55 Begal

117 16 8
                                    

"Baiklah. Terimakasih atas kerja samanya"

"iya pak, sama sama"

Alex dan iqbaal bersalam dengan polisi yang mengunjungi bascam sebelum polisi itu pergi.

Mereka kembali masuk kedalam bascam dengan raut wajah tegang. (Namakamu) segera melompat dari duduknya menghapiri Alex dan iqbaal yang baru masuk.

"Gimana bang? ada masalah apalagi sekarang, para polisi itu gak berhenti targetin bascam!" serbu (Namakamu), memang sudah lama para polisi menargetkan mereka dan selalu ingin masuk dalam bascam untuk menyelidiki sebab curiga jika transaksi obat-obatan masih berlangsung seperti dulu.

Mereka kembali duduk berkumpul, kali ini mereka mengirim pesan kesemua anak bascam untuk berkumpul segera.

"Mila perlu gue pulangin dulu gak?" tanya rekta berbisik pada (Namakamu).

Yah mila memang dibiarkan bergabung di bascam namun banyak anggota yang masih ragu padanya sebab itu masalah serius tak pernah mereka bicara didepannya bakan mila masih di jebak agar bingung jika Queen sebenarnya siapa sampai hari (Namakamu) memberi perintah barulah ia memahami diam diam jika anak bascam walau ramah padanya tetap saja mereka masih waspada.

"Gak perlu, kalo kita terus dorong dia menjauh yang ada dia bakal ngerasa kita kucilin dia. Jangan biarkan disini" Ucap (Namakamu) berpikiri.

Selang setengah jam kemudian Ruangan itu di penuhi orang, ini peristiwa langkah untuk membuat mereka berkumpul disaat yang sama, dan mereka juga tau jika seperti ini maka itu beraryi ada masalah besar.

Melihat semua yang sudah datang, mereka duduk di mana saja di ruangan itu, Iqbaal kemudian berbicara "Oke karna semua sudah berkumpul, bang Alex bakal sampain sesuatu. Kita bakal bahas masalah ini sampai tuntas"

Mereka menganguk memusatkan perhatian pada Alex. Mila dalam hati kagum melihat kepatuhan, mereka bahkan tak membuat kebisingan. Jika ini di sekolah sekalipun guru sudah berkotek kotek siswa pasti akan tetap berisik di belekang keculi jika guru itu marah.

Tetapi disini beda, King hanya mengarahkan dan mereka langsung terdiam mendengarkan.

"Tadi polisi datang kesini" katanya memperhatikan reaksi mereka sejenak.

Mereka hanya terkejut dimatanya kemudian kembali normal, sebagai anak bascam itu hal biasa.

"Kali ini kita di curigai sebagi pelaku begal. Akhir akhir ini banyak begal beraksi terutama beberapa kilometer dari sini" info alex.

"loh Bang, disini kan bukan kita doang perkulan motor. Ada banyak gank motor disekitar yang berengsek kenapa kita yang diam diam saja malah dituduh!!" Rico berbicara protes.

Seketika banyak suara suara yang mengikuti protesnya.

"Tenang dulu, Polisi hanya melaksanakan tugasnya mencoba mencari. Kita gak tau mereka mungkin juga memantau gank motor diluar dan cuman kita yang di infokan secara gak langsung mereka berkompromi dengan kita" Iqbaal menenangkan mereka.

"Jangan berisik, protes boleh tapi coba cari jalan keluar juga. Kita perlu selesaikam masalah ini secepatnya" Sambung (Namakamu) berpikir.

Mereka tenang kembali.

"Kenapa kita gak langsung tangkap aja?" ucap salah satu dari mereka.

(Namakamu) mengeleng "gak. Kita gak tau mereka sekuat apa, dan kapan mereka beraksi. Gue gak setuju kalo kalian bahayain diri sendiri"

Saran demi saran masuk dari mereka namun semuanya tak dapat di gunakan karna membahayakan dan lainnya.

Waktu berlalu cepat malam sudah tiba namun masih tak ada jalan keluar untuk masalah itu.

mi elección (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang