Prolog

453 9 0
                                    

"Kak, ayolah.. aku ingin ke kebun kopii..", rengek adik cantiknya.

"Sebentar ya, aku masih menyelesaikan tugasku", pintanya.

"Benar ya kak, aku akan menunggu kakak. Kamu juga ikut kan?", tanya gadis itu kepada adik yang satunya sedang asyik mewarnai buku gambar miliknya.

"Aku gak ikut kak, aku pingin mewarnai. Nih.. lihatlah, belum selesai", tunjuknya kepada kakak perempuannya.

Gadis itu memanyunkan bibirnya, "Aku datang jauh-jauh dari Jakarta ingin bermain dengan kalian tapi kalian pada sibuk semua. Gak asyik", cicitnya melihat kedua anak Papa Nevan.

Lagi-lagi dirinya merasakan sebuah tangan mengusap puncak kepalanya.

"Baiklah, tunggu lagi lima menit, aku akan mengajakmu berkeliling kebun kopi", ujar Navin  dengan senyum tulusnya. Navin Gautama anak pertama dari Nevan Gautama dan Kiana Gautama berumur 15 tahun. Navin kini akan memasuki sekolah menengah atas. Navin adalah sosok laki-laki yang baik dan sangat tampan. Siapa pun pasti akan mendekati dirinya. Arina pun mengagumi sosok kakaknya. Berada di dekat Navin selalu membuatnya nyaman.

Arina Sudarma, anak semata wayang dari Noval Sudarma dan Alya Sudarma yang berumur 12 tahun. Arina pun akan menempuh sekolah menengah pertama. Setelah menjalani ujian nasional, sambil menunggu pengumuman kelulusan dirinya berkunjung ke Sumatera Utara.

Arina sangat senang setiap liburan sekolah dirinya pasti akan meminta ayah dan ibunya untuk berkunjung ke Sumatera Utara ingin berjalan-jalan mengintari luasnya kebun kopi milik Keluarga Gautama, sekarang pun Arina, Nenek Oliv, ayah dan ibunya berlibur dan menginap di kediaman Keluarga Gautama. Dulu sebelum menjadi wakil bendahara cabang perusahaan di Jakarta, ibunya bekerja sebagai Green Bean Buyer dan Arina akan meneruskan pekerjaan ibunya tersebut. Green Bean Buyer akan melakukan observasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan kerjasama terhadap single origin tertentu (kopi yang berasal dari suatu wilayah atau daerah tertentu yang lebih spesifik. Hal ini akan memudahkan para penikmat kopi untuk mengetahui informasi kopi yang akan dijualnya sebelum sampai ke para penikmat kopi). Pemilik perusahaan coffee farm (perkebunan kopi)  seperti Papa Nevan pasti mengetahui hal apa saja yang menjadi bahan pertimbangan para green bean buyer. Observasi pun bukan dilakukan secara terang-terangan pastinya melalui penilaian tersendiri untuk itu diperlukan pengalaman yang baik dalam mengelola setiap biji kopi.

Arina bertekad ketika sudah besar akan membantu Papa Nevan untuk mengelola kopi di perkebunan agar kopi robusta Sidikalang dari PT. KOPI UTAMA SIDIKALANG selalu dicintai warga negara maupun mancanegara karena sudah sukses menerbangkan sayapnya ke negara Australia dan Afrika. Perkebunan kopi dengan luas tanah yang dimiliki oleh perusahaan seluas 50 hektar dengan penghasilan kopi perhektarnya kurang lebih 5 ton. Perusahaan swasta tersebut secara turun temurun diwariskan oleh Keluarga Gautama.

"Arina, ayo kita ke kebun", ajak Navin.

"Horeeee!!!", soraknya girang.

Kavina Gautama, adik perempuan kandung dari Kak Navin, menertawakan Arina, "Ke kebun kopi aja senangnya bukan main", cibirnya kepada Arina.

Kavina Gautama berumur 9 tahun memiliki kegemaran menggambar dan mewarnai disaat waktu senggannya atau refreshing sejenak dari tugas-tugas sekolahnya yang padat. Pinpin, itulah panggilan untuknya dari Navin dan Arina.

"Pinpin belum tau aja, kalau kamu di Jakarta akan bosan melihat gedung-gedung menjulang tinggi. Aku lebih senang disini. Udara segar, pemandangan indah, makanan enak apalagi Mama Kiana yang memasaknya, soalnya ibuku kalau masak kebanyakan gagalnya, aku sama ayah pasti tertawa jika ibu mengomel gak jelas kalau masakannya gagal, makanya aku juga mau belajar masak sama Mama Kiana", sahut Arina.

Into You #2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang