1. Kantin

48 10 4
                                    

Sabtu, 8 agustus 2020

Di sebuah kantin kampus, terlihat ada dua orang wanita dan satu pria.
Pria dan satu wanita tersebut terlihat sedang berdebat, karena sang pria telah mengambil camilan si wanita tersebut.

"Kok di ambil si daf makanan aku." Ucap seorang wanita kepada teman prianya yang baru saja mencomot camilannya.

"Ya elah in, cuma dikit doang pelit amat si." Balas Dafin kepada Inara, kenapa Inara sangat mempersalahkan camilannya yang diambil Dafin sedikit saja.

"Ya tapi kan pokoknya gak boleh." Inara langsung cemberut dan memakan camilannya itu sambil memajukan bibirnya.

"Itu bibir minta di tabok ya neng?" Setelah mengatakan itu Dafin tertawa terbahak-bahak, karena ia sangat suka sekali mengganggu temannya itu, sedangkan Inara menatap tajam Dafin.

"Kalian berdua tuh sudah besar ya, masih aja seperti anak kecil kelakuannya." Celetuk seorang wanita yang bernama Zafira, ia adalah seorang wanita yang cantik dan baik hati.

Zafira, Inara, dan Dafin sudah berteman sejak mereka duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar.
Mereka bertiga memang selalu bersama dari sd sampai kuliah, dan kebetulan rumah mereka bertiga juga berdekatan.

"Dafin yang mulai duluan Zafira, bukan aku." Ucap Inara sambil menatap sinis Dafin.

"Cuma ngambil dikit aja dipermasalahin, dasar cewek." Balas Dafin dengan sengitnya, Zafira pusing dan ia memijat pelipisnya.

"Kamu lagi pms ya in?" Tanya Zafira kepada Inara.

"Emang kenapa."

"Pantesan kamu dari tadi marah-marah terus, udah gini aja. Kamu ambil lagi nanti aku traktir oke." Ucap Zafira sambil tersenyum manis.

"Beneran Zaf?" Tanya Inara dengan mata berbinar kepada Zafira, Zafira hanya mengangguk dan tersenyum lagi.

"Yeee, masalah makanan aja cepet huuu." Celetuk Dafin.

"Sirik ya kamu." Setelah itu Inara mengambil makanan ringan dan memakannya di bangku tempat duduk asalnya.

"Hay neng Zafira dan Inara, makin cantik aja tiap hari kalian berdua." Ucap seorang pria yang baru saja datang, ia adalah Bambang yang suka menggoda setiap wanita.

Zafira hanya beristigfar, ia sudah kebal dengan ucapan Bambang itu. Karena ia tahu Bambang itu bagaimana, dari smp sampai kuliah pun sifatnya sama saja yaitu suka menggoda wanita.
Tetapi semua itu hanya bercanda untuk menghibur teman-temannya.

Karena pegal berdiri terus, Bambang akhirnya duduk di sebelah Dafin,
"Ngapain kamu duduk disini." Celetuk Dafin.

"Astagfirullah, duduk doang aja enggak boleh. Gak boleh gitu sama orang ganteng." Bambang mengucapkan itu dengan mendramastir.

"Emang kamu ganteng mbang?" Tanya Inara.

"Jelas dong, gantengnya nglewatin rata-rata." Jawab Bambang sambil membanggakan dirinya dan bersedekap dada.

Zafira hanya tersenyum melihat teman-temannya yang sedang bercanda gurau itu, ia sekarang sedang membaca buku makanya ia tidak ikut menimbrung percakapan antara ia dan temannya tersebut.

"Zafira kok diem terus si, abang ganteng kan disini." Ucap Bambang yang hampir menyentuh tangan zafira.

"Bambang, ingat batasan." Zafira mengatakan itu dengan menatap tajam si bambang, alhasil Bambang pun menarik tangannya kembali dan hanya menyengir.
Setelah itu Zafira menaruh bukunya lagi di atas meja.

"Kalian kenapa gak makan?" Tanya Zafira kepada tiga temannya tersebut.

"Entar aja nungguin kamu hehe." Ucap Bambang.

You are my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang