Bagian 4

119 3 0
                                    

Mengingat kejadian kemarin malam membuatnya semakin gugup jika bertemu dengan Navin.

Arina yang sedang memantau perkebunan kopi dengan membawa buku dan beberapa berkas penting. Melihat Navin, Lesha dan jajarannya melewati dirinya membuat Arina mendadak mematung tanpa berkedip.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Navin yang melewatinya hanya tersenyum tipis sedangkan Lesha tersenyum dengan pandangan yang tidak dapat Arina artikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Navin yang melewatinya hanya tersenyum tipis sedangkan Lesha tersenyum dengan pandangan yang tidak dapat Arina artikan.

Setelah melewati dirinya, Arina menghela nafas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melewati dirinya, Arina menghela nafas lega.

"Kenapa aku malah kikuk seperti ini", bisiknya kesal.

Arina kembali menyelusuri tempat lain untuk mengamati para petani kebun.

"Hai", sapa seseorang. Arina menoleh ke asal suara.

Tampak seseorang yang pernah dikatakan aunty-nya. Jimmy Pananda.

Kenapa dia bisa ada disini?, pikir Arina.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Into You #2 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang