61 Kesal

102 17 16
                                    

Gak tau mau ngetik apa, ide-nya lagi mampet butuh liburan kayaknya.

Hiatus dulu kali ya?😈
akhem

WASPADA TYPO, JANGAN LUPA PAKE MASKER.
/Apasih gaje bgt gue😂/

Happy Reading ❤
__________________________

Pagi hari yang cerah kehebohan terjadi disalah satu ruang kelas, pandangan siswa siswa menatap aneh pada satu orang siswi yang mengenakan jaket biru navi menutupi seragamnya sedang duduk diatas meja urutan paling belakang dekat jendela dengan kakinya yang menggantung tak menyentuh lantai.

Bisikan bisikan sekitar tak dia dengar, hanya fokus pada musik yang mengalun dari headphone terpasang ditelinganya.

"Kenapa si tu cewek? Salah ruangan ya?" Tanya siswi mengenakan kacamata berambut pendek yang baru saja masuk dalam ruangan.

Andai (Namakamu) melihatnya ia akan langsung mengenalinya. Orang itu adalah siswi yang pernah menyiramnya dengan susu membuatnya terjebak masalah, dia si-peringkat tiga umum.Fitri.

"Gak tau, waktu gue dateng dia udah duduk disana" Kata cowok yang duduk bagian depan.

Tatapan tak suka terpancar dari fitri, ia duduk dikursinya melirik (Namakamu) masih di posisi yang sama di belakang sana.

"Assalamualaikum" Lana masuk bersamaan dengan Fatimah menyusul di belakangnya juga memusatkan padangan pada (Namakamu).

"Waalaikumsalam" jawab siswa dikelas.

"Lan, usir tuh. Gak sopan banget masuk kelas orang, duduk dimeja lagi" melihat kedatangan Lana, fitri langsung mengadu.

Lana menganguk "Kamu duduk dulu" suruhnya pada Fatima, kemudian menghapiri (Namakamu).

"(Namakamu)" Panggil lana menghampiri sembari menarik benda yang menyumbat telinga cewek itu.

"Eh Lana, pagi" sapa (Namakamu), tadinya merasa terganggu namun melihat siapa yang melakukannya ia langsung senyum santai.

"Ngapain? Salah masuk ruangan?" Tanya Lana.

"Enggak, lagi nunggu Iqbaal"

"Oh, iqbaal belom pernah masuk kelas sejak semester mulai." Celetuk Fitri yang memang mendengar ucapan mereka.

(Namakamu) menoleh menatap heran pada fitri. Ia berpikir sejenak mencoba mengingat ingat siapa orang ini, hingga mengingat insiden foto itu.

Jika bukan karna orang ini, dia takkan bertengkar hebat dengan mamanya.

"Siapa suruh lo ngomong?. Asal nyambung aja lo kayak listrik, gue gak ngomong sama lo dasar mata empat" Ceplos (Namakamu) tak memperdulikan jika ejekannya hampir menembak Orang lain di kelas itu juga.

Mereka hanya bisa mengusap dada sabar, tak mau bermasalah dengan pembuat onar sekolah ini. Jangan sampai tinjunya melayang ke mereka.

Reputasi (Namakamu) disekolah adalah tukang pukul, mereka tak ingin cari masalah dengannya.

"Jangan duduk di meja, nanti ada guru." Lana mengingatkan, lalu menuju mejanya sendiri.

"Siap Mantan Ketos"

"Belum diganti"

"Oh belum ya hehe" kekeh (Namakamu).

Ia berbicara santai dengan Lana beberapa menit namun masih tak turun dari meja, hingga pintu kelas terbuka.

Iqbaal masuk kedalam, baju tak rapih, dasi tidak terpasang, rambut acak acakan.

"Abis kena topan dimana, by?"

mi elección (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang