Part 1 - Awal yang baru

262 24 0
                                    

New experiences, new people, but for the feeling of why is it difficult to accept a new one?

•••

SELAMAT MEMBACA

•••

Di kala bulan telah menggantikan posisi mentari. Kegelapan mengisi daerah yang sebelumnya terang. Juga hawa dingin yang perlahan membungkus diri. Sosok Zora Syafira Lathisa sibuk mondar mandir di dalam kamar sambil memikirkan keadaannya besok di kampus. Setelah satu tahun menunda kuliah, di tahun ini lah Zora akhirnya memutuskan lanjut berkuliah.

Masa lalunya yang terbilang pahit, menimbulkan perasaan takut kala itu. Hantaman keras di hati serta otaknya, secara bersamaan membuat Zora menjadi pribadi lain. Zora yang pendiam, jarang berbicara, dan jarang sekali tersenyum.

Namun, meski begitu para sahabat dan keluarganya tidak pernah sedetik pun meninggalkan. Memberikan perhatian yang memang sangat Zora perlukan.

Selama masa hiatusnya dalam dunia pendidikan, Zora fokus mengelola toko bunganya. Hal tersebut membuat sedikit demi sedikit diri Zora yang terkubur muncul ke permukaan. Senyum Zora, tingkah kekanakan, serta kehebohannya berangsur kembali. Kedua orang tuanya, Abrisam, Ara, bahkan Trisha bahagia atas kembalinya Zora.

Em, Trisha? Berbicara tentang cewek satu itu. Zora dan Ara telah bersahabat baik dengan Trisha. Memang terdengar tidak mungkin, tapi itulah yang terjadi. Trisha telah berubah, begitupun Zora dan Ara. Yang awalnya mereka musuh, karena takdir mereka menjadi sahabat.

Ternyata benar kata pepatah "pengalaman adalah guru terbaik kehidupan", buktinya karena pengalaman-pengalaman di masa lalu yang pahit, asin, manis, pedas membuat mereka semakin berpikiran dewasa dan semakin menghargai yang namanya kehidupan.

"Gue, 'kan nggak ikut ospek jadi belum tau keadaan kampus, fiks gue mati gaya di sana," panik Zora tiada henti. Pikiran-pikiran negatif selalu membayangi pikirannya.

Ospek yang terhitung beberapa hari kemarin tidak Zora hadiri karena dirinya yang sakit secara mendadak. Maka dari itu, Zora sangat panik karena tidak punya pengalaman di kampus. Mau bertanya pada Abrisam juga pasti dicuekin. Mau berangkat bersama, mereka beda waktu. Mau meminta bantuan pada Ara atau Trisha, keduanya tidak ada jadwal kuliah besok. Apes sekali nasibmu Zora.

"Tenang, kalau lo panik lo bisa permaluin diri sendiri besok."

Lo pasti bisa!

Zora pun memutuskan untuk tidur sekarang. Ia akan membuat hari pertamanya berkuliah tidak ada kesan buruk. Ia percaya awal yang baik pasti berakhir baik. Semoga ....

•••

Malam telah menjadi pagi. Cahaya hangat mentari menyambut siapapun orang yang saat ini keluar rumah, termasuk seorang Zora yang baru saja turun dari boncengan motor. Dia berangkat via ojol sebab orang-orang di rumah memiliki rutinitas masing-masing. Papanya ada meeting pagi, mamanya berkumpul bersama jejeran ibu-ibu sosialita, dan kakak terbaiknya masih molor di dalam kamar.

Gedung tinggi dengan identitas "Universitas Cahaya Lintang" terlihat jelas menyambutnya. Universitas terbaik kedua di Indonesia yang berhasil Zora masuki sebagai Mahasiswa Baru. Gadis itu sangat bersyukur.

Perlahan, namun pasti Zora melangkah masuk. Bersamaan dengan itu mahasiswa lain juga berjalan masuk. Zora mengeratkan genggamannya di tali tasnya, sungguh dia sangat gugup.

ALTAZORA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang