“Kenapa rasa sakit dan rasa rindu ini tidak pernah berakhir? Aku harus bagaimana supaya kamu mau kembali bersamaku?”
•
•
•
SELAMAT MEMBACA
•
•
•
Di tempatnya Zora ditinggalkan ia menghela nafas berulang kali untuk memantapkan hati menemui Alta secara live. Setelah ia berhasil meyakinkan diri, tangannya terulur membuka pintu lapangan indoor.Dari jarak tak jauh darinya dapat Zora lihat punggung kokoh milik Alta yang berdiri membelakanginya. Sebentar lagi, sebentar lagi Zora bisa bertemu Alta. Betapa bahagianya cewek itu.
"K-kak Alta ...."
Mata Zora berkaca-kaca melihat sosok Alta, tanpa babibu Zora lari mengejar sosok yang selama ini ia rindukan, sosok yang selama ini masih ia cintai.
Sorry, Zo. Batin Alta.
Mendengar namanya disebut Alta langsung pergi menjauh dari tempat tersebut.
"Kak Alta! Gue mau minta maaf ke kakak, atas semuanya. Please, Kak," pekik Zora.
Namun, hasilnya nihil sebab sosok Alta hilang dalam sekejap.
Zora menghela napas keras. Mata Zora berkaca-kaca, bibirnya bergetar, dan suhu badannya dingin. Cewek itu terduduk di lantai dengan wajah ia tutupi dengan tangan.
”Gue t-tahu ... yang gue l-lakuin itu salah, tapi setidaknya Kak Alta mau dengerin ... permintaan maaf gue,“ lirih Zora.
“Gue di sini, lo mau ngomong apa?“ tanya Alta to the point.
Zora mendongak. Ia terdiam kaku sebab tidak menyangka bila orang yang jelas-jelas tadi pergi menjauhinya sekarang sudah berdiri di hadapannya.
B-beneran Kak Alta. Batin Zora.
Tidak menunggu lama Zora langsung berdiri dan menghapus bekas air matanya.
Raut muka yang sebelumnya sedih telah berubah dengan wajah berseri. Zora teramat bahagia bisa bersitatap dengan Alta lagi.
Alta mengedarkan pandangannya, “Jangan disini. Kita cari tempat lain untuk ngobrol,“ cetus Alta.
•••
“ To the point gue ada kelas,“ ketus Alta setelah mereka sampai di tempat pilihan cowok itu.
Alta dan Zora kini berada di belakang gedung kampus. Tempat itulah yang menurut Alta adalah tempat paling aman untuk mereka berbicara. Kenapa? Karena jika di tempat lain, Cilla akan datang tanpa mereka undang.
Alta tidak ingin Zora mendapatkan cacian dari Cilla. Alta ... ingin menjaga Zora dari sosok Cilla, tapi Alta tidak tahu apakah hatinya akan sama dengan pemikirannya.
Zora pun mulai menyampaikan permintaan maafnya. Zora 100% sadar bila ia bersalah. Dan Alta adalah sosok kedua setelah Ara yang harus ia mintai maaf, sebab cewek itu tahu bagaimana sakitnya Alta melihat orang yang ia cintai berbuat seperti dulu.
Zora menatap Alta dengan lekat, dan Alta juga sedang membalas tatapannya.
Alta menghela napas panjang lalu membuang muka. Perlakuan Alta membuat Zora mengigit bibirnya dengan gugup. Cowok itu pun kembali menatap Zora lekat.
"Gue udah maafin lo."
Satu kalimat balasan Alta membuat Zora lebih bahagia. Harapan untuk hubungan mereka agar kembali seperti dulu turut meningkat dalam benak Zora. Gue yakin masih ada peluang kita bisa kembali, Kak. Batin Zora.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAZORA 2
Teen FictionMereka Alta dan Zora, mantan kekasih yang sedang mempertanyakan hati masing-masing. Masihkah perasaan yang disebut cinta mendapatkan tempat? Atau telah lebur di setiap detiknya? Ketika orang baru satu-persatu muncul menemani hari-hari mereka. Menul...