Chapter 10

3.9K 542 52
                                    

" Aiya, kenapa ZeWu-Jun itu masih saja peduli pada makhluk kuning cebol tukang tipu itu sih ? Bunuh saja sudah, tusuk dengan pedang. Nah seperti itu, haah lihat wajahnya, sok menunjukan penyesalan. Sudahlah lupakan cebol kuning itu, menikah dengan Sandu Sengshou saja sana, aku yakin dia juga menyukai mu meskipun tertutup oleh sikap ketusnya. " Oceh Wei Wuxian sambil menunjuk-nunjuk layar ponsel dengan garpunya.

Di ponselnya tengah menunjukan gambar, dua orang berbeda pakaian yang sedang beradu adegan. Pria berpakaian putih kebiruan terlihat menusuk pria lain yang berpakaian kuning didepannya. Wajah pria berpakaian putih itu terlihat terkejut dan juga terluka disaat bersamaan.

Wei Wuxian yang melihat ekspresi pemeran drama itu pun seketika menjadi kesal.

" Cih! Tidak perlu menyesal, cebol kuning itu sudah menipu mu. Ayo tusuk lebih dalam, lalu masukan dia kedalam peti. " Ocehan kesal Wei Wuxian kembali terdengar.

Hua Cheng yang masih bertelponan dengan Xie Lian, menolehkan kepalanya guna melihat apa yang sahabatnya itu lakukan.

" San Lang, apa Xian-Xian sedang bertengkar  ? " Xie Lian bertanya heran, dia juga mendengar sungutan Wei Wuxian yang berteriak kesal.

" Jangan hiraukan ge, dia hanya sedang menonton Drama Serial. Salah satu pemeran kesukaannya dicampakkan, jadi anak itu bersungut-sungut dan mengutuk pemeran lain yang menjadi dalang . " Balas Hua Cheng yang menolehkan kembali kepalanya kearah depan.

Ini baru pukul sembilan malam, tapi suasana di sekitar rumah Wei Wuxian sudah sangat tenang. Lampu-lampu rumah sekitar sudah banyak yang dimatikan.

" Hahaha, ternyata begitu. Aku tidak menyangka XianXian suka menonton serial. Kupikir dia adalah anak yang rajin belajar saat malam. "

" Cih! Belajar, anak itu hanya akan belajar menjelang ujian. Yah, tapi kuakui dia memang pintar sih, otaknya mampu mengingat keseluruhan isi buku hanya dalam sekali bacaan. Tapi sayangnya itu tidak berlaku untuk hal diluar pelajaran. Gege tahu, dia pernah memarahiku dan Binghe karena dituduh menyembunyikan ponselnya, padahal benda itu jelas-jelas tergantung di lehernya. Pernah juga aku dikerjai karena pulpen yang Lan Wangji pinjamkan hilang, dia membawaku berkeliling kampus seharian untuk mencari benda yang padahal sejak tadi dia genggam. "

Xie Lian terkekeh geli mendengar nada kesal yang dikeluarkan Hua Cheng saat membicarakan Wei Wuxian. Entah mengapa dia selalu senang jika mendengar kisah Hua Cheng yang terbilang menyebalkan. Bukan hanya cerita menyebalkan sebenarnya, hanya saja dia senang membayangkan wajah Hua Cheng yang biasa penuh senyum dihadapannya akan berubah seketika saat berhadapan dengan dua sahabatnya.

Xie Lian bukannya tidak mengetahui jika Hua Cheng tengah mengejarnya, itu dapat terlihat dengan jelas malah. Nada bicara, tatapan mata, semuanya berubah saat pria yang memiliki tato kecil di lengan itu berhadapan dengannya. Jika dihadapan dua sahabatnya Hua Cheng akan terlihat konyol dan sedikit nakal. Dihadapan Xie Lian pemuda itu seperti kucing yang ingin terus dibelai.

Cukup lucu, Xie Lian juga menyukainya. Bukan, menyukai yang seperti itu, Xie Lian tidak yakin juga sih. Kadang-kadang dia merasa sebal jika Hua Cheng ikut-ikutan menggoda beberapa gadis bersama Luo Binghe di kampusnya. Xie Lian seperti ingin menarik Hua Cheng pergi dari sana lalu memukul kepalanya. Namun sebelum sempat menarik, Hua Cheng pasti lebih dulu melihatnya dan berjalan mendekati Xie Lian yang berada disana. Xie Lian jadi dengan cepat melupakan kekesalannya.

" Hahahaha, XianXian yang terbaik memang. "

" Ya, terkadang aku juga bingung mengapa aku mau berteman dengan makhluk astral berisik yang hobinya menggoda para gadis itu sampai sekarang. " Ucap Hua Cheng dengan nada pura-pura menyesal.

Unexpected Moment Trio BangsatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang