part 10

619 41 0
                                    

Farel masih setia memandang kedua wanita yang tengah berbincang - bincang tiada henti. Dia seperti makhuk tak kasat bagi mereka berdua.
Dia hanya duduk diam disofa ruang tamu rumahnya. Karna kedatangan nata kerumahnya membuat mamanya kepalang senang dan dirinya seakan terlupakan.

"Apa tenggorokannya gak kering ngoceh dari tadi"batin farel.

"Ekhm jadi kapan kalian akan menikah? Mama udah gak sabar lagi pengen cepet - cepet gendong cucu"tanya sekar.

"Satu lima hari lagi ma, farel lagi nyiapin acara pernikahannya"jawab farel.

"Wah jadi gak sabar mama, oh iya kamu udah fitting gaun pengantin belum sayang?"tanya sekar pada nata.

"Udah kok tan semua persiapan pernikahan udah diatur farel sama daddy jadi untuk masalah gaun nata udah ada"jawab nata.

"Jangan panggil tante dong, panggil mama aja kan bentar lagi kamu bakal jadi menantu mama"titah sekar.

"I iya ma"jawab nata saat pertama kali memanggil sekar dengan sebutan mama yang membuat dia gugup.

"Oh iya tadi mama masak banyak ayo kita makan sama - sama"ajak sekar lalu menggandeng tangan nata menuju ke meja makan.

Sesampainya disana sekar langsung mengambilkan nasi serta sayur dan lauk pauk untuk nata yang membuat nata tersentuh karna setelah 16 tahun kepergian mommy nya ia tak pernah lagi merasakan perhatian seorang ibu.

"Makasih ma"ujar nata tulus sebari tersenyum manis.

"Sama - sama sayang"jawab sekar tersenyum lembut.

"Mama masak semua ini khusus buat kamu, jadi kamu harus cobain nih resep terbaru mama"ujar sekar sebari mengarahkan sendoknya untuk menyuapi nata.

Nata tertegun melihat sekar akan menyuapinya, kontan membuka mulutnya dengan bibir yang bergetar. Hal itu tak pernah luput dari pandangan farel yang sedari tadi menyaksikan interaksi antara nata dan mamanya. Yang membuat heran adalah sikap nata yang tak biasa ketika mendapat perhatian kecil dari mamanya, seperti mendapatkan sekarung berlian.

Sedangkan nata sendiri susah payah mengunyah makanannya. Nafasnya tercekat dadanya sesak airmatanya sudah menggenang dipelupuk matanya, sekali saja ia berkedip maka luruh sudah air matanya. Sekar dan farel yang menyaksikan tersebut sontak bingung dan panik.

"Sayang kamu kenapa? Gak enak ya masakan mama? Kalo gak enak keluarin aja gak usah dimakan"tanya sekar khawatir dan nata sekuat tenaga menelan makananya lalu menatap lembut kearah sekar.

"E enggak papa kok ma, masakan mama enak banget malahan"jawab nata.

"Trus kenapa kamu nangis sayang? Jujur sama mama"tanya sekar tetap dengan ekspresi cemasnya.

Nata yang mendengar pertanyaan sekar sontak mengusap air mata yang entah sejak kapan sudah membasahi pipinya putih mulus natural tanpa polesan make up.

"Ak aku cuma terharu aja sama perhatian yang mama beri, ak aku bisa ngrasain lagi ra rasanya disuapin ma mama se setelah sekian lam manya se men jak mom my hiks hikss"tangis nata pecah tak sanggup mengingat kepergian mommy nya.

Sekar dan farel menatap iba nata yang terlihat ceria di depan mereka tetapi kenyataannya ia rapuh dan menderita. Dengan sigap sekar memeluk nata dan mengusap lembut puncak kepala nata untuk menenangkan gadis itu. Sedangkan farel juga ikut mengusap pelan punggung nata yang tengah berada dalam pelukan sekar.

"Hust kamu jangan nangis lagi ya sayang, sekarangkan ada mama yang bakal jadi mama kamu. Kamu harus kuat jangan sedih lagi, entar cantiknya ilang lo"tutur sekar.

"Kalau kamu mau apapun bilang sama mama karna mulai sekarang kamu anak mama jadi jangan sedih lagi ya"lanjutnya lagi.

"Makasih ma. Nata sayang sama mama"kata nata.

mysterious wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang