02 : superman

2.7K 590 226
                                    


Mark udah sampe di depan rumahnya Rose, dia gak tau sih itu betulan rumah Rose atau malah nyasar ke tetangganya. Share location kadang gak selalu tepat.

"Permisi." ucap Mark sambil buka pintu pagar yang gak dikunci.

"Cari siapa?" tanya seorang lelaki yang lagi duduk di teras.

"Cari siapa?" tanya seorang lelaki yang lagi duduk di teras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark senyum, padahal hatinya udah menggerutu. Dia gak yakin kalau ini rumah Rose.

"Maaf, betul ini rumahnya Rose?"

Lelaki itu mengerutkan kening, terus jalan mendekat kearah Mark. Dia merhatiin Mark dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan mata menyipit. Bikin Mark risih.

"Gue Jinyoung, kakaknya Rose." ucap Jinyoung, dia emang kakak kedua Rose.

Mark bingung harus ngapain, akhirnya dia senyum terus ngebungkukin badannya, biar kesannya agak sopan gitu.

"Saya Mark, pacarnya Rose."

Jinyoung langsung ketawa dengar ucapan Mark, "Anjayyy, ngapain sih mau pacaran sama tuh anak?"

"Hehe, dia yang nembak kak." jawab Mark jujur.

Jinyoung menepuk-nepuk pundak Mark dan merangkulnya, mereka berdua duduk di teras rumah.

"Kalau ngobrol sama gue santai aja, gak usah pake saya-kamu."

Mark nganggukin kepalanya sambil senyum canggung, "Iya, kak."

"Tunggu sebentar, gue panggilin anaknya dulu."

Mark ngangguk lagi, setelah Jingyoung masuk ke dalam rumah, Mark bisa ngambil nafas lega.

Sumpah, dia gak tau kalau Rose punya dua kakak laki-laki. Mereka kelihatannya good looking semua, dia jadi agak takut buat mainin perasaan Rose.

Cuman, Mark juga gak mau punya pacaran modelan Rose. Gak asik.

— boyfriend —

"Mark, makasih ya udah mau antar ke sekolah." ucap Rose, terus ngasih helm yang ada di kepalanya ke Mark.

Mark ngangguk, "Sama-sama."

"Tadi kamu gak diapa-apain sama kakakku?"

"Ngga, kak Jinyoung baik."

Rose senyum dengar ucapan Mark, seneng aja gitu dengar kak Jinyoung baik sama pacarnya.

"Syukurlah," ucap Rose senyuman manis dibibirnya masih belum luntur, "Mark———"

"MARKEU!"

Rose sama Mark langsung noleh kearah seorang perempuan yang lagi berlari kecul sambil neriakin 'Markeu', Rose gak tau itu apaan, cuman udah pasti panggilan itu buat Mark.

"Kenapa, Lia?" tanya Mark, seperti biasa Mark gak pernah senyum, wajahnya datar aja.

Perempuan yang ternyata namanya Lia itu senyum, terus meluk lengan Mark manja, itu kejadiannya tepat didepan mata Rose.

"Malam ini dinner bareng yuk!" ajak Lia dengan senyuman manisnya.

Jujur aja sih, Lia itu cantik banget, bikin Rose jadi insecure.

Rose udah pasrah aja kalau Mark ngeiyain ajakan Lia. Dia tau kalau dia kalah cantik juga kalah populer sama cewek-cewek lain yang deketin Mark.

Tapi tanpa Rose duga, Mark malah nepis tangan Lia yang meluk lengannya.

"Lo bukan pacar gue!"

Lia kelihatan kaget dengar ucapan Mark, gadis itu juga kelihatan sangat kecewa, ya jelas lah harga diri mau disimpan dimana ditolak gitu.

"Mark, please—"

"Rose, gue ke kelas duluan." ucap Mark terus jalan gitu aja, padahal niatnya Rose pengen nyusurin koridor sekolah bareng Mark.

Rose sama Lia saling lempar tatap, tatapan Lia tajam banget, sementara tatapan Rose santai banget.

"Lo pacarnya Mark?"

Tentu dengan percaya diri tingakat dewa, Rose ngangguk, "Yes."

Gak tau kesalahan apa yang sudah Rose perbuat, tiba-tiba Lia jambak rambut Rose kenceng banget, sampe rasanya rambut Rose mau kecabut sama akar-akarnya.

"LEPASIN, SAKIT!" teriak Rose, bukannya dilepasin Lia malah narik rambut Rose makin kenceng lagi.

Rose mau ngelawan, tapi dia gak pandai buat berantem gini, jadi Rose cuman nahan-nahan tangan Lia tanpa membalas perbuatannya itu.

Air mata Rose mengalir membasahi pipinya, padahal ini masih pagi, dan butuh waktu lama buat nata rambut badai Rose.

"Sakittt...."

"SAKIT KATA LO?" tanya Lia, "Hati gue lebih sakit dari ini woiii!"

"LEPAS!" bentak Rose, ini yang jadi kakak kelasnya dia loh, tapi kok malah dia yang kalah, memalukan.

"MASIH KUR——"

"JAUHIN TANGAN HARAM LO DARI RAMBUT SUCI ANNA!" teriak seorang lelaki, Rose noleh kearah lelaki tersebut dan dia lega karena diwaktu seperti ini, lelaki itu selalu datang.

Cengkaraman tangan Lia di rambut Rose langsung jadi lemah, bahkan dengan mudah Rose menepis tangan Lia. Rambutnya kacau balau, Rose kesal banget.

"Aishh, hari ini lo gue lepasin!" ancam Lia ke Rose.

"Oohh, lo berani ngancam Anna?" tanya lelaki yang nyelamatin Rose.

Lelaki itu narik tangan Rose dan menyembunyikan badan Rose dibelakang punggungnya. Kelihatan banget kalau Lia mau marah, tapi dia gak bisa ngapa-ngapain juga.

"Lo berani ganggu Anna, berati lo udah milih buat mati ditangan gue." ucap lelaki itu.

Rose senyum pas Jeno bilang kayak gitu, dia rasa kalau superman memang betulan ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose senyum pas Jeno bilang kayak gitu, dia rasa kalau superman memang betulan ada.

— boyfriend —

to be continue~~

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang