IJWLY - 3

325 56 21
                                    

"Tidak. Aku berharap Sehun tidak melakukan pekerjaan itu." Gumam Jongin, lantas ia segera turun dari mobilnya dan memasuki club malam itu. Para penjaga sudah hafal dengan wajah pria itu dan mereka tidak perlu lagi mengecek kartu identitas Jongin.

Sudah cukup lama Jongin tidak mengunjungi club malam itu sehingga ia tak mengetahui bahwa ada wanita penghibur baru disana dan jantungnya semakin berdetak cepat saat matanya menemukan Sehun sedang menuangkan minuman pada seorang pelanggan, jangan lupakan pakaiannya yang seksi dan menantang itu.

"Ya Tuhan..." Gumam Jongin tak percaya apa yang dilihatnya. Kakinya lantas dengan cepat melangkah mendekati Sehun yang saat ini sedang tertawa karena lelucon pelanggannya yang dengan kurang ajarnya merangkul pundak terbuka Sehun.

"Sehun..."

Sehun menghentikan obrolannya bersama pria disampingnya saat mendengar suara berat seseorang yang dikenalnya memanggil namanya tepat disamping tubuhnya.

"Kau? Apa yang kau lakukan disini?" Sehun awalnya terkejut, namun sedetik kemudian wajahnya kembali datar sambil menatap orang yang telah memanggilnya. Kim Jongin.

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jongin dengan suara rendah. Walau keadaan club berisik karena musik yang kencang, namun Sehun masih bisa mengerti apa yang Jongin ucapkan dan ia menghela nafas sambil memutar bola matanya.

"Aku disini untuk bekerja." Jawab Sehun lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Jongin. Ia kembali menyibukkan dirinya dengan pria disampingnya yang sudah membayarnya untuk menemani pria itu minum.

"Kau bekerja disini, Sehun? Apa-apaan kau ini!" Jongin menarik lengan Sehun hingga gadis cantik itu  terpaksa berdiri dari kursinya.

"Lepaskan aku! Apa pedulimu hah?! Ini hidupku. Terserah aku mau bekerja dimanapun, kau jangan ikut campur." Sehun menyentak tangan Jongin dilengannya.

"Ayo pulang. Kau tidak seharusnya berada ditempat seperti ini, Sehun." Jongin kembali menarik lengan Sehun.

Dan Sehun pun kembali menyentak tangan Jongin. "Aku tidak mau pulang! Lagipula kenapa kau harus repot-repot mengejarku sampai kemari hah? Orang tua itu yang menyuruhmu?" Sehun mulai memperlihatkan wajah kesalnya.

"Paman tidak menyuruhku. Aku sendiri yang ingin menyusulmu, Sehun. Sekarang ayo pulang."

"Tidak! Aku tidak akan pulang!"

"Sehun, jangan keras kepala!"

"Kaulah yang keras kepala, Kim Jongin! Kenapa kau selalu ikut campur urusanku? Aku bukan siapa-siapa bagimu, kita bahkan bukan teman. Jadi sebaiknya kau pergi dan jangan menggangguku lagi, kenapa kau tidak paham juga? Sekarang pergi dari hadapanku sebelum aku benar-benar membencimu seperti aku membenci mereka!" Bentak Sehun dengan kasar dan Jongin pun terdiam.

"Kau benar, Sehun. Aku memang bukan siapa-siapa untukmu. Maafkan aku." Gumam Jongin dengan raut wajah berubah sendu, pria itu lantas meninggalkan Sehun dengan langkah gontai keluar dari club malam.

Sehun terpaku ditempatnya sambil menatap punggung lebar Jongin. Perkataannya pasti telah menyinggung pria itu, ia akui bahwa Jongin sangatlah baik dan tulus ingin menjadi temannya. Akan tetapi Sehun tak ingin membuka hati ataupun balas bersikap baik padanya, ia tak ingin berurusan dengan Jongin. Bagi Sehun orang yang dekat dengan orang-orang dirumah itu yang sangat dibencinya harus pula ia benci dan ia harus membenci Jongin.

Tidak masuk akal memang, Jongin tidak tahu apa-apa tentang masalah keluarganya namun harus menerima kebencian dari Sehun. Sangat tidak adil, namun Sehun tak peduli. Ia merasa memang harus menjauhi Jongin.

Mungkin sebenarnya ada hal lain, akan tetapi Sehun tidak ingin mengakuinya.

Tepat pukul dua dini hari Sehun menyelesaikan pekerjaannya, rasanya lelah sekali walau hanya untuk menuangkan minuman dan mendengarkan ocehan para pelanggan. Ia memang bekerja di club malam terkenal itu, namun bukan untuk menjual tubuhnya pada pria-pria kaya disana.

I Just Wanna Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang