Chapter 4

4.8K 674 61
                                    

***

" Uhuk .. ! "

" Huahua sialan ! Jangan tiba-tiba datang ! Aku jadi tersedak, ahh, kan sayang itu terbuang ! " Ucap Wei Wuxian kesal. Terlihat setitik air mata di sudut matanya karena tersedak cukup keras tadi.

Hua Cheng sialan !

" Salah mu sendiri yang melamun ! Ini " Hua Cheng menyodorkan beberapa lembar tissue ke arah Wei Wuxian.

Dengan cemberut Wei Wuxian meraihnya dan mengusap bibirnya pelan. Dia sedang meminum Cola nya tadi, dan karena teman bangsatnya itu tiba-tiba datang dan bertanya dari arah kamar mandi, Wei Wuxian jadi tersedak minuman itu. Hidungnya jadi terasa sakit sekarang.

Ya, setelah sampai, Hua Cheng langsung berlari ke kamar mandi untuk membuang Hajat kecilnya yang sudah dia tahan sejak di dalam mobil tadi. Padahal saat mereka mampir ke minimarket untuk membeli beberapa minuman cola dan camilan, Hua Cheng bisa meminjam kamar kecil yang ada di sana, hanya saja dia lupa. Terlalu lama bergaul dengan Wei Wuxian sepertinya, hingga otaknya sedikit melemot seperti itu.

Hua Cheng yang sudah selesai dengan urusan kamar mandinya, segera mengambil plastik yang berada di atas meja.

" Oy Wei Wuxian! Kenapa cola nya rasa strawberry dan jeruk semua ? " Ucapnya protes saat melihat isi plastik putih yang di genggamnya.

" Kan tadi kamu bilang terserah, yasudah aku ambil yang itu aja! Bukan salah ku dong " Wei Wuxian membela diri, kemudian memakan sebatang Pocky yang ada di tangannya.

" Kan bisa ambil yang original " Hua Cheng masih protes.

" Aku tidak dengar ! Aku sedang makan ! " Balas Wei Wuxian acuh tak acuh. Tangannya kemudian mengambil ponsel miliknya yang bergetar di atas meja dekat plastik.

Drrttt

Drrttt

Wei Wuxian membuka ponselnya. Ah teman laknatnya mengirim pesan rupanya.

Luo Bingpup 🐷

Kalian dimana ?

[Di apartemen Huahua]
[Kau ? ]

Luo Bingpup 🐷

Masih di Hotel, Ayah sialan ku berniat menjodohkan kan ku.

Jemput aku, Selamatkan aku dari sini 😭😭😭



Saat akan membalas ponsel Wei Wuxian di rebut oleh Hua Cheng, dan mengirimkan pesan suara pada pemuda di sana.

[" Tidak mau! Datang sendiri! Kami sibuk "]

Setelahnya ponsel itu di berikan kembali kepada Wei Wuxian. Ya, Luo Binghe memang akan menyusul untuk datang ke tempat ini. Sesaat sebelum rapat usai tadi, Luo Binghe mendapatkan pesan dari Ayahnya agar datang ke Hotel Menara Empat Warna setelah perkuliahan selesai.

Luo Binghe sebenarnya enggan, hanya saja dia mengingat jika Ayahnya itu tidak bisa di bantah, dari pada nanti dirinya di cegat oleh para pengawal suruhan ayahnya dijalan, lebih baik pura-pura menuruti dan kabur nanti.

" Hey, Huahua, kira-kira Bingbing akan dijodohkan oleh siapa ? " Ucap Wei Wuxian pada Hua Cheng yang sedang menyusun perangkat PlayStation dibawah sana.

" Entah, putri seorang Yakuza, atau Mafia sama sepertinya bisa jadi " balas pemuda di bawah Wei Wuxian enteng, tangannya masih sibuk memilah kaset-kaset permainan yang akan mereka gunakan.

Unexpected Moment Trio BangsatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang