Lee Jeno. Lelaki tampan berambut merah itu terlihat sedang duduk di kursi kebanggaan nya. Meskipun ia memperlihatkan wajah dingin dan beribawanya tapi masih terlihat sangat tampan.
Tok....tok...tok
"Masuk."
Terlihat lelaki berambut blonde dengan balutan jas. Dia adalah tangan kanan Jeno. Liu Yangyang.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Jeno dingin, ia tidak suka basa basi.
"Dia sudah sadar." Ucap Yangyang.
Jeno tersenyum simpul mendengar perkataan Yangyang. Akhirnya 'dia' sadar setelah melakukan hal bodoh dengan melompat dari sungai Han dan membiarkan badannya tenggelam dan hanyut. Untung masih bisa di selamat kan meskipun harus koma.
Akhirnya ia berdiri lalu membenarkan letak jasnya. "Panggil Xiaojun-ge untuk menggantikan ku." Suruh Jeno pada Yangyang. Yangyang mengangguk lalu membungkuk pada Jeno sebelum pergi.
Setelah Yangyang pergi memanggil Xiaojun. Jeno berjalan keluar ruangan dan mengendarai mobil sedan miliknya ke rumah sakit tempat 'dia' di rawat.
Dengan langkah besar ia menelusuri rumah sakit untuk menuju ruang rawat 'dia'. Saat sampai Jeno bisa melihat orang pemilik wajah tampan dan manis, rahang tegas, bulu mata yang lentik itu sedang melamun memandangi sendu jendela.
Ia menghela napas sebentar sebelum membuka kamar rawatnya, saat membuka 'dia' menoleh kearahnya. Jeno tersenyum sangat cerah sampai matanya juga ikut tersenyum saat 'dia' menoleh wajah nya yang dingin dan beribawanya entah hilang kemana.
"S-siapa kau?" Tanyanya. Membuat senyum manis Jeno melengkung kebawah.
"Ternyata kau melupakan ku." Ucap Jeno membuat 'dia' semakin bingung dan mengerutkan kening nya.
"Ah, sudah lupakan, sekarang aku tanya, kenapa kau memilih untuk loncat dari sungai Han?" Ucap Jeno lagi, mengalihkan topik pembicaraan.
"Itu masalah pribadi ku, kenapa kau penasaran? Kenapa juga kau menolong ku?" Ucap 'dia' dengan nada sedikit tinggi.
"Ya, ya, aku tau itu masalah pribadi mu, tapi apa lebih baik mengakhiri semuanya dengan bunuh diri? Aku menolong mu karena aku masih peduli dengan mu, lihat masih ada yang memperdulikan mu, jadi jangan selalu mengambil keputusan yang aneh!" Ucap Jeno panjang lebar, menyoba menyadarkan 'dia' yang sudah di ambang kelelahan menghadapi kekerasan dunia.
Jeno tau semua tentang kehidupan 'dia' Jeno juga tau bagaimana keluarga tirinya memperlakukan nya dengan buruk, Jeno tau semua itu, ia juga pasti akan menyerah seperti 'dia' tapi Jeno tidak sebodoh itu untuk melakukan hal seperti mengakhiri hidupnya.
'Dia' hanya diam sambil memainkan jari jari nya, menundukan kepala nya, ya 'dia' memang bodoh dengan melakukan hal tidak benar, tapi sungguh ia tidak kuat lagi dengan perlakuan keluarga tiri nya yang tanpa alasan membenci nya, apa dia pernah melakukan kesalahan sehingga keluarga tiri nya sangat membenci nya?
Jeno menatap sendu 'dia' yang sedang tertunduk, kakinya melangkah untuk semakin dekat dengan 'dia' dan memegang pipinya membuat kepalanya terangkat menatap nya.
"Dengarkan aku, Na Jaemin. Sesakit apa pun keluarga tiri mu menyakiti mu, jangan mengambil jalan kebebasan dengan cara bunuh diri, cari lah setidak nya rumah yang membuat mu nyaman, kau tidak harus mencintai rumah itu, kau cukup jangan pernah meninggalkan rumah itu, karena sekali kau meninggalkan rumah itu kau tidak akan pernah menemukan yang sama dengannya."
Mendengar ucapan Jeno, mata Jaemin sudah berkaca kaca menatap Jeno, bahkan sudah turun sangat deras, Jeno berusaha menghilang air mata itu namun tetap turun sangat deras.
"Tidak, aku tidak akan pernah menemukan rumah itu." Ucap Jaemin dengan suara serak.
"Benarkah? Bagaimana jika aku mau menjadi rumah itu?" Ujar Jeno membuat Jaemin semakin menatap nya dalam, ia juga memegang salah satu tangan Jeno yang berada di pipinya.
"Aku tidak kenal denganmu, tapi kenapa kau sebaik ini?"
"Kau jarang memperhatikan sekitar sampai tidak tau aku, orang yang peduli dengan mu." Batin Jeno sambil tersenyum.
"Kau akan tau alasan ku nanti, tidak sekarang." Jeno mengelus surai coklat milik Jaemin, Jaemin memejamkan mata menikmati elusan Jeno yang menurutnya sangat nyaman.
Tiba tiba saja Jaemin menggapai pinggang Jeno lalu memeluk nya sangat erat menenggelamkan wajahnya di dada Jeno, Jeno sedikit kaget tapi tetap tersenyum sambil mengelus surai coklat Jaemin.
"I'll be your home."
—oOo—
Sudah 1 minggu sejak Jaemin dirawat di rumah sakit, dan sejak 1 minggu itu Jaemin selalu bersama Jeno, ia ingin berterima kasih padanya saat dia datang karena kata Yangyang, Jeno akan datang sebentar lagi.
Cklek
Suara pintu terbuka menampakkan Jeno yang tersenyum menampakkan eye smilenya dengan balutan baju santai. Jaemin juga tersenyum sangat lebar saat Jeno datang.
"Bagaimana kabar mu?" Tanya Jeno, memulai pembicaraan.
"Baik, terima kasih sudah merawat ku, selama ini." Jawab Jaemin sekaligus berterima kasih pada Jeno.
"Tidak masalah, sekarang ayo pulang." Ucap Jeno membuat Jaemin mengerutkan kening nya, pulang kemana yang di maksud Jeno?
"Pulang kemana?" Tanya Jaemin.
"Ke apartemen ku." Jawab Jeno santai.
"Eh, kenapa ke apartemen mu? Kenapa tidak di rumah ku saja?" Ucap Jaemin membuat Jeno menatapnya malas, masih inginkah Jaemin kembali ke rumah yang seperti neraka itu? Dengan dia yang sudah menghilang selama 1 minggu?
"Jaemin, jika kau kembali kau hanya mendapat kan perkataan yang membuat hati mu terluka, aku tidak suka!" Ucap Jeno sedikit tinggi.
"Jadi, bagaimana?"
"Tinggal lah bersama ku, biarkan keluarga mu kehilangan mu, aku percaya mereka senang kau menghilang." Jaemin hanya mengangguk saja.
Akhirnya mereka berdua pergi dari rumah sakit dan pergi ke apartemen Jeno, sedari tadi perjalanan, Jaemin selalu memandangi jalanan siang yang padat itu sambil tersenyum, membuat Jeno yang melihat juga ikut tersenyum.
Mulai hari ini, Jaemin berharap keputusan nya untuk tinggal bersama Jeno tidak mengecewakan nya dan selalu membuatnya bahagia.
—oOo—
Baru awal nih, lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Over The Moon [ Nomin ]
Fanfiction[ON GOING] 노민, 제노, 재민 ❝Take over the moon, to make a sun❞ Kehidupan seorang Lee Jeno, pemiliki masa lalu hingga membuatnya kehilangan senyuman nya bersama Na Jaemin seseorang yang hampir menyerah dengan kekerasan dunia. Start ; 190820 End ; Boyxbo...