R 5.

74 35 6
                                    

Setelah pulang sekolah, ia tidak langsung pulang melainkan ke rumah lita dwi anggara. Akan tetapi diruang tamu ada sosok anak kecil, ia tersenyum melihat anak itu. Dan anak kecil itu menghampirinya dengan senyuman manisnya.

"Hay"ucap anak itu

"Hai, nama kamu siapa?"tanya rasti

"Putri"ucap anak itu.

"udah lama disini? Terus disini main sama sia---"ucapnya terpotong karena lita langsung menyela.

"Lo ngomong sama siapa?"tanya lita.

"oh gak, ta gue mau nanya dong"ucap rasti.

"Lo liat anak kecil cewe kan?"tebak lita

"Kok lo tau? Lo bisa liat ya?"tanya rasti

"Gak sih, kata nenek gue bilang gitu ras"jawab lita

"Oh iya, lo mau tau namanya gak?"tanya rasti

"Siapa emang?"tanya balik

"Nama aslinya gak boleh disebut tapi katanya panggil aja putri"ucap rasti

"Gue pengin deh punya temen kek gitu, gue orangnya sensitif terus peka banget kalo ada kaya gituan"ucap lita serius. Lita itu orangnya peka dan sensitif, awalnya dia gak percaya kaya gituan tapi gak tau sejak kapan dia begitu. Cuma peka sama sensitif aja ya, dia gak bisa ngeliat kaya rasti.

"Gimana kalo dia yang jadi temen lo? Buat jagain lo juga, siapa tau lo ada makhluk yang ada berbuat jahat sama lo"ucap rasti

"Emmm, emang dia mau? Kalo dia jadi temen gue berarti dia ikut gue kemana-mana dong?"tanya lita

"Bawa dia kemana pun lo pergi, lagian dia juga seneng banget, tuh liat."tunjuk rasti ke putri, terlihat putri tengah tersenyum lebar dengan binaran mata seolah mendapatkan hadiah, ya gimana gak seneng coba punya temen buat main dari dulu dia main sendiri gak bareng sama temen-temennya, gimana mau main bareng temennya aja galak-galak.

"it's oke, gue bakal bawa dia terus"ucap lita

"Rasti, punya temen kecil seperti aku?"tanya putri

"Iya put, sekarang diakan ikut. Tapi dia kemana ya put?"tanya rasti celingak celinguk. Lita hanya menyimak obrolan mereka walaupun lita gak dengar apa yang diomongin putri dan rasti.

"Dia sedang keliling rumah ini Rasti"jawab putri. Setelah mengatakan itu, muncullah mesyha disamping putri.

"Udah puas kelilingnya?"Tanya rasti bersidekap dada

"Rasti, ada yang galak dia kaya gini ke aku"ucap mesyha melotot. Dia memperagakan apa yang dia liat tadi.

Ting
Bunyi pesan masuk yang berasal dari hp rasti. Terlihat ridwan.

A.ridwanM
Lo udah pulang?

Belum

Lah? Lagi dimana emang?

Dirumah lita

Gue jemput.

Ish Gak usah, gue bisa sendiri

Gak nerima bantahan

Serah lo.

setelah mengirim pesan ke ridwan, ia langsung mematikan ponselnya dan pamit pulang.

"Gue pulang dulu lit"pamit rasti

"Lo mau pulang sama siapa?"tanya lita

"tuh, udah ada ojek didepan"tunjuk rasti ke arah jendela terlihat ridwan tengah merapikan rambut.

"Cielahh sejak kapan lo deket sama tuh anak"ledek lita

"Apaan sih lo, dahlah gue mau pulang"ucap rasti mengelak lebih baik dia pulang sekarang dari pada di tanya-tanya lita yang gak jelas.

"Ciee"ledek lita

"Serah lo lit, bye gue pulang dulu"ucap rasti dengan beranjak keluar rumah walaupun lita ngeledek terus menerus dia tetap mengantar rasti ke depan gerbang.

"Wan, jagain sahabat gue awas aja kalo ada lecet sedikit"ancam lita. Ridwan hanya mengangguk terus beralih menatap rasti.

"yaudah gue pulang ya lit"pamit rasti lagi yang sudah menaiki motor ridwan

"Iyaa, hati-hati ya"ucap lita
Rasti hanya mengangguk, ridwan melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Disepanjang jalan tak ada obrolan sampai akhirnya ada yang memecahkan ke heningan.

"Makan dulu ya"ajak ridwan

"gak usah langsung pulang aja"tolak rasti

"Jangan bantah ras, lo belum makan"tegas ridwan, rasti mengerucutkan bibirnya dan itu diliat ridwan dari kaca spion gemes katanya. Tangan ridwan menarik tangan rasti dikecup lembut tangan rasti dan ia lingkarkan dipinggangnya. Perlakuan ridwan mampu buat jantungnya berdetak cepat tapi ia menikmati semua perlakuan ridwan, ia menyenderkan kepalanya dipunggung ridwan. Itu terlihat dari ridwan yang tengah senyum memperhatikan wajah damai rasti. Sampai akhirnya mereka tiba ditempat makan yang bertuliskan soto tangkar.

"Udah sampai bangun yuk"ucap ridwan lembut. Ya sepanjang perjalanan rasti tertidur.

"Engh, udah sampai ya"ucap rasti setengah sadar

"Kita makan dulu ya"ajak ridwan
Rasti hanya mengangguk, ia juga lapar karna belum makan dari tadi siang mereka beranjak masuk.

Setelah makan mereka memutuskan untuk pulang karena rasti terlihat kelelahan sepanjang perjalanan rasti tertidur pulas dengan tangan melingkar dan kepala bersandar.
Sesampainya mereka didepan gerbang rumah rasti, ridwan tidak tega untuk membangunkan rasti akhirnya ia gendong ala bridal style, ia menekan bel sampai pintu terbuka terlihat wanita paruh baya dengan wajah cemas dan khawatir.

"Rasti kenapa nak?"tanya bunda

"Rasti gak papa ko tan, dia cuma tidur mungkin kecapean"ucap ridwan

"Oh yaudah, kamu bawa ke kamar aja ya. Kamarnya diatas yang ada tulisan my angel"ucap bunda
Ridwan hanya mengangguk dan berjalan ke arah kamar rasti, pas ditangga terakhir ia berpapasan dengan bang richald.

"Ade gue kenapa?"tanya bang ical

"Gak papa ko bang, cuma tidur"ucap ridwan

"Oh yaudah, lo bawa ke kamar aja langsung"ucap bang ical
Ridwan hanya mengangguk dan melanjutkan langkahnya untuk ke kamar. Sesampainya dikamar ia langsung merebahkan rasti lembut takut terbangun menyelimuti sebatas dada.

"Tidur yang nyenyak, my angel"ucap ridwan dan dikecup keningnya lembut. Ia beranjak keluar untuk pamit.





































Gimana? Absurd ya ahahah, dahlah jangan lupa vote

Rasti's (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang