Halo semua^^
Dari pada bingung yuk langsung baca^^
Part ini dikhusus kan untuk Bara dan Ara, jadi aku double update^^
**************
"Berdua terlalu menyakitkan buat kita yang tidak saling memiliki perasaan."
Ara merebahkan tubuhnya pada ranjang, hari ini cukup sangat melelahkan bagi Ara, tak cukup sampai di situ. Ara terus ditanya oleh Al yang tidak-tidak, berlebihan bukan? Padahal saja Ara jalan ke luar bersama Acha.
Di dalam mobil, terdapat Ara, Al, dan Bara. Memang Ara duduk dikursi mobil bersebelahan bersama Al, dan tentu saja Bara dibelakangnya.
Al sangat fokus sekali mengendarai mobil, sesekali ia menoleh kearah Ara, "tadi ga sama cowok 'kan?" tanya Al.
Ara menoleh ke Al lalu mencubit tangan Al "lo pikir gitu?" tanya balik Ara.
Al menghela nafasnya kasar "gue serius, Bel!" ucap Al yang berubah nadanya menjadi dingin.
Ara terkekeuh "gue ga seperti yang lo pikirin Al." Ucap Ara seraya mempokus 'kan kembali pandangannya kedepan.
"Tumben aja, ga ikut," ucap Al kekeuh dengan penasaran nya.
Ara menoleh kearah Al lagi, dengan tatapan datar "kan gue udah bilang, gue sama Acha. Ga lebih ko," ucap Ara. "Biasanya juga ga berlebihan."
Tak kalah datar raut wajah Ara, Al menatap Ara dengan tatapan sinis "terserah!" ketus Al.
Ara menaikan alisnya sebelah "lo ga percaya sama gue?"
"Ga!"
"Yaudah, kalo ga percaya ngapain lo jemput gue!" ucap Ara sembari mengambil air mineral di dashbroad, dan meneguk air tersebut hingga tandas.
"Kan gue bilang, tumben-tumbennan aja," ucap Al tanpa menoleh kearah Ara.
"Mau lo it---"
"Bisa ga sih lo berdua ga usah debat?" potong Bara yang melihat perdebatan antara Al dan Ara.
"Dia duluan Bar!"
Bara menatap kearah Ara dengan datar "kamu juga sama."
"Tapi kan, Bar."
"Ra!" bentak Bara membuat Ara tertegun. "Ga gitu Ra, aku minta maaf" lirih Bara.
Ara menatap Bara sangat lekat, ia memutar kepalanya dan diam tanpa mambalas ucapan Bara atau pun Al.
*****
Ara terlelap, hampir tiga puluh menit Ara terbawa oleh mimpi, tak lama Ara terbangun dari tidurnya dan juga Ara memang sengaja tidak mengaktifkan ponsel nya. Pikiran ia hari ini terlalu kacau.Ara beranjak dari tempat tidurnya, ia ingi mendinginkan pikiran dan juga tubuh nya. Ara terus berendam di bathup. Sudah menghabiskan waktu dua puluh menit, Ara ke luar dari kamar mandi. Hari ini Ara memakai piyama pendek berwarna kuning langsat, sangat cocok ditubuh Ara yang mungil.
Waktu menunjukan pukul 22.44, Ara membuka ponsel dan mencari What'sApp, terdapat dua notifikasi dari Barra dengan cepat pun Ara membalas pesan tersebut.
Bara : Ra?
Ara : Apa?
Bara : Aku ke rumah ya?
Ara : Aku capek Bar, mau tidur.
Bara : Okey aku otw😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Albern [HIATUS]
Novela Juvenil[WARNING! CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TINDAKAN KEKERASAN, BIJAK DALAM MENYIMPULKAN!] AKAN DI REVISI ULANG SETELAH TAMAT --Saya tantang kamu untuk baca sampai chapter delapan-- -------------------------------------- Albern Aldrich Hadle...