54 Polisi!?

379 25 13
                                    

Hai...
Pertama-tama sebelum mulai lanjutan cerita tolong baca ini dulu.

Sekali lagi saya jelaskan, Akun saya yang satu lagi gak bisa di buka sama sekali, jadi ceritanya dilanjut disini. Saya Mohon maaf, karna harus pindah pindah.

Saya gak tau mau jelasin gimana lagi. Intinya saya juga gak mau pindah kayak gini tapi mau gimana lagi?.

Akun saya sandinya harus di atur ulang, tapi G-mail nya gak bisa di pulihin soalnya hp tempat gmail itu gak bisa di akses soalnya rusak dan nomor yang tersambung ke sana juga udah gak aktif.

Jadi mohon pengertian kalian semua. Terimakasih😣🙏

__________________
Sejak Iqbaal menceritakan segalanya pada (Namakamu).

Sepanjang waktu wajah gadis itu terus tersenyum membuat orang orang heran disekitar heran, ditambah rekta yang membuat kode dengan suara aneh pada iqbaal membuat mereka bertembah penasaran.

Tapi, hei siapa yang mau mengganggu singa yang sedang melamun?!. Cari mati namanya.

Jadilah sasaran pertanyaan bahkan tuduhan dari mereka membuat Queen jadi seperti itu adalah iqbaal.

Saat ini ini mereka sedang di bascam karna bolos sekolah. Sekalian mereka ingin membahas mengenai masalah kemarin.

Menunggu Alex pulang kuliah, (Namakamu) kini duduk di sebelah mila yang sedang menonton dilaptopnya. Rekta keluar mencari makanan pesanan mila dan (Namakamu).

Mata iqbaal fokus pas (Namakamu) yang tak ikut mebonton di laptop Mila melainkan senyum senyum sendiri entah membayangkan apa.

Ketika satu eposide selesai, mila ingin memasukka episode baru, Sekilas matanya melirik (Namakamu) dan menepuk kepalanya bingung sendiri.

"Kenapa si lo? Senyum mulu dah, gak kaku itu pipi?." Tanya mila menepuk paha (Namakamu).

"gak ada, cuman seneng"

Iqbaal berbalik menyembunyikan wajahnya yang menahan tawa. Sebebarnya ia pun bingung kenapa (Namakamu) jadi seperti itu, setelah berpikir lama ia masih tak dapat memastikan bagian mana kata kata yang membuatnya terus tersenyum.

Di ambang pintu rekta menenteng dua kantongan plastik putih dan hitam menemukan suasana aneh diruangan.

"Gak usah lo tanyain, lain diawang-awang dia"

Senyum (Namakamu) suruh meski tak sepenuhnya menmbak rekta dengan tatapak kesal. "Gak usah komen lu, bucin"

Hampir saja rekta mengigit lidah gara gara mendengar ejekan dari sahabatnya.

"cih.. Gak tau terima kasih lo. Mila ayo pindah ke dapur jangan disitu jadi nyamuk" ajak rekta neletakkan satu kantongan hitam dan melangkah kedapur.

"huum bi bener tuh, Lebih baik pergi, gue terlalu cantik jika harus cosplay menjadi nyamuk." Ungkap Mila mengangkut laptopnya menyusul rekta menyisakan dua orang di ruangan.

"Lo kenapa?"

"hum!?" pamdangan (Namakamu) langsung beralih dari pintu dapur ke wajah iqbaal.

"Senyum terus, kenapa?"

"ya,, seneng ajah. Lo cerita ke gue berarti percaya gue, kalo lo percaya gue berarti.." ucapnya mengangtung.

Alis iqbaal naik menunggu kelanjutan ucapannya.

Wajahnya penuh humor " itu artinya lo cinta banget sama gue hahaha sekali pun gue nyebelin dulu" tawanya meledak sekeltika melihat raut iqbaal yang langsung berubah akibat candaannya.

mi elección (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang