Sehun berlari menyusuri trotoar dengan kecepatan yang ia bisa, tak mempedulikan teriknya matahari yang seolah membakar kulitnya. Sehun hanya memiliki satu tujuan dan ia harus segera tiba ditempat tujuannya sebelum semuanya terlambat dan ia menyesalinya seumur hidup.
"Aakh! Maaf... aku benar-benar minta maaf." Namun laju larinya terhenti saat tanpa sengaja Sehun menabrak seseorang tanpa bisa ia hindari.
"Tidak apa-apa, nona. Aku juga salah, aku sedang terburu-buru. Maafkan aku."
"Aku juga sedang terburu-buru. Sekali lagi aku minta maaf, tuan." Sehun membungkukkan badannya dihadapan pria muda yang baru saja ditabraknya dengan cukup keras, untung saja pria itu memiliki tubuh yang tinggi dan terlihat kuat sehingga tak membuatnya terjerembab ke jalanan. Justru Sehun sendiri yang hampir terjatuh saat menabrak tubuh pria itu.
"Ya, tidak apa-apa...."
"Sehun. Namaku Oh Sehun." Sela Sehun memperkenalkan dirinya saat pria dihadapannya terlihat mengantung perkataannya.
"Ah ya, Sehun... namaku Kim Jongin." Pria yang tak sengaja ditabrak Sehun pun memperkenalkan dirinya sebagai Jongin, mereka berjabat tangan dan saling melempar senyuman ramah. Melupakan fakta bahwa sebelumnya keduanya sedang dikejar waktu.
"Maaf, Jongin... aku buru-buru sekali. Aku harus segera pergi. Semoga kita bisa bertemu kembali, sampai jumpa." Ucap Sehun sebelum pergi meninggalkan Jongin sendiri dengan menatapnya yang semakin menjauh dan perasaan yang tak mampu Jongin gambarkan.
"Ya, Sehun... semoga kita bisa bertemu lagi." Gumam Jongin, matanya terus menatap kedepan dimana Sehun telah menaiki sebuah bus entah menuju kemana. Pria itu tersenyum kecil dan melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.
•
•
•
•
•
•
"Sehun, nak... mulai sekarang kau akan tinggal dirumah ini bersama ayah, ibu, dan saudarimu. Disini kami adalah keluargamu-"
"Kau pikir aku mau menerima kalian sebagai keluargaku? Tidak." Sebuah seringaian terpatri dibibir Sehun. "Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menganggap kalian semua adalah keluargaku." Dengan wajah dingin ia mengatakannya tanpa perasaan, tangannya bersidekap didepan dadanya.
"Gadis tidak tahu diri! Seharusnya kau bersyukur kami menampungmu dirumah ini-"
"Apa aku pernah mengemis pada kalian untuk membawaku tinggal dirumah ini? Tidak 'kan? Jadi jangan berpikir bahwa aku harus berhutang budi pada kalian, apalagi harus bersikap baik." Sela Sehun dengan kasar.
"Gadis kurang ajar!"
"Sunmi! Apa yang akan kau lakukan?!"
"Aku ingin memberinya pelajaran, suamiku! Berani sekali dia bicara sekasar itu pada orang tua, apa ibunya tidak pernah mengajarinya sopan santun?" Marah Sunmi pada suaminya yang menahan tangannya saat dirinya hendak menampar pipi Sehun.
"Berani sekali kau menghina ibuku!" Bentak Sehun saat mendengar ibunya terucap dari mulut wanita paruh baya dihadapannya.
"Cukup, Sehun! Ayah tidak ingin mendengar kalian bertengkar, ingat kita adalah keluarga-"
"Aku bukan keluargamu dan berhenti memanggil dirimu sebagai ayahku! Ayahku sudah mati!" Sela Sehun semakin kasar. "Kau dengar? Ayahku sudah mati!" Ucapnya dengan menekan setiap kata-katanya.
"Kakak! Kenapa kau bicara seperti itu pada Ayah? Walau bagaimanapun dia adalah ayahmu, ayah kita-"
"Ayah kita? Mungkin lebih tepatnya ayahmu, Kim Chungha. Aku tidak punya ayah!" Sehun menatap sinis gadis yang sejak tadi hanya terdiam melihatnya berdebat dengan kedua orang tuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Wanna Love You
RandomKAIHUN! GS! Kim Jongin yang berusaha keras meluluhkan hati Oh Sehun yang tak percaya cinta.