Andai saja kau tau
Aku selalu memperhatikanmu
Menikmati senyummu
Walau bukan untukku•
•
•SELAMAT MEMBACA
•
•
•
Langkah kaki Zora membawanya ke area kantin kampusnya. Suasana kantin yang ramai. Banyak mahasiswa/i yang sedang mengisi perutnya atau sekedar mengobrol dengan temannya sembari menunggu jam selanjutnya.Kating cowok yang menggoda maba sepertinya.Zora mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin. Perhatian tertuju ke kedai bakso yang mengunggah selera. Zora berjalan ke kedai bakso itu lalu memesannya. Setelah memesan baksonya Zora mencari tempat duduk yang kosong. Ia melihatnya di pojok kantin.
Ia duduk dengan tenang sembari menunggu pesanannya. Men-scroll instagramnya. Beranda penuh dengan ke-uwuan orang pacaran. Baik teman sekolah SMA dulu, atau yang lain.
Helaan napas Zora terdengar. Teringat kebersamaanya bersama Alta dulu. Zora hanya tersenyum kecut. Andaikan ia bertemu Alta kembali, pasti tak ia sia-sia 'kan.
"Ini Neng pesanannya," ujar penjual Bakso itu.
Zora mengalihkan perhatiannya penjual bakso itu.
"Makasih ya Mang."
"Sama-sama Neng." Penjual bakso itu meninggalkan Zora dengan pesanannya.
Zora melahap baksonya dengan tenang. Tidak terganggu dengan kebisingan kantin ini.
Dari arah belakang Zora ada perempuan yang mendekatinya.
"Z-zora?"
Zora yang mendengar ada yang memanggilnya pun menengok ke arah belakang. Ia terkejut melihat siapa yang ada di depannya.
"Kak Trisha?"
Yap, ia Trisha.
Trisha langsung memeluk Zora.
"Gila Zo. Lo kuliah di sini?" tanyanya saat sudah melepaskan pelukannya bersama Zora.
"Iya Kak. Gue nggak nyangka lo juga kuliah di sini." Zora menarik pelan tangan Trisha untuk duduk di sampingnya.
"Gue yang nggak nyangka lo kuliah di sini. Lo nggak kasih tau gue kalo pengen kuliah. Padahal kita sering kontek 'kan. Lo anggap gue apa Zo? cecar Trisha.
Mendengar perkataan Trisha, Zora hanya tertawa. Trisha yang melihat Zora tertawa pun mendelik.
"Ya maaf atuh Kak. Gue lupa ehehe," cengir Zora.
"Gue maafin. Asal lo pulang kuliah nanti harus ikut gue nongki ama temen-temen gue."
Zora berpikir, apakah ia nanti pulang kuliah ada janji atau tidak. Ia rasa tidak mempunyai janji sama siapapun.
"Okey Kak. Nanti lo kabarin aja ya."
Senyum Trisha mengembag mendengar jawaban Zora.
"Siap Zo. Btw, gue pamit dulu ya. Ada kelas nih," pamit Trisha.
"Iya Kak."
Setelah kepergian Trisha. Zora melanjutkan makannya yang sempat tertunda itu. Memakannya dengan perlahan.
Beberapa menit kemudian baksonya sudah habis. Melihat kearah jam tangannya yang menunjukkan setengah satu siang. Ia mengambil dompetnya lalu mengeluarkan uang dua puluh ribuan dan ditaruh di meja.
Meninggalkan kantin yang sudah mulai sepi karena banyak mahasiswa/i masuk ke kelas masing-masing atau sudah pulang.
Langkah Zora membawa ke lantai 3 gedung fakultasnya, kelasnya berada di sana. Setelah sampai di kelasnya, ia melihat belum terlalu banyak penghuninya. Menghampiri meja barisan kedua lalu membuka buku yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAZORA 2
Teen FictionMereka Alta dan Zora, mantan kekasih yang sedang mempertanyakan hati masing-masing. Masihkah perasaan yang disebut cinta mendapatkan tempat? Atau telah lebur di setiap detiknya? Ketika orang baru satu-persatu muncul menemani hari-hari mereka. Menul...