Pagi yang cerah, matahari mulai menyinari dunia sampai menembus jendela kaca, membangunkan seorang gadis yang masih tertidur.
hingga akhirnya ada anak kecil yang mengganggu tidurnya.
"Rastiii, bangunnnn"teriak meysha
"Apaan sih mey, masih ngantuk tau gak?"jawab rasti kesal
gimana gak kesal coba gak mandi, gak bangun tidur selalu saja mengganggunya, itulah meysha.
"Bangun rastii, mandi ntar bunda marah"jawab meysha
"Iyaiya ini bangun"ucap rasti
Bukannya bangun malah ganti posisi, hal itu membuatnya geram. Ingin sekali sentil ginjalnya.
"bangun ras, kalo gak bangun aku nanti ikut kamu mandi"ancam meysha
Mendengar ucapan meysha dia langsung duduk tegap menatap meysha tajam seolah berkata 'jangan coba coba masuk meysha'.
Setelah meysha mengatakan seperti itu ia langsung terbangg 'wusss' pergi mengelilingi rumah mungkin.
Rasti hanya menatap kepergian meysha dengan malas.Ia memutuskan untuk mandi dan berangkat sekolah.
cuma 20 menit ia memanjakan tubuhnya, lalu ia keluar dengan pakaian seragam sekolahnya. jangan lupa ia juga memoleskan bedak tipis dan lipblam.Selesai dengan urusannya ia beranjak ke bawah untuk makan pagi.
Setelah makan pagi, ia langsung berangkat ke sekolah menggunakan mobilnya.
ia sudah sampai diparkiran sekolah banyak yang memandanginya 'kagum', 'iri' pun ada. Biasalah orang gak iri gak enak hahahaSekarang ia sudah dikelas, hingga akhirnya mesyha muncul dihadapannya.
"sendirian aja, temennya mana?"tanya meysha
Rasti hanya memutar matanya malas.
"lah kamu liatnya gimana?"sungut rasti kesal
Siswa-siswa yang dikelas saling tatap hingga menatap rasti seolah berkata'dia ngomong sama siapa?'
Rasti yang mendapat tatapan seperti itu hanya mendengus kesal.
Ia berbicara secara lisan hanya dirumah saja selain dirumah ia menggunakan batin. Karena ini kesal sama meysha dia berbicara secara lisan.
Lita dan shafana yang baru saja masuk, heran dengan pandangan 'intens' dari seluruh siswa dikelasnya ke rasti. Akhirnya mereka menghampiri rasti dan bertanya.
"Ada apaan sh ras, kok mereka mandangin lo kek gitu banget?"tanya lita
"oh itu, a--anu"ucap rasti terbata bata
"Anu apa sih ras"ucap shafana
Rasti menarik nafas dalam dalam, dan hembuskan secara perlahan. Oke dia sudah memikirkan ini dan ini sudah waktunya mereka tau.
"Nanti gue cerita dikantin"jawab rasti
Mereka menganggukan kepala.
'Tringg.. tringg..'
Bel berbunyi menandakan jam pelajaran sudah dimulai. Bu selly guru bahasa indonesia masuk dengan setumpuk buku buku.
☆☆☆
'Tringgg tringgg'
Bel istirahat menggema seantero itu menjadi semangat baru untuk para siswa yang hampir meledak kepalanya karena ulangan dadakan, itu tidak berpengaruh untuk si ganteng nan pinter ini.
"Gilaaaa, emang gak ada akhlak ye tuh guru ngasih soal banyak bener nyampe mau pecah pala gue"gerutu Andi
Yah, pasalnya kelas XI 2 ips telah melakukan ulangan dadakan. Itu buat anak kelas XI 2 ips langsung berlomba lomba ke kantin. Salah satunya merek.
"Hahaha lo kaya gak tau pak yudi aja, dia kan emang gitu"ucap fachrul
Kini mereka sudah duduk dikantin dengan pesanan yang sudah mereka pesan sebelumnya.
Dan datanglah 'tiga gadis' upss sorry maksudnya 'empat' hanya saja meysha tidak terlihat.
Mereka celingak celinguk mencari tempat yang masih kosong untuk mereka tempati hingga pandangan mereka tertuju ke meja 'Ridwan dkk' yang masih bisa menampung mereka.
Tanpa banyak berkata mereka menghampiri meja tersebut.Pandangan rasti bertemu dengan ridwan. Ridwan tersenyum dan tanpa ia sadari ia pun tersenyum tulus. Mereka duduk dikursi yg masih kosong setelah mendapat ijin dari ridwan dkk.
"Nanti bales ya chatnya"bisik ridwan
Rasti yang duduk disebelah ridwan menoleh dan menganggukan kepala saja.
Lita yang penasaran dengan cerita rasti pun bertanya.
"Ras, ayo katanya mau cerita"ucap lita, shafana mengangguk membenarkan ucapan lita.
"Ok jadi gini, gue punya temen anak kecil cewe tapi dia gak bisa diliat sama kalian, nah tadi pagi itu dia ngajak ngomong gue. gue kesel sama dia jadi ngomongnya lisan biasanya kan pakenya batin"jawab rasti
Mereka saling pandang dan itu membuat rasti mendengus kasar.
"Dia namanya meysha"lanjutnya
Lita dengan jiwa kepo yang menggebu-gebu akhirnya menanyakan banyak hal tentang itu. Dan ridwan dkk bisa menjaga ini masih gak nyangka ternyata temen mereka punya temen 'gaib'.
'Tringgg tringgg'
Bel masuk berbunyi menandakan pelajaran akan disambung. Mereka akhirnya masuk ke kelas masing-masing.
Setelah mereka masuk Pelajaran pun dimulai.Rasti yang fokus memperhatikan guru yang sedang menerangkan pun meminta izin karna ada panggilan alam yang tidak bisa ditahan lagi.
Ia keluar kamar mandi dan beranjak ke kelas tapi ditengah koridor ada sebuah tangan kekar menahan langkahnya. Ia mendongakkan kepalanya ternyata si ridwan.
"Ada apa?"tanya rasti canggung
"ikut gue"ajak ridwan
Sebelum menjawab tangannya sudah ditarik lembut ntah mau kemana ia tidak tau pasalnya ridwan tidak menjawab pertanyaannya. Hingga mereka sampai dirooftop, barulah cekelan tangan itu terlepas.
"gue pengin berduaan sama lo"ucap ridwan yang terus menatapnya intens. Hal itu membuat rasti tersipu malu.
"pipi lo kenapa, ko merah merah gitu"ledek ridwan
rasti yang mendengar ucapan ridwan membuang muka. Ingin rasanya mencebik cebik mukanya.
"Merah merah ginikan karna lo kampret"batin rasti
"Makanya kalo pake blash on itu jangan tebel tebel"ledek ridwan
"Iss A--apaan sih lo, udah ah gue mau ke kelas"ucap rasti gugup
Rasti mengelak untuk menutupi ke gugupannya dan ia beranjak ke kelas, baru saja satu langkah tangannya sudah ditahan kembali.
"I like you don't know when this taste grows, it might be like this, my little girl."ucap ridwan
Setelah mengatakan seperti itu ridwan pergi meninggalkan rasti yang terdiam seperti beku.
Maklum ya ceritanya masih 'absurd' kan masih belajar jadi amatir deh hehe😂
Ya allah, di vote and comment biar aku tambah semangat lagi:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasti's (HIATUS)
Non-FictionKisah Rasti's yang di ambil dari kehidupan sehari-hari author and bestie, wkwk. Jangan lupa di VotMen ya gaess😘 ------------------------------------------------------------ Lu tau gue aneh, lalu untuk apa lu mengatakannya lagi? - Rasti clarissa ala...