Prolog

358 54 37
                                    

Albern Aldrich Hadley, panggil saja Al. Anak tunggal dari orang tua kaya raya, Al cukup dikenal dengan sosok lelaki konyol, konyol bagi teman dekatnya. Tentu saja tidak bagi kalangan orang-orang, Al memiliki sifat keras kepala. Al juga suka beradu argumentasi pada orang-orang, Al cukup dibilang rajin. Rajin ketika mendapatkan tugas dari guru kirller, untuk yang lainnya rajinnya hanya kadang-kadang.

Al bagi orang-orang sangat menyeramkan, dan Al sama sekali tidak tersentuh oleh seorang wanita, jika bukan Al yang mendekatinya terlebih dulu. Singkat saja ia sangat benci terhadap seorang wanita yang selalu dibully.

SMA Smea, sekolah terfavorit di Jakarta. Hampir masyarakat daerah Jakarta anak dari orang tua yang cukup dibilang terpandang ingin masuk ke SMA Smea. Tapi siapa sangka SMA Smea tidak sembarang orang, hanya orang-orang berprestasi dan orang yang kaya hanya masuk kesekolahan itu.

Pagi ini Al dan teman-temannya berjalan memadati sepanjang koridor, suara pagi ini sangat ricuh. Pasalnya ada anak dari seorang CEO yang bangkrut, katanya. Mereka berjalan menuju ke arah suara tersebut, banyak yang menontonkan. Mereka semua berkerubun seperti membuat lingkaran kecil.

"Bapak lo itu bangkrut, ga seharusnya lo sekolah disini," ucap salah satu diantara siswa yang berkerubun.

Al datang disaat posisi sedang tepat, tidak ada melakukan kekerasa kepada wanita tersebut. Tapi tetap saja, bagi Al itu adalah tindakan bullying.

"Pergi lo semua anji*g!" teriak Al. "Lo denger gue bilang apa?" ulang Al.

Tak ada satu siswa yang beranjak dari tempatnya, Al geram dengan mengepal sebelah tangannya sangat erat "hitungan ke tiga, kalo lo semua ga pergi, gue abisin lo semua di sini!" pekik Al dengan nada suara sangat kencang, tapi bagi orang lain suara itu adalah sebuah ancaman dari macan hidup berwujud manusia.

Hingga akhirnya satu persatu orangpun pergi meninggalakan kerumunnan, berbeda dengan gadis tersebut yang masih berjongkok lemas dengan kepala tertunduk.

Al menghampiri gadis tersebut lalu berjongkok dihadapan gasis itu.

"Bangun" titah Al dengan nada dingin.

Gadis itu mengdongkak kepalanya, ia menatap mata Al dengan sangat lekat. Tak lama senyuman kecut terbit digadis tersebut.

"Makasih" ucap gadis itu, Al hanya mengangguk kepalanya.

-----------------------------------------------------------

JANGAN LUPA VOTE + KOMEN DAN SHARE!

SEMOGA KALIAN SUKA!

Albern [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang