3. Taman

19 9 0
                                    

Kamis, 20 agustus 2020

Di pagi hari yang cerah ini, terlihat ada sepasang remaja wanita yang sedang duduk di bangku taman. Mereka tadi habis berolahraga pagi, dan sekarang mereka sedang beristirahat sebentar.

"Zafira aku beli minum dulu ya, kamu disini sendiri enggak apa-apa kan?" Tanya Inara.

"Iya enggak apa-apa inara, aku titip juga ya." Jawab Zafira di akhiri senyuman, dan ia menyerahkan uang kepada Inara.

Setelah itu inara pergi ke toko dekat taman, sedangkan zafira hanya duduk sambil melihat-lihat pemandangan di taman.
Zafira mengerutkan dahinya ketika ia melihat ada anak kecil yang duduk dan sedang menangis sendiri, di pikiran zafira dimana orang tua anak tersebut?

Zafira berpikir sejenak. Setelah itu, ia akhirnya menghampiri anak tersebut dan langsung duduk di sebelahnya.
"Adek kok nangis, di mana orang tuanya adek?" Tanya Zafira kepada anak laki-laki itu sambil mengelus kepalanya.

Anak laki-laki itupun langsung mendongakkan kepalanya sambil sesegukan.

"Tadi om aku katanya pelgi sebental tante, tapi sampai sekalang belum juga kembali." Ucap anak itu. Anak itu kelihatannya tidak bisa berbicara huruf R.

Zafira yang melihat itu malah tersenyum, baginya itu sangat menggemaskan. Anak laki-laki itu memiliki pipi gembul dan badan yang gendut, sehingga siapa saja yang melihatnya pasti sangat gemas.

"Tenang aja ya sayang, om kamu pasti nanti kembali kok. Jangan nangis lagi ya, kamu kan laki-laki, jadi gak boleh nangis oke." Ucap zafira sambil menenangkan anak tersebut.

"Lelaki gak boleh nangis ya tante?" Tanya anak kecil tersebut sambil memajukan bibir bawahnya sambil mengembungkan pipinya.

Zafira tersenyum dan hanya mengangguk. Sedangkan anak tersebut langsung saja berhenti menangis dan wajahnya di gantikan dengan senyuman.

"Oh iya, ngomong-ngomong umur kamu berapa?" Tanya rania.

"Umul aku lima tahun tante." Jawab anak tersebut sambil tersenyum.

"Zafira ternyata kamu ada di sini, dan anak itu siapa?" Ucap seorang wanita yang baru saja datang, siapa lagi kalau bukan Inara. Ia membawa dua botol air mineral dan es krim satu.

Zafira menghela nafas sebentar lalu berkata,
"Anak ini tadi nangis in, terus aku langsung aja deh nyusulin dia. Katanya dia di tinggal omnya sebentar, tapi kok sampai sekarang belum kembali ya."

Inara hanya menganggukkan kepalanya dan menyerahkan satu botol air mineral kepada zafira, dan zafira langsung saja meminumnya.
"Oh iya, kamu mau es krim nggak dek? Kebetulan tadi tante beli es krim." Tanya Inara kepada anak tersebut.

Mata anak itu langsung saja berbinar mendengar kata es krim. Ia langsung saja mengangguk dan tersenyum, Inara langsung saja membuka bungkus es krim dan menyerahkannya kepada anak tersebut.

"Makasih ya tante." Ucap anak itu dan ia langsung saja memakan es krim tersebut, Inara hanya mengangguk dan tersenyum.

"Kelvin, maaf ya om lama." Ucap seorang pria sambil berlari, pria itu terlihat sangat tergesa-gesa dan gugup. Setelah sampai, ia langsung saja berjongkok di depan anak laki-laki yang ada di sebelah Zafira.

Sedangkan yang di panggil hanya diam dan cemberut sambil memakan es krim tersebut tanpa memperdulikan pria di hadapannya.

Pria itu menghela nafas panjang dan kedua tangannnya memegangi badan anak tersebut, ia lalu berkata,
"Kelvin maafin om Jovin ya. Tadi om ada urusan sebentar sampai lupa sama kamu."

"Om jahat ninggalin Kelvin sendilian di sini, untung ada tante cantik dan baik yang mau nolongin kelvin tadi." Sahut kelvin dengan matanya yang menatap tajam omnya tersebut.

You are my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang