Jangan tanyakan tentang pengakuanku di surat sebelumnya
Karena jujur, aku sendiri juga tidak tahu bagaimana bisa
Aku bahkan butuh waktu yang cukup lama untuk menyadarinya
Surya harus kembali dulu ke singgasananya untuk aku bisa menyimpulkan apa yang tengah aku rasa
Aku benar-benar lamban perihal perasaan
Mungkin karena selama ini yang kulakukan hanya berpikir, dan bukannya merasa
Mungkin karena selama ini aku selalu menerima, dan tidak pernah memberi
Maka dari itu, untuk pertama kalinya, aku memberi kesempatan pada diri sendiri untuk bersedih
Aku memberi kesempatan pada diri sendiri untuk menikmati rasa sakit yang menghampiri
Kubiarkan malam berlalu tanpa pejam
Kubiarkan dunia tahu aku juga bisa lemah
Kubiarkan dunia tahu aku juga manusia
Aku tidak tahu apa yang lebih membingungkan ketimbang ditanyai keadaan oleh orang yang membuatmu menjadi seperti itu
Kau menyadari kegundahanku, memutuskan untuk memastikan ketimbang mengabaikan
Aku berusaha mengalihkan
Sebab aneh saja membicarakan perihal perasaan pada oknum yang bersangkutan
Terlebih karena aku tahu betul tentang bertepuk sebelah tangan
Kala itu, kau jelas tidak tahu bahwa alasannya adalah dirimu
Dan aku tidak membiarkanmu tahu itu
Akan rumit jika kau tahu yang sebenarnya
Maka kuputuskan untuk meredam semuanya
Kukatakan bahwa aku baik-baik saja
Meski kala itu yang terjadi adalah sebaliknya
Saat itu, aku kembali berdusta
Dan seperti biasa, kau mengetahuinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat untuk Lengkara
Short StorySeperti namamu, kau adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan Juli, 2020