Hampir setiap hari Hafshah berkomunikasi dengan Zeynep, tidak pernah terlewatkan satu hari pun.
"Eh itu beneran lo punya temen dari luar negeri?" Tanya sahabat Hafshah, Gina, melalui whatsapp.
"Alhamdulillah, iya ada, kenapa Gin?" Jawab Hafshah membalas pesan Gina.
"Ih hati-hati lho ada penipu, bisa jadi dia pake wajah orang lain, orang cantik gitu kayak artis,"
"Ngga Gin, foto dia ya emang dia, ya emang sih banyak scammer disini, tapi kan gue juga pilih-pilih lah Gin ngga sembarangan," Balas Hafshah meyakinkan sahabatnya itu yang terus mewanti-wanti.
"Tau darimana dia beneran?" Balas Gina tidak percaya.
"Tau lewat video call lah Gin, udah lo tenang aja aman kok, udah setahun gue kenal dia,"
"Yaudah deh, tapi inget yaa jangan karna lo punya temen baru, gue dilupain sebagai sahabat lo, haha," Balas Gina.
"Iya, mana mungkin sih sahabat terbaik ini gue lupain, dasar"
Selama ini Hafshah tidak memiliki banyak teman, bukan karna dijauhi, tapi Hafshah sangat selektif memilih teman.
Mana yang pantas untuk dijadikan teman dan mana yang tidak, bukan Hafshah sombong, tapi memang seharusnya begitu.
Hafshah dan Gina sudah bersahabat sejak awal pertama masuk Sekolah Menengah Atas.
Mereka bisa dibilang jarang bertengkar, secara fisik maupun mulut.
Sekalinya bertengkar, pasti hanya 30 menit, habis itu mereka baikan lagi dan ketawa bareng lagi.Gina salah satu teman setia Hafshah yang menjadi saksi Bullying terhadap Hafshah.
Saat masuk SMA, Hafshah dijauhi oleh satu grup perempuan yang tidak tahu diri.Kenapa aku sebut tidak tahu diri (TTD) ? Karna, awalnya Hafshah dan Geng TTD itu berteman cukup baik dan tanpa masalah.
Geng TTD selalu meminta jawaban soal pelajaran kepada Hafshah, tapi entah bagaimana bisa Hafshah memberikan jawabannya kepada sekelompok perempuan tidak tahu diuntung itu.Hampir setiap pelajaran, Hafshah selalu diminta jawaban oleh teman-temannya, dan Hafshah merasa risih.
Dan tiba-tiba Hafshah dijauhi begitu saja, dimusuhi oleh Geng TTD itu karna lelaki yang disukai salah satu perempuan di Geng TTD itu, menyukai Hafshah bahkan mengajak Hafshah untuk berpacaran.
Hafshah tidak salah apa-apa tapi dijauhi begitu saja, dan Hafshah membenci lelaki yang menyukainya itu.
Dan ketika Hafshah duduk di kelas 11 SMA, Hafshah hanya berteman dengan Gina, karna Gina lah teman terbaik untuk dirinya.
Gina selalu ada disaat Hafshah bahagia maupun dalam keadaan terpuruk.
Lebih menyebalkannya, Geng TTD itu menyebar kabar bohong ataupun fitnah tentang Hafshah.
Hafshah benar-benar muak dengan perempuan jahannam itu, Hafshah terpaksa memilih diam tidak melawan mereka, karna Hafshah tau Etika dan bagaimana cara menghadapi manusia Jahannam seperti mereka.
Seperti yang pernah Hafshah bilang sebelumnya, "Melawan mereka hanya membuang waktu ku saja,"
Kalau saja Hafshah tidak mengenal Etika, mungkin para perempuan tidak tahu diri itu sudah ketakutan dan meminta maaf pada Hafshah.
Hafshah memang pendiam, tapi jika sudah marah, habislah kamu.
Dan ketika Hafshah duduk di kelas 12 SMA semester pertama, Hafshah semakin muak menghadapi Geng TTD itu.
Bahkan Geng yang berisi perempuan jahannam itu menghasut beberapa murid lain agar turut menjauhi Hafshah.Hafshah bingung, harus bagaimana agar dia bisa keluar dari jeratan lingkungan neraka itu.
Hingga akhirnya, Hafshah memilih cara lain agar dirinya diizinkan pihak sekolah untuk pindah sekolah.
Hafshah memilih cara yang sangat beresiko, pikirannya saat itu benar-benar membuat nya Stress.
Hafshah sengaja bolos dari sekolahnya dengan alasan sakit, walaupun Hafshah memang benar-benar sakit.
Hafshah sering mimisan, karna dampak Stress nya.
Hafshah juga sering mengalami sakit kepala seperti tombak yang menusuk kepalanya.Hafshah juga pada saat itu menyembunyikan masalah yang terjadi, keluarga nya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga Hafshah menjadi malas pergi ke sekolah dan sering mengeluarkan darah dari hidungnya.
Hafshah merasa capek, belum pudar bekas luka masa-masa dahulunya yang menyakitkan, sudah ditambah luka baru yang membuat Hafshah semakin down.
Apakah ini depresi? Tidak tahu..
******
-09 Aug 2020-
@Dearivani
KAMU SEDANG MEMBACA
In Distance 10.000 Km
Teen FictionMasalah jodoh itu tidak ada habisnya. Jodoh memang selalu dinantikan kehadirannya. Tapi, bagaimana jadinya jika tuhan mengirim seseorang sebagai jawaban doa-doamu dari kejauhan 10.000 km? Pertanyaan ini sangat tepat menggambarkan kisah cinta Hafs...