang Azzura si gadis cantik seantero SMAN GALAKSI diselingkuhi oleh pacarnya. Ralat mantan pacar maksudnya. Apalagi yang menjadi selingkuhan pacarnya adalah sahabatnya sendiri.

"Nasib jadi orang ganteng gini banget ya." Celetuk Dafi.

Dafa dan Azzura melirik Dafi dengan tatapan bingung. "Maksud lo?" Tanya Azzura dengan kening berkerut.

"Lo liat aja dari pas pertama kita jalan cewek cewek disini langsung pada muji muji gue. Ngeliat gue udah kayak ikan yang gak di beri air langsung klepek klepek." Jawab Dafi dengan bangga.

Dafa memutar bola matanya malas. "Pala lo! Pengen muntah gue denger nya." Seru Azzura.

"Gini nih. Ciri ciri orang yang iri dengan ketenaran cowok paling ganteng."

Azzura memutar bola matanya malas. "Semerdeka hidup lo aja." Jawab Azzura.

"Iri bilang bos!"

"Najis gw iri sama orang modelan kayak lo!" Jawab Azzura sengit.

"Heh! Apa lo bilang?" Tanya Dafi tak kalah sengit.

"Gak usah diladenin percuma kalo ngomong sama orang gila cape sendiri dek!" Ujar Dafa.

"Iya juga ya kak. Ntar yang ada gw ketularan gila." Jawab Azzura menoleh pada Dafa.

Dafa menganggukan kepala singkat. "Lo sekali nya ngomong nyelekit banget ya daf." Ujar Dafi dengan dramatis.

Dafa melirik Dafi tajam. Namun, lirikan nya tak setajam perkataanya. "Najis!" Jawab Dafa tajam.

"Sialan! Gak adek gak kakak. Sama sama gak waras."

"Lo yang gak waras!" Kompak Dafa dan Azzura.

"Ehhh busettt. Kaget aing!" Dafi memegang dada nya dengan tampang orang terkejut yang di buat buat.

"Lebay!" Ujar Dafa dan Azzura.

"Kompak banget lo berdua anjir."

Dafa dan Azzura saling melempar tatapan mata.

"Masuk!" Perintah Dafa ketika mereka bertiga sudah sampai di depan kelas Azzura.

Azzura menatap ke dalam kelasnya yang nampak begitu gaduh seperti pasar swalayan. Ada rasa ragu yang terpancar dari kedua bola matanya.

"Gak ada yang perlu kamu takutin." Ucap Dafa seolah mengerti apa yang di rasakan oleh Azzura.

"Biasa aja kali mukanya!" Ujar Dafi menjawil hidung Azzura.

Devan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang