32

1K 119 19
                                    

Hyunjin menatap wajah ayahnya dengan mimik wajah yang sangat dingin. tadi sempat hangat waktu ketemu bunda, tapi berubah waktu Hyunjin lihat ayahnya.

"bukannya kau sibuk? kenapa kesini?" tanya Minhyun sambil meminum segelas cangkir kopinya yang sejak tadi menemaninya.

"aku sibuk hanya karena perempuan itu saja" ujar Hyunjin tanpa ingin menatap wajah Minhyun

"perempuan? siapa? Ryujin?" tanya Bona mendengar sedikit yang dibilang Hyunjin ketika hendak melewati mereka berdua yang duduk diruang tengah itu.

"bukan Ryujin, hanya rekan kerja" jawab Minhyun langsung dan hanya diangguki oleh Bona.

Hyunjin menatap ayahnya dengan tatapan yang sangat serius. cih, rekan kerja katanya? tapi kenapa harus suruh Hyunjin yang jaga coba?

"bohong" ujar Hyunjin membuat langkah Bona terhenti kembali.

"apa maksudmu?" tanya Minhyun mengalihkan pandangannya yang tadi fokus membaca salah satu buku kini menatap Hyunjin dengan serius.

"heoh, ayah yang menyuruhku menjaga perempuan itu selama satu minggu dan mengatakan kepada bunda bahwa dia hanya rekan kerja? ck, bisa-bisanya" ujar Hyunjin menggelengkan kepalanya

"maksud kamu apa sih? kok bunda gak ngerti?" tanya Bona kini mendekat kearah mereka berdua

"tanya aja sama ayah" jawab Hyunjin menunjuk Minhyun dengan dagunya

"maksudnya apa sih Yah?" tanya Bona

"gak ada kok, cuman ada satu teman ayah nyuruh dia jaga anaknya ke Hyunjin, itu aja" jawab Minhyun tanpa menatap wajah penasaran Bona

"oh gitu"

"tapi kenapa ayah bilang ke dia kalau hyunjin belum nikah?" tanya Hyunjin mampu membuat Bona kaget dan tambah penasaran

"loh? kok ayah gitu sih? Hyunjin kan udah nikah sama Ryujin, kenapa bilangnya belum nikah?"

"udah gak usah bikin ayah tambah pusing dong bun" ujar Minhyun lalu pergi meninggalkan dua orang yang menatapnya penasaran itu

"ayah kenapa sih bun?" tanya Hyunjin heran

"bunda juga gak tau, emangnya yang kamu bilang tadi beneran?" tanya Bona

"buat apa Hyunjin bohong?" tanya Hyunjin balik

"reaksi Ryujin waktu tau gimana?" tanya Bona lagi

"mau pisah" jawab Hyunjin

"APA?! GAK! KAMU GAK BOLEH PISAH SAMA RYUJIN!" seru Bona mampu membuat Hyunjin terkejut

"ya tapi kalau ayah kayak gitu trus? memangnya Ryujin tahan? malah tadi bunda nanya ayah gak jawab" ujar Hyunjin

"ya kamu usaha dong! masa lelaki gak ada usahanya sama sekali? kamu mau jadi duda emang?" ujar Bona menatap Hyunjin tajam

"ya nggaklah" jawab Hyunjin

"makanya usaha! kalau ada perempuan deketin itu tanya Ryujin! kalian udah mau 5 bulan nikah, jadi jangan buat bunda tambah kecewa ya malah belum punya anak lagi" ujar Bona lagi

"gimana mau punya anak, ryujin gak suka ngelakuin itu" balas Hyunjin menatap bundanya yang duduk disampingnya

"ya paksa dong" ujar Bona

"yang ada kasian Ryujinnya" balas Hyunjin lagi

"ck yaudah awas aja kalau pisah, bunda bakal kecewa marah dan kalau bisa ninggalin rumah ini" ujar Bona lagi lalu pergi meninggalkan anak lelakinya yang duduk termenung disana.

dijodohkan | hhj × srjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang