T H E . 7TH . O F . D R E A M

677 79 0
                                    

Hae In mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia bahkan membunyikan klakson begitu ada mobil yang menghalanginya. Sikapnya menjadi lebih gila ketika mendapat telepon dari Ji Won jika Mo Yeon sedang sakit. Padahal tadi pagi saat Ji Won dan Seo Joon menjemputnya keadaan Mo Yeon masih sehat dan baik-baik saja, kini mendapati Mo Yeon sakit membuatnya menjadi super panik.

Setelah menyetir dengan membabi buta, kini dia berjalan dengan cepat menuju rumah Ji Yeong. Tanpa mengetuk pintu dan menyapa Ji Yeong dan Hae Jin, dia langsung menuju kamar tamu untuk melihat anaknya. Mendapati Mo Yeon yang tengah tertidur pulas lengkap dengan jarum infus di tangan kirinya membuat hatinya terluka. Dengan sedikit tergesa dia menghampiri Mo Yeon, memegang keningnya untuk mengukur suhu tubuh anak itu yang masih panas.

"Hya, Ji Won-ah! Kenapa Mo Yeon bisa sakit eoh?! Apa kamu tidak bisa menurunkan panasnya?!" Bentak Hae In yang membuat Ji Won terkejut setengah mati.

"Oppa, aku baru saja menyuntikan obat demam dalam infusnya." Jawab Ji Won dengan gugup dan mencoba memberi pengertian pada kakaknya ini.

"Lalu kenapa badannya masih panas?!"

Perlahan mata Ji Won kini mulai basah, seumur hidupnya dia tidak pernah dibentak oleh Appa, Hae Won atau Hae In. Kini, ditengah naiknya hormon wanita hamil hingga membuat dia sangat sensitif dan dia mulai menangis. Seo Joon datang membawakan susu untuk isterinya, mendapati Ji Won yang tengah menangis membuat keningnya berkerut.

"Apa kamu tidak mampu mengobatinya?! Jika tidak mampu akan aku bawa ke Rumah Sakit!"

Seo Joon menggeram, kini dia sadar kenapa isterinya menangis. Menaruh gelas susu dia lalu menghampiri Hae In, mencegah iparnya itu untuk membawa Mo Yeon.

"Dia akan baik-baik saja, Hae In-ah."

"BAGAIMANA BISA DIA BAIK-BAIK SAJA JIKA YANG KALIAN LAKUKAN HANYA MENATAPNYA?!"

DUG!

Sebuah pukulan mendarat dengan mulus di pipi kiri Hae In, dibelakang mereka tampak Ji Yeong menahan emosi dan segera menyeret kedua pria ini keluar kamar.

"Apa kamu sudah gila hingga membentak isteriku!" Seo Joon menatapnya dengan marah.

"Mo Yeon tengah sakit!"

"Hya, Hae In! Aku tahu Mo Yeon tengah sakit, oleh karena itu aku memanggil Ji Won. Dia baru panas tiga jam yang lalu, kita tidak bisa membawanya ke RS begitu saja!" Ji Yeong mulai ikut memarahi adiknya ini.

Hae In terdiam dengan kesal, "Lalu kenapa dia bisa sakit, bukankah tadi pagi dia baik-baik saja!"

DUG

Sebuah pukulan kembali mendarat di pipi kanan Hae In, terlihat wajah Seo Joon sedang mengeluarkan rasa amarahnya. Dia lalu menarik Hae In keluar diiringi oleh Ji Yeong dan Hae Jin dibelakangnya.

"Asal kamu tahu, anakmu itu hanya demam biasa! Kamu jangan terlalu berlebihan hingga membuat isteriku menangis." Seo Joon menghempaskan Hae In sambil mendorong dada sahabatnya ini. "Dan isteriku itu belum makan sejak tahu jika Mo Yeon mulai sakit, kamu mau membuatnya kelelahan, brengsek!"

Hae In mulai emosi, dia lalu mendorong Seo Joon dan memukulnya sekali. "Seharusnya Ji Won tahu apa yang membuat anakku itu sakit!"

#3 Taking Over MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang